Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atau Kemendikti Saintek angkat bicara usai demo yang dilakukan sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) pada Senin 20 Januari 2025.
Menurut Sekretaris Jenderal atau Sekjen Kemendikti Saintek Togar M. Simatupang, pemberhentian ASN di lingkungan Kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar seperti dilansir Antara, Senin 10 Januari 2025.
Advertisement
Togar juga menyebutkan pihaknya membuka diri untuk melakukan berbagai upaya persuasif, seperti dialog.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," terang dia.
Selain itu, ASN di Kemdikti Saintek Neni Herlina mengaku bakal bertemu dengan Titiek Soeharto usai dipecat oleh Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Neni menyebut pertemuanya dengan Titiek nantinya hanya sekadar menjalis silaturahmi setelah dirinya bersama rekan ASN lainnya menggelar demo di lobby gedung Kemendiktisaintek, Senin 20 Januari 2025.
"Tadi ada yang temen, ada yang bilang Bu Titiek Soeharto ingin ketemu sama saya. Ya udah menjalin aja, saya udah kadung diusir, gimana?," ujar Neni kepada wartawan, Senin 20 Januari 2025.
Neni menceritakan sebelumnya juga sempat didampingi Wakil Menteri, Stella Christie untuk bertemu dengan salah satu anggota DPR Komisi X. Rencananya Neni bersama rekan-rekan seperjuangan akan menyambangi kantor DPR, Selasa (21/1/2025).
"Besok insyaAllah kita mau ke DPR. Kita kan banyak bidang yang sering berurusan dengan DPR," ucap Neni.
Pihak Istana pun turut merespons. Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyampaikan, akan ada dialog secara internal yang dilakukan Kemendikti Saintek untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
"Kita tunggu saja hasil dialog yang akan dilakukan di internal kementerian tersebut. Sejauh ini kita yakin bisa diselesaikan dengan dialog dari hati ke hati dan kepala dingin," tutur Hasan saat dikonfirmasi.
Senada, Wakil Ketua Lomisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani berharap masalah itu diselesaikan secara internal.
"Saya mengimbau, semua tenang dan kondusif, silahkan dicari solusi yang terbaik. Apapun masalah yang terjadi di internal Kemdiktisaintek, tolong diselesaikan secara internal," kata Lalu Hadrian.
Berikut sederet respons sejumlah pihak usai demo ASN terhadap Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Kemdikti Saintek Sebut Pemecatan Bukan Mendadak
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) RI Togar M. Simatupang menyatakan pemberhentian Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak.
Hal ini diungkapkannya dalam merespons adanya demo yang dilakukan oleh ASN Kemdiktisaintek, yang dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina beberapa waktu yang lalu.
"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar seperti dilansir Antara.
Togar juga menyebutkan pihaknya membuka diri untuk melakukan berbagai upaya persuasif, seperti dialog.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," lanjutnya.
Togar juga menyebutkan proses pemberhentian ini juga tidak hanya berhenti pada opsi pemberhentian, namun juga opsi lainnya.
"Sedang proses, dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," ucap Togar M. Simatupang.
Advertisement
2. ASN Kemendikti Saintek Bakal Bertemu Titiek Soeharto dan DPR
Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Neni Herlina mengaku bakal bertemu dengan Titiek Soeharto usai dipecat oleh Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Neni menyebut pertemuanya dengan Titiek nantinya hanya sekadar menjalis silaturahmi setelah dirinya bersama rekan ASN lainnya menggelar demo di lobby gedung Kemendiktisaintek, Senin pagi 20 Januari 2025.
"Tadi ada yang temen, ada yang bilang Bu Titiek Soeharto ingin ketemu sama saya. Ya udah menjalin aja, saya udah kadung diusir, gimana?" kata dia kepada wartawan, Senin 20 Januari 2025.
Neni menceritakan sebelumnya juga sempat didampingi Wakil Menteri, Stella Christie untuk bertemu dengan salah satu anggota DPR Komisi X. Rencananya Neni bersama rekan-rekan seperjuangan akan menyambangi kantor DPR Selasa 21 Januari 2025.
"Besok insyaAllah kita mau ke DPR. Kita kan banyak bidang yang sering berurusan dengan DPR," ujarnya.
Dia mengaku hingga saat ini belum sama sekali menerima surat pemecatan dirinya. Padahal dia sudah bertahun-tahun sudah menjadi ASN sejak Kemendikbuderistek, semenjak Satryo menjabat baru pertama kalinya didepak.
"Tapi ya mudah-mudahan ini menjadi hikmah biar pimpinan-pimpinan itu juga tidak semena-mena relasi kuasa lah. Karena ini tuh institusi pendidikan loh. Kita aja sama teman-teman selalu berpesan ya, attitude kita tuh yang baik karena kita tuh di institusi pendidikan," pungkasnya.
3. Istana Harap Dilakukan Dialog dari Hati ke Hati
Pihak Istana merespons kisruh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan anak buahnya yang berbuntut demonstrasi menuntut pencopotan jabatan menteri oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyampaikan, akan ada dialog secara internal yang dilakukan Kemendikti Saintek untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
"Kita tunggu saja hasil dialog yang akan dilakukan di internal kementerian tersebut. Sejauh ini kita yakin bisa diselesaikan dengan dialog dari hati ke hati dan kepala dingin," tutur Hasan saat dikonfirmasi, Senin 20 Januari 2025.
Advertisement
4. Komisi X DPR RI Bakal Rapat dengan Kemdiktisaintek
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) RI tengah mendapat sorotan lantaran sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) melakukan demo di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), pada Senin 20 Januari 2025.
Demo ini dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina beberapa waktu yang lalu.
Wakil Ketua Lomisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani berharap masalah itu diselesaikan secara internal.
"Saya mengimbau, semua tenang dan kondusif, silahkan dicari solusi yang terbaik. Apapun masalah yang terjadi di internal Kemdiktisaintek, tolong diselesaikan secara internal," jelas dia saat dikonfirmasi, Senin 20 Januari 2025.
Lalu menyebut, selama ini pihak Kemdiktisaintek belum pernah menerima aspirasi dari ASN kementerian terkait soal pemicu unjuk rasa ini. Sebagai mitra kerja, pihak Komisi X DPR RI juga masih mencari tahu kronