Bola.com, Jakarta - Satoru Mochizuki mulai melatih Tim Nasional Indonesia Putri sejak Februari 2024. Selain mengurus tim senior, Mochi juga bertanggung jawab sebagai pelatih untuk tim kelompok usia yang lebih muda.
Walaupun belum genap setahun memimpin Tim Nasional Indonesia Putri, Satoru Mochizuki telah berhasil mencapai prestasi yang mengesankan. Pelatih asal Jepang ini membawa Tim Garuda Pertiwi meraih gelar juara di Piala AFF Wanita 2024.
Bek andalan dari Tim Nasional Indonesia Putri, Vivi Oktavia, memberikan sedikit gambaran mengenai kepribadian Satoru Mochizuki dalam melatih. Vivi menyatakan bahwa Mochizuki memiliki karakter yang sangat lembut.
Advertisement
"Coach Mochi ini karakternya lembut banget. Sama kita-kita itu beliau enggak pernah marah," ujar Vivi Oktavia dalam wawancara eksklusif dengan Bola.com belum lama ini.
Pendekatan Pemain
Satoru Mochizuki, yang bertugas sebagai pelatih tim sepak bola putri, dikenal sangat mengenal karakter para pemainnya. Pelatih yang berasal dari Jepang ini mampu memberikan pemahaman kepada pemainnya tanpa perlu berteriak atau menunjukkan kemarahan.
Vivi Oktavia mengungkapkan, "Setiap meeting tuh Coach Mochi bukan marah gitu tapi aia menunjukkan tentang motivasi kepada kami, ke depannya kami harus bagaimana." Dengan pendekatan yang tenang dan penuh motivasi, Mochizuki berusaha mempersiapkan timnya untuk menghadapi tantangan masa depan.
Saat ini, Satoru Mochizuki menghadapi tantangan yang lebih besar. Tim nasional Indonesia akan bertanding dalam Kejuaraan Sepak Bola Wanita ASEAN. Turnamen ini akan diikuti oleh tim-tim kuat seperti Thailand dan Vietnam, yang tentunya menjadi ujian berat bagi tim asuhan Mochizuki. Persiapan yang matang dan strategi yang tepat sangat diperlukan untuk menghadapi kompetisi ini.
Advertisement
Internal Game
Vivi Oktavia memberikan penjelasan singkat tentang metode pelatihan yang diterapkan oleh Satoru Mochizuki di Timnas Indonesia. Vivi menekankan bahwa Mochizuki fokus pada internal game bagi para pemain Garuda Pertiwi. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan internal tim agar lebih solid dan terkoordinasi dengan baik.
Vivi menjelaskan, "Kalau di bawah asuhan Coach Mochizuki ini, kami pemanasan 15-20 menit. Setelah kami kami langsung full game kayak kita dua lawan dua, tiga lawan tiga." Metode pemanasan ini diikuti dengan permainan penuh yang melibatkan pertandingan kecil antar pemain, seperti dua lawan dua atau tiga lawan tiga, untuk meningkatkan daya tahan dan ketangkasan mereka.
Pemain kelahiran Bangka Belitung itu menambahkan, "Jadi fisik kita itu terbentuk di situ dan sentuhannya pun juga dapat." Dengan pendekatan ini, para pemain tidak hanya mengembangkan kebugaran fisik mereka, tetapi juga meningkatkan kemampuan teknis dan sentuhan bola. Strategi ini dianggap efektif untuk membentuk pemain yang tangguh dan terampil.