Ketua MPR Minta Polisi Usut Ledakan di Bekas Posko PDIP

Ketua MPR Sidarto Danusubroto mengaku belum tahu jenis bahan peledak yang digunakan.

oleh Edward Panggabean diperbarui 09 Jun 2014, 07:09 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2014, 07:09 WIB
Ketua MPR Minta Polisi Usut Ledakan di Bekas Posko PDIP
Ketua MPR Sidarto Danusubroto mengaku belum tahu jenis bahan peledak yang digunakan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Sidarto Danusubroto meminta polisi mengusut ledakan yang terjadi di bekas posko partai politik PDIP di Jalan Abimanyu RT 29 RW 06, Wirobrajan, Yogyakarta, Minggu petang (8/6/2014) sekitar pukul 17.30 wib.

"Saya baru klarifikasi Kapolda Yogya. Saya belum tahu bom molotov atau bahan yang mudah meledak, tadi langsung diusut. Ya harus diusut," ujar Sidarto usai menghadiri Haul 1 Tahun Taufiq Kiemas di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/6/2014).

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo mengakui belum mengetahui peristiwa yang mengakibatkan 3 korban luka berat yang sedang mengambil kayu.

Mereka adalah Subaryanti (60) warga Perum Sendok Indah, Kotagede (luka kena serpihan kaca di paha), Juri (59) warga Jalan Abimanyu, Wirobrajan (luka bakar dan trauma mata) dan Catur (27) warga Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta (patah tulang kaki).

"Saya belum ada laporan," singkat dia.

Sedangkan juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK Abdul Kadir Karding menilai wajar bila kasus itu dikaitkan dengan politik di saat masa kampanye Pemilihan Umum Presoden (Pilpres 2014. Namun, politisi PKB itu meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi.

"Saya kira jangan terburu-buru men-judge (mengadili) apa motifnya. Kalau motif politik ya ditegakkan hukumnya. Kita akan persoalkan," ucap Karding yang hadir di acara tahlilan 1 tahun wafatnya mantan pimpinannya di MPR itu.

Terpenting, imbuh dia, kepolisian harus segera mengusut tuntas kasus tersebut. Selain itu penyidik juga melakukan identifikasi penyebab kasus yang melukai 3 orang itu.

"Kita berharap tidak terkait dengan motif politik," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol. R. Slamet Santoso mengaku masih berupaya menyelidiki penyebab ledakan itu. Bahkan aparat polisi masih berjaga di TKP (tempat kejadian perkara) dengan memasang garis polisi.

Tim Gegana dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta pun sudah melakukan olah TKP. Mereka sekaligus membersihkan area lokasi dari unsur bahan peledak yang kemungkinan masih tersisa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya