Liputan6.com, Jakarta JD Vance, yang sebelumnya dikenal sebagai kritikus Donald Trump, kini menjadi sosok penting dalam pemerintahan Amerika Serikat. Pria kelahiran Middletown, Ohio ini resmi dilantik sebagai Wakil Presiden AS mendampingi Donald Trump pada 20 Januari 2025. Perjalanan kariernya, yang penuh dengan liku-liku, memantik rasa penasaran banyak pihak.
Dalam upacara pelantikan yang dihelat di Rotunda Gedung DPR AS, Vance disumpah oleh Hakim Agung Brett Kavanaugh. Pelantikannya sebagai Wakil Presiden ke-50 menandai langkah besar dalam hidup pria berusia 40 tahun ini. Meskipun sebelumnya kerap mengkritik Trump, kini ia menjadi pendukung setia dan partner strategis presiden.
Advertisement
Siapa sebenarnya JD Vance? Bagaimana perjalanan hidupnya dari kawasan miskin Appalachia hingga menjadi salah satu pemimpin negara paling berpengaruh di dunia? Berikut profil lengkap dan perjalanan karier JD Vance yang memukau.
Advertisement
Awal Kehidupan: Masa Kecil yang Penuh Tantangan
JD Vance lahir sebagai James Donald Bowman pada 2 Agustus 1984 di Middletown, Ohio. Orang tuanya bercerai ketika ia masih kecil, dan ia dibesarkan oleh neneknya, Mamaw, yang dikenal disiplin dan keras. Masa kecil Vance penuh tantangan, mulai dari kemiskinan hingga masalah kecanduan narkoba yang dialami ibunya.
Neneknya menjadi sosok kunci dalam membentuk karakter Vance, yang mengajarkan pentingnya kerja keras dan tanggung jawab. Meski sulit, ia tetap berjuang untuk pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.
Pada usia 17 tahun, Vance bekerja sebagai kasir untuk membantu keluarganya. Setelah lulus SMA pada 2003, ia bergabung dengan Korps Marinir Amerika Serikat dan bertugas di Irak selama empat tahun, di mana ia mendapatkan penghargaan militer.
Advertisement
Pendidikan dan Perjalanan Akademik
Meski berasal dari keluarga miskin, pendidikan selalu menjadi prioritas bagi Vance. Setelah menyelesaikan tugas militernya, ia melanjutkan pendidikan ke The Ohio State University, tempat ia lulus summa cum laude.
Perjalanan akademiknya berlanjut di Yale University, salah satu universitas hukum terkemuka di dunia. Di sana, ia bertemu dengan istrinya, Usha Chilukuri, yang seorang pengacara.
Karier Awal: Dari Investor hingga Penulis Best Seller
Setelah lulus dari Yale, Vance memulai karier sebagai investor di Silicon Valley, bekerja dengan berbagai perusahaan rintisan. Namun, namanya mulai dikenal publik setelah merilis buku memoar berjudul Hillbilly Elegy pada 2016.
Memoar tersebut menjadi best seller dan diadaptasi menjadi film pada 2020. Buku ini mengisahkan pengalaman Vance tumbuh di komunitas Appalachia yang miskin dan penuh tantangan. Banyak yang memuji karyanya sebagai refleksi jujur tentang kehidupan kelas pekerja di Amerika.
Kesuksesan buku ini membuka jalan bagi Vance untuk terjun ke dunia politik. Ia mulai dikenal sebagai suara yang memperjuangkan kepentingan kelas pekerja yang sering terlupakan.
Advertisement
Perjalanan Politik: Dari Kritikus Trump ke Pendukung Setia
Pada awalnya, Vance dikenal sebagai kritikus keras Donald Trump, bahkan pernah menyebutnya sebagai “Hitler Amerika.” Namun, pandangannya berubah ketika ia mencalonkan diri sebagai senator pada 2022.
Dengan dukungan Trump, Vance berhasil memenangkan pemilu pendahuluan Partai Republik. Setelah terpilih, ia menjadi salah satu senator yang vokal tentang isu ekonomi populis dan kebijakan konservatif.
Transformasi ini mengantarkannya ke panggung nasional, hingga akhirnya dipilih oleh Trump sebagai calon wakil presiden pada 2024.
Pelantikan dan Tantangan ke Depan
Pada 20 Januari 2025, Vance resmi dilantik sebagai Wakil Presiden AS di usia 40 tahun, menjadikannya salah satu wakil presiden termuda dalam sejarah. Banyak tantangan menanti, termasuk kebijakan luar negeri yang kontroversial dan isu ekonomi domestik.
Vance dikenal sebagai pendukung kebijakan tegas terhadap China dan skeptis terhadap bantuan militer AS ke Ukraina.
Advertisement
Q: Siapakah JD Vance?
A: JD Vance adalah Wakil Presiden AS ke-50, seorang politikus, penulis, dan mantan marinir.
Q: Apa yang membuat JD Vance dikenal?
A: Ia dikenal lewat memoarnya Hillbilly Elegy dan perannya sebagai senator sebelum menjadi wakil presiden.
Advertisement
Q: Apa kebijakan utama JD Vance?
A: Vance fokus pada isu ekonomi populis, pengamanan perbatasan, dan skeptisisme terhadap bantuan militer luar negeri.
Q: Mengapa JD Vance pernah mengkritik Trump?
A: Sebelum 2022, Vance tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Trump, tetapi akhirnya menjadi pendukung setianya.
Advertisement