Liputan6.com, Jakarta Rasulullah SAW telah memperingatkan umat Islam tentang fitnah besar di akhir zaman, yaitu fitnah Dajjal. Dajjal digambarkan sebagai sosok yang sangat menyesatkan, mengaku sebagai Tuhan, dan membawa fitnah yang luar biasa dahsyat.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Untuk melindungi diri dari fitnah ini, Rasulullah mengajarkan beberapa doa khusus yang dapat diamalkan oleh umat muslim. Artikel ini akan mengupas tuntas kumpulan doa dajjal beserta amalan pendukungnya agar kita semua senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
Memahami dan mengamalkan doa-doa ini merupakan bentuk keimanan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Dengan memperkuat iman dan amal saleh, kita dapat mempersiapkan diri menghadapi fitnah besar tersebut. Bukan hanya membaca doa, tetapi juga keimanan dan ketaatan yang kuat menjadi kunci utama perlindungan dari fitnah Dajjal.
Kehadiran Dajjal merupakan salah satu tanda-tanda kiamat yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadits. Oleh karena itu, mempelajari dan mengamalkan doa-doa perlindungan dari fitnah Dajjal menjadi sangat penting bagi setiap muslim. Semoga dengan mengamalkan doa-doa ini, kita semua senantiasa berada di bawah lindungan Allah SWT dan terhindar dari godaan dan tipu daya Dajjal.
Simak doa Dajjal selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/3/2025)
Siapakah Dajjal? Memahami Sosok Fitnah Terbesar Akhir Zaman
Secara bahasa, Dajjal (دجَّال) berasal dari kata dajjala yang berarti pembohong besar atau yang menutupi kebenaran. Dalam terminologi agama Islam, Dajjal diartikan sebagai sosok yang akan muncul di akhir zaman dan mengaku sebagai Tuhan. Ia akan membawa fitnah besar yang dapat menyesatkan manusia.
Hadits shahih menggambarkan ciri-ciri fisik Dajjal, di antaranya bermata satu (a'war), pendek, dan memiliki rambut keriting. Namun, ciri yang paling penting adalah kata "kafir" yang tertera di dahinya, yang hanya dapat dibaca oleh orang-orang beriman. Dajjal akan mampu melakukan berbagai keajaiban dan tipu daya untuk menyesatkan manusia.
Kekuatan dan fitnah Dajjal sangat besar. Ia akan muncul dari wilayah antara Syam dan Irak, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Ia akan menipu manusia dengan berbagai cara, termasuk dengan menghadirkan surga dan neraka palsu. Oleh karena itu, kita perlu waspada dan memperkuat iman agar tidak tertipu oleh tipu dayanya.
Dajjal akan berada di bumi selama 40 hari, tetapi dengan perhitungan waktu yang unik. Satu harinya sama dengan satu tahun, satu hari lainnya sama dengan satu bulan, dan seterusnya. Ini menunjukkan betapa singkatnya waktu, namun dampaknya sangat besar dan luas.
Advertisement
Doa Utama untuk Berlindung dari Fitnah Dajjal
Salah satu doa utama untuk berlindung dari fitnah Dajjal adalah doa yang dibaca setelah tasyahhud akhir dalam sholat. Doa ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas dan Abu Hurairah.
Berikut bacaan doa tersebut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabil qabri, wa min fitnatil mahya walmamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.
Doa ini dianjurkan untuk diamalkan setiap selesai sholat, tepatnya setelah tasyahhud akhir sebelum salam. Keutamaan mengamalkan doa ini secara rutin adalah sebagai benteng perlindungan dari fitnah Dajjal dan berbagai macam cobaan lainnya.
Membaca 10 Ayat Pertama Surat Al-Kahfi sebagai Perlindungan dari Dajjal
Selain doa di atas, Rasulullah SAW juga menganjurkan membaca 10 ayat pertama Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari fitnah Dajjal. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim yang menyebutkan keutamaan tersebut.
Berikut 10 ayat pertama Surat Al-Kahfi:
Ayat 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;
Ayat 2
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ
qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā
Artinya: Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,
Ayat 3
مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
mākiṡīna fīhi abadā
Artinya: Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Ayat 4
وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā
Artinya: Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
Ayat 5
مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā
Artinya: Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
Ayat 6
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
Lafa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
Artinya: Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).
Ayat 7
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.
Ayat 8
وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ
wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā
Artinya: Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering
Ayat 9
اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā
Artinya: Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
Ayat 10
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
Artinya: (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
Membaca Surat Al-Kahfi, terutama 10 ayat pertamanya, dianjurkan pada hari Jumat atau malam Jumat. Ayat-ayat ini memiliki keistimewaan sebagai benteng perlindungan dari fitnah Dajjal karena mengandung hikmah dan rahasia yang hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Advertisement
Cara Mengamalkan Doa Dajjal
Di era modern ini, di tengah gejolak informasi dan tantangan kehidupan, penting bagi kita untuk senantiasa memperkuat diri dengan bekal spiritual. Salah satu bentuk perbekalan tersebut adalah dengan mengamalkan doa-doa yang dapat melindungi kita dari fitnah Dajjal dan berbagai cobaan lainnya. Mengamalkan doa bukan sekadar ritual, melainkan wujud keimanan dan ikhtiar kita dalam menghadapi ujian hidup. Keberhasilan dalam mengamalkannya bergantung pada kesungguhan niat dan konsistensi dalam melakukannya.
Waktu Mustajab
Waktu-waktu mustajab untuk berdoa sangat dianjurkan, terutama sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, langit terbuka dan doa-doa lebih mudah dikabulkan. Selain itu, waktu-waktu lainnya yang dianjurkan adalah saat setelah sholat fardhu, saat hujan turun, dan saat menghadapi kesulitan. Memilih waktu-waktu tersebut akan meningkatkan efektivitas doa kita.
Adab dan Tata Cara Berdoa
Selain waktu, adab dan tata cara berdoa juga perlu diperhatikan. Hal ini meliputi kesucian badan dan hati, khusyuk dalam berdoa, membaca doa dengan tartil dan memahami maknanya, serta memperbanyak istighfar dan shalawat. Dengan adab yang baik, doa kita akan lebih mudah sampai kepada Allah SWT.
Istiqomah dan Konsistensi
Istiqomah dalam mengamalkan doa merupakan kunci utama keberhasilan. Konsistensi dalam berdoa, meskipun hanya beberapa kalimat, jauh lebih efektif daripada berdoa panjang tetapi tidak rutin. Ketekunan dalam berdoa menunjukkan kesungguhan kita dalam meminta perlindungan kepada Allah SWT. Jangan pernah putus asa jika doa belum terkabul, teruslah berikhtiar dan berdoa dengan penuh keikhlasan.
Nilai-Nilai Kebaikan
Mengamalkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian integral dari upaya perlindungan diri dari fitnah Dajjal. Kebaikan meliputi kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan menjalankan nilai-nilai kebaikan, kita telah mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk menghadapi berbagai macam cobaan.
Mengamalkan doa untuk perlindungan dari fitnah Dajjal membutuhkan komitmen dan kesungguhan. Dengan memperhatikan waktu mustajab, adab berdoa, istiqomah, dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan, kita dapat memperkuat perlindungan diri dari berbagai macam fitnah dan cobaan. Ingatlah bahwa doa merupakan senjata bagi orang mukmin, dan Allah SWT senantiasa meridhoi hamba-Nya yang senantiasa berikhtiar dan berdoa dengan penuh keikhlasan.
Amalan-Amalan Lain untuk Memperkuat Perlindungan dari Dajjal
Berikut adalah penulisan ulang teks tentang amalan untuk memperkuat perlindungan dari fitnah Dajjal, dengan tambahan paragraf pengantar, penjelasan tambahan, dan paragraf penutup/kesimpulan, yang disusun dalam format poin-poin:
Mengenal Ancaman Fitnah Dajjal
Di akhir zaman nanti, umat manusia akan diuji dengan berbagai cobaan, salah satunya adalah fitnah Dajjal. Dajjal digambarkan sebagai sosok yang sangat menyesatkan, mampu melakukan sihir dan tipu daya yang luar biasa. Oleh karena itu, mempersiapkan diri dengan amalan-amalan tertentu sangatlah penting untuk melindungi diri dari pengaruh buruknya. Berikut beberapa amalan yang dapat kita lakukan untuk memperkuat perlindungan diri dari fitnah Dajjal.
