Liputan6.com, Jakarta - Poempida Hidayatulloh tidak terima atas pemecatannya sebagai kader Partai Golkar. Melalui kusa hukumnya, Todung Mulya Lubis, dia menyatakan pemecatannya semena-mena karena tidak sesuai mekanisme Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART) partai.
"Ini sangat tidak mendidik dan otoriter. Sebelumnya tidak ada pemanggilan atau surat teguran," kata Todung yang diiyakan Poempida di Kantornya, Equity Tower Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2014).
Todung mengaku, tidak mengerti dengan pemecatan Poempida dengan alasan mendukung pasangan capres lain yang tidak sesuai dengan partainya. Padalah menurutnya, dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar hanya memutuskan mendukung Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi capres atau cawapres.
"Kalau misal tidak loyal, tidak dukung kebijakan partai. Setahu saya dalam Rapimnas 22 Mei, keputusan yang diambil tetap mendukung pencapresan ARB atau jadi cawapres. Nah disini kan ARB tidak capres atau cawapres dan tidak bisa ditafsirkan dukung capres lain itu (membelot)," ujarnya.
"Dan ketika ARB tidak jadi capres atau cawapres, tidak ada keputusan partai yang memutuskan Golkar bergabung dengan capres yang lain itu dikatakan sebagai pelanggaran," tambahnya.
Poempida menambahkan, DPP Partai Golkar tidak konsisten. Sebab, banyak elite Golkar lain yang masuk dalam tim Jokowi-JK namun tidak diberhentikan seperti dirinya.
"Ironisnya, DPP tidak konsisten. DPP itu bersikap diskriminatif, kalau persoalan loyalitas, yang tidak mendukung capres Prabwo, itu ada yang ada dalam kubu Jokowi-JK itu tidak dikenakan teguran peringatan atau pemberhentian," ujarnya.
Dianggap tidak menaati keputusan nasional, Partai Golkar memecat 3 elite politisinya, yakni Nusron Wahid, Agus Gumiwang, dan Poempida Hidayatulloh. Mereka dianggap berseberangan dengan partainya, karena mendukung pasangan capres Jokowi-JK. Sementara Golkar mendukung pasangan capres Prabowo-Hatta.
Nusron Wahid adalah anggota Komisi VI DPR dan Agus Gumiwang Wakil Ketua Komisi I DPR. Sementara Poempida Hidayatulloh adalah anggota Komisi IX DPR. Mereka pun otomatis harus angkat kaki dari keanggotaan fraksi partai berlambang pohon beringin itu di DPR.
Agus Gumiwang dan Nusron sebelumnya telah lolos menjadi anggota DPR pada pemilu Legislatif 2014, sedangkan Poempida tidak lolos. (Mut)
Poempida: DPP Golkar Otoriter dan Diskriminatif
Melalui kusa hukumnya, Todung Mulya Lubis, dia menyatakan pemecatannya semena-mena karena tidak sesuai mekanisme ADRT
Diperbarui 26 Jun 2014, 16:04 WIBDiterbitkan 26 Jun 2014, 16:04 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Tips Mudik Lebaran 2025 Aman dan Nyaman dari KNKT
800 Ribu Ton Sampah Plastik Diproyeksi Mengalir ke Laut Indonesia di 2025, Ada Solusi?
Sihir Bruno Fernandes Jaga Asa Manchester United
Doa Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan, Pahami Tata Cara yang Benar
Temuan Baru di Sabuk Kuiper Dapat Ubah Sejarah Alam Semesta
Doa untuk Memulai Hari Selama Ramadan agar Tetap Produktif dan Berkah
4 Cara Menyantap Kurma Arab yang Tepat, Perhatikan Akibat Jika Salah Konsumsi
Hasil All England 2025: Gregoria Mariska Tunjung Dijegal Wakil China
Jadwal Sholat dan Imsakiyah Ramadhan DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 15 Maret 2025
Wahana Honda Siapkan Layanan Mudik Lebaran 2025
Polisi Bekuk Komplotan Maling Ban Serep Truk di Tol Cikampek
Resep Bola-Bola Salju supaya Kue Lebaran Tidak Itu-Itu Saja