Bola.com, Kediri - Bupati Kediri, Hanindito Himawan Pramana, merasa sangat bangga karena tiga warganya menjadi pilar utama Timnas Indonesia yang dilatih oleh Patrick Kluivert dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebelumnya, hanya dua penjaga gawang, yaitu Maarten Paes dan Nadeo Argawinata, yang memiliki hubungan dengan Kediri. Kini, kebanggaan lokal bertambah dengan kehadiran Septian Satria Bagaskara.
Jumlah ini merupakan yang tertinggi dibandingkan asal pemain lain yang saat ini mengisi skuad Timnas Garuda. Jika kita melihat lebih jauh, masyarakat dari Eks Karesidenan Kediri layak merasa bangga. Hal ini dikarenakan Manajer Timnas, Sumardji, berasal dari Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Sementara itu, pelatih fisik, Sofie Imam Faisal, dilahirkan di Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga
Hanindito Himawan Pramana menegaskan, "Kami sebagai warga Kediri harus bangga punya wakil di Timnas Indonesia. Semoga Indonesia lolos Piala Dunia 2026. Lebih bangga lagi, jika tiga pemain asal Kediri itu masih dipercaya tampil di Piala Dunia 2026. Karena peluang kita cukup besar bisa ke Piala Dunia 2026."
Advertisement
Maarten Paes
Maarten Paes menjadi Warga Negara Indonesia melalui jalur Blijvers, karena neneknya lahir di Pare, Kabupaten Kediri. Meskipun demikian, Bupati yang dikenal dengan panggilan Mas Dhito tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Naturalisasi Maarten Paes sah, karena sesuai regulasi FIFA. Awalnya saya sempat terkejut sekaligus bangga," ucapnya.
Dia menambahkan, "Kok pemain sekelas Maarten Paes, kiper utama FC Dallas, bukan pemain cadangan mau jadi WNI. Ini merupakan dedikasi luar biasa Maarten Paes yang masih menjunjung tinggi asal usulnya dari Kediri."
Keputusan Maarten Paes untuk menjadi WNI menunjukkan komitmennya terhadap akar budayanya. Meskipun dia bermain sebagai kiper utama di FC Dallas, dia memilih untuk menghormati warisan keluarganya yang berasal dari Kediri.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang mencapai kesuksesan di luar negeri, mereka tetap dapat menghargai dan mengingat asal usul mereka. Keputusan ini tidak hanya membuat bangga masyarakat Kediri, tetapi juga menunjukkan bahwa identitas budaya dapat menjadi bagian penting dari kehidupan seseorang, terlepas dari karier internasional yang mereka jalani.
Advertisement
Nadeo dan Septian Bagaskara
Penasihat Persik yang juga memiliki peran penting dalam klub tersebut memberikan pujian kepada Nadeo Argawinata atas keteguhannya bertahan di Timnas Indonesia. Hal ini terjadi meskipun tim tersebut kini kedatangan kiper naturalisasi asal Mataram, NTB, Emil Audero Mulyadi.
"Bagi Nadeo yang langganan Timnas Indonesia dan kini sering di bangku cadangan jadi tantangan. Tapi kami salut dia terus berusaha meningkatkan kemampuan dan bersaing sehat di posisinya," ujarnya.
Selain itu, putra Gubernur Jakarta, Pramono Anung, merasa senang karena Septian Satria Bagaskara mendapat panggilan dari Patrick Kluivert. Bagaskara, yang tinggal di kota, sejak kecil telah mendapat pendidikan sepak bola dari SSB Triple S, yang merupakan anggota Askab PSSI Kabupaten Kediri.
"Bagaskara tinggal di kota, tapi sejak kecil dia dididik SSB Triple S yang anggota Askab PSSI Kabupaten Kediri. Semoga Bagas bisa debut dan memberi kontribusi untuk Timnas Indonesia," tuturnya.
Harapannya, Bagas dapat tampil perdana dan memberikan dampak positif bagi Timnas Indonesia.
