Pengamat: Koalisi Ramping Jokowi Masih Unggul

hal ini diyakini karena kecerdikan PDIP setelah membaca kubu lawan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Mei 2014, 06:05 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2014, 06:05 WIB
Senyum Bahagia Jokowi-JK Saat Deklarasi
Pasangan Capres-Cawapres, Jokowi dan JK mengaku siap membawa perubahan pada bangsa Indonesia, di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat, Senin (19/05/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta Koalisi gemuk telah dimiliki Partai Gerindra yang berkoalisi dengan PAN, PKS, PPP, PBB dan terakhir Partai Golkar. Apakah ini tandingan untuk koalisi ramping-nya Joko Widodo dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama partai Nasdem, PKB, dan Hanura?

Menurut Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo, kendati hanya memiliki koalisi ramping, pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla masih lebih unggul dibandingkan dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Sementara masih Jokowi-JK yang unggul. Karena head to head semua mesin politik masing-masing poros bakal bekerja aktif," kata Andar kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (19/5/2014).

Menurut Andar, hal ini diyakini karena kecerdikan PDIP setelah membaca kubu lawan. Prabowo-Hatta didukung beberapa partai berbasis Islam. Pilihan JK adalah untuk mecah suara Islam.

"JK kan dikenal dekat dengan Islam dan memiliki Islamic credential yang tinggi. HMI, setengah NU dan Muhammadiyah. Pilihan JK itu untuk memecah suara umat Islam," kata Andar.

Namun, lanjut Andar, yang paling menentukan adalah, bagaimana kerja politik partai pengusung dan pendukung dalam memenangkan capres-cawapresnya.

"Yang menentukan keunggulan adalah mesin politiknya. Sejauh mana bisa meyakinkan basis-basis massa politik tradisional mereka, dari Sabang sampi Meraukre," pungkas Andar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya