Liputan6.com, Bekasi - Sebuah paseban milik salah seorang warga di RT 04 RW 03 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, mendadak ramai. Puluhan warga dari segala usia berbondong-bondong mendatangi tempat tersebut.
Letaknya yang berada di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) membuat bau busuk masih menusuk hidung tak terelakkan. Ya, mayoritas warga juga berprofesi sebagai pemulung.
"Di sini, sebagian doang yang nggak mulung. Ini sudah selesai milih berangkat mulung," ungkap Ba'in, warga setempat saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (9/4/2014).
Bangunan berbentuk persegi panjang dengan luas 4X12 meter hanyalah sebuah bangunan sederhana yang terbuat dari bambu dan kayu. Bahkan pada atap depannya terdapat kandang burung merpati.
Bangunan ini memiliki dua pintu, yang sekaligus dimanfaatkan sebagai pintu masuk dan keluar para pemilih. Di bagian depan, tembok yang terbuat dari triplek bekas dimanfaatkan untuk menempelkan kertas daftar calon legislatif Kota Bekasi. Sudut ini cukup menarik perhatian warga.
Menilik ke dalam, sejumlah kursi plastik berjejer diduduki pemilih yang menunggu panggilan. Tak sedikit dari pemilih yang berdiri karena tak kebagian kursi. Di sudut yang lain, terdapat barisan kursi lengkap dengan meja yang diduduki para pengawas dan panitia. Tak luput, empat bilik suara dan kotak yang berfungsi menghimpun surat suara menghiasi ruangan.
Meskipun sederhana, panitia TPS sengaja memilih paseban untuk mencegah terjadinya hujan dan terhindar dari teriknya sengatan matahari. "Kami buat di sini (paseban) biar nggak ‎kehujanan sama kepanasan. Di sini kan enak adem," ujar Ketua RT 04 Wardi.
"Herman... herman... herman!!," suara menyalak dari dalam TPS memanggil pemilih. Maklum TPS 13 yang memiliki 480 daftar pemilih ini tak dibekali alat pengeras suara. Â
Energi & Tambang