Profil Witiarso Utomo, Bupati Jepara Terpilih yang Kini Jadi Sorotan

Liputan6.com, Jakarta Bupati Jepara terpilih, Witiarso Utomo, mencuri perhatian publik usai muncul kabar tentang Lamborghini miliknya yang tidak dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Sorotan ini muncul menjelang pelantikannya pada Februari 2025, di tengah antusiasme masyarakat menyambut pemimpin baru di Jepara.

Witiarso, yang dikenal sebagai pengusaha sukses sebelum terjun ke dunia politik, dirinya kemudian sempat menyampaikan alasannya terkait kabar yang terngah ramai soal tidak dilaporkan kendaraan Lamborghini miliknya. Namun demikian, dirinya menegaskan akan tetap patuh dengan hukum.

Perjalanan politik Witiarso cukup mencolok. Ia berhasil meraih kemenangan besar dalam Pilkada 2024 bersama pasangannya, Muhammad Ibnu Hajar, dengan dukungan mayoritas partai. Berikut profil Witiarso Utomo, dirangkum Liputan6, Senin (6/1).

Mengutip laman seputar Pemilu, lezen.id, Witiarso Utomo lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 18 April 1982 dan dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai bidang sejak usia muda. Menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri Bandungharjo 03, ia kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Keling dan SMA Negeri 1 Keling di Kabupaten Jepara.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Stikubank Semarang dan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada 2005, yang menjadi fondasi kuat untuk membangun karier di dunia bisnis dan manajemen.

Witiarso menikah dengan Ella Witiarso dan dikaruniai tiga anak, mencerminkan keseimbangan antara kehidupan keluarga dan profesional. Kombinasi latar belakang akademis dan dukungan keluarga membentuk sosoknya menjadi pemimpin yang kini dipercaya memimpin Jepara.

Sebelum terjun ke dunia politik, Witiarso dikenal sebagai pengusaha sukses dengan mendirikan PT Dua Putra Utama Makmur, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor hasil perikanan. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan tersebut dan berhasil memperluas pasar ke beberapa negara di Asia.

Selain itu, ia juga menduduki posisi Komisioner di PT Pandawa Putra Investama, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor investasi. Kepemimpinannya yang visioner membuat kedua perusahaan tersebut tumbuh pesat, memperkuat reputasi Witiarso sebagai pengusaha sukses.

Karier bisnisnya yang gemilang menjadi modal besar ketika ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Jepara, dengan membawa visi pembangunan ekonomi yang lebih maju dan inklusif di daerah tersebut.

Witiarso memulai kiprah politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Jepara pada Pilkada 2024, berpasangan dengan Muhammad Ibnu Hajar dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pasangan ini mendapat dukungan luas dari koalisi yang terdiri dari tujuh partai besar di Indonesia.

Kampanye mereka menyoroti pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama, yang berhasil menarik simpati pemilih. Dengan perolehan suara 80,93 persen atau sekitar 457.209 suara, mereka meraih kemenangan telak dalam Pilkada tersebut.

"Ketujuh parpol tersebut, yakni PDIP, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, dan PAN," kata Witiarso, mengutip ANTARA.

Sorotan terhadap Witiarso bermula ketika mobil Lamborghini merah yang dikendarai pendakwah Gus Iqdam viral di media sosial. Mobil tersebut diduga milik Witiarso, namun tidak tercantum dalam LHKPN yang dilaporkan ke KPK pada 2 September 2024.

Menanggapi isu ini, Witiarso menyatakan bahwa dirinya mematuhi aturan yang berlaku dan akan memperbarui laporan harta kekayaan setelah dilantik sebagai pejabat negara. Ia juga meminta masyarakat untuk bijak dalam menanggapi pemberitaan tersebut, karena saat ini dirinya masih berstatus masyarakat sipil. Kasus ini juga viral di media sosial, di mana sejumlah warganet mengomentari kabar tersebut beberapa unggahan milik sang bupati.

"Katanya Lamborghininya nggak masuk LHKPN, pak?" kata warganet.

"Lamborghininya kok gak didaftarin di LHKPN, bentar, bentar, emangnya selama ini bayar pajak lambo?" sebut warganet lain.

Sebelumnya, ia dinyatakan menang setelah meraup suara sebesar 80,93 persen suara. Witiarso diketahui menaruh perhatian terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan tangkas melalui digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan publik dan kemudahan usaha.

Selain itu, perbaikan perekonomian dan insfrastruktur, pendidikan, pariwisata hingga keadilan sosial yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan juga jadi programnya saat terpilih menjadi orang nomor satu di Jepara itu.

"Kemudian membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter melalui penyediaan layanan pendidikan, kesehatan serta kebutuhan dasar yang terjangkau dan berkualitas, lalu, yang terakhir itu mewujudkan masyarakat yang religius dan berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan serta mampu menjaga kerukunan antar warga," kata Witiarso, mengutip Liputan6 Jateng.

Witiarso menyatakan bahwa ia masih berstatus warga sipil, sehingga pelaporan akan dilakukan setelah dilantik.

Pelantikan dijadwalkan pada 10 Februari 2025 setelah menang telak di Pilkada 2024.

Harta kekayaannya tercatat Rp8,3 miliar, dengan aset utama berupa tanah dan bangunan senilai Rp3,4 miliar.

Fokusnya meliputi pengembangan infrastruktur, peningkatan UMKM, dan kesejahteraan masyarakat.