Mempelajari dan Memahami Al-Quran dan Hadits
Mempelajari dan memahami Al-Quran dan Hadits merupakan benteng utama dalam menghadapi fitnah Dajjal. Dengan memahami isi kandungannya, kita akan mendapatkan pemahaman yang benar tentang agama Islam, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran sesat yang disebarkan oleh Dajjal. Al-Quran dan Hadits menjadi pedoman hidup yang akan membimbing kita ke jalan yang lurus.
Menjaga Ketaatan dalam Beribadah
Ketaatan dalam beribadah merupakan manifestasi dari keimanan kita kepada Allah SWT. Dengan menjalankan ibadah secara konsisten dan khusyuk, seperti sholat, puasa, zakat, dan haji, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan perlindungan-Nya dari segala macam kejahatan, termasuk fitnah Dajjal. Ibadah yang ikhlas akan memperkuat ketahanan spiritual kita.
Menjauhkan Diri dari Maksiat dan Dosa
Maksiat dan dosa akan melemahkan keimanan dan membuat kita rentan terhadap pengaruh buruk Dajjal. Dengan menjauhi maksiat dan dosa, kita membersihkan jiwa dan hati kita, sehingga lebih mudah untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Kehidupan yang bersih dari dosa akan memperkuat ketahanan spiritual kita menghadapi godaan.
Memperbanyak Amal Shaleh dan Sedekah
Memperbanyak amal shaleh dan sedekah merupakan wujud dari kepedulian kita kepada sesama dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Amal shaleh dan sedekah akan menjadi bekal kita di akhirat kelak dan menjadi perisai dari kejahatan. Sedekah juga dapat membersihkan jiwa dan hati kita dari sifat-sifat buruk.
Memperkuat Tauhid dan Akidah
Tauhid dan akidah yang kuat merupakan pondasi utama dalam menghadapi fitnah Dajjal. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip tauhid, kita tidak akan mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran sesat yang bertentangan dengan ajaran Islam. Akidah yang kokoh akan menjadi benteng pertahanan yang kuat.
Mengamalkan seluruh amalan di atas merupakan upaya proaktif untuk mempersiapkan diri menghadapi fitnah Dajjal. Dengan keimanan yang kuat, ilmu agama yang mumpuni, dan amal perbuatan yang baik, kita akan mampu melewati ujian tersebut dan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan dan hidayah untuk senantiasa berada di jalan yang benar.
Advertisement
Tanda-Tanda Kemunculan Dajjal yang Perlu Diwaspadai
Mempelajari tanda-tanda kemunculan Dajjal juga penting agar kita dapat lebih waspada. Tanda-tanda tersebut meliputi berbagai peristiwa besar dan kecil yang terjadi di dunia. Mengetahui tanda-tanda ini akan membantu kita untuk lebih siap menghadapi fitnah Dajjal.
Hadits-hadits Nabi SAW menjelaskan tempat kemunculan Dajjal dan bagaimana ia akan menipu manusia. Dengan memahami hal ini, kita dapat lebih waspada dan tidak mudah tertipu oleh tipu dayanya.
Mengamalkan doa dajjal dan memperkuat iman merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi fitnah besar di akhir zaman. Istiqomah dalam berdoa dan beramal saleh akan menjadi benteng perlindungan bagi kita semua. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan terhindar dari fitnah Dajjal.
Sebarkan informasi ini kepada keluarga dan sahabat agar mereka juga dapat mempersiapkan diri menghadapi fitnah besar di akhir zaman. Semoga Allah SWT melindungi kita semua.
