Kodam Siliwangi: Pengerahan Babinsa di Sumedang Tidak Terbukti

Kodam Siliwangi III meminta masyarakat melapor ke pihak berwenang bila ada pelanggaran.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 08 Jun 2014, 17:06 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2014, 17:06 WIB
120724apasukanpengamanan.jpg
Citizen6, Jakarta: 650 pasukan TNI AD dari Yonif 312 Kalahitam Kodam III Siliwangi bertolak dari Dermaga Tanjung Priok, Jakarta menuju Atambua dalam rangka pengamanan perbatasan RI dengan Timor Leste, Senin ((23/7). (Pengirim: Kadispen Kolinlamil).

Liputan6.com, Bandung - Kodam III Siliwangi membantah isu adanya Babinsa yang mengarahkan warga untuk memilih salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu presiden 9 Juli nanti.

"Itu tidak benar tentang adanya Babinsa yang door to door di Cimanintin (Kecamatan Jatinuggal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat)," kata Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi, Kolonel Inf M Affandi, Minggu (8/6/2014), di Bandung, Jawa Barat.

Sebelumnya beredar isu ada anggota Babinsa yang mendatangi rumah warga untuk mendata dan mengarahkan mereka memilih capres tertentu. Kejadian ini terjadi di beberapa daerah, antara lain DKI Jakarta dan Jawa Barat. Di Jawa Barat, partai pengusung capres Joko Widodo atau Jokowi, PDIP, menyebutkan menemukan indikasi kecurangan dengan pengerahan Babinsa di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang.

"Mereka datang dari rumah ke rumah untuk mendata dan mengarahkan ke pasangan nomor urut satu," kata Wakil Ketua Bapilu PDIP TB Hasanuddin.

Masih kata Hasanudin, saat melakukan pendataan dan mempengaruhi masyarakat, Babinsa tersebut tidak mengenakan seragam aparat.

Namun kata Affandi, hal tersebut tidak terbukti setelah Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengecek ke daerah Sumedang. Disebutkan, 4 Juni seperti dilaporkan tim Jokowi - JK sebagai tanggal kejadian, Babinsa di kawasan tersebut sedang dinas di Koramil.

"Keesokan harinya pun ada karya bakti dengan masyarakat yaitu pemasangan listrik oleh 8 orang (Babinsa) dikawasan Wado," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Affandi meminta masyarakat melapor ke pihak berwenang bila mendapati ada oknum yang mengatasnamakan instansi dan melakukan pengarahan untuk memilih salah satu capres.

"Masyarakat bisa melaporkan ke koramil terdekat atau menghubungi nomor (022) 4211746, nanti akan kita tindaklanjuti laporan tersebut," pungkasnya. (Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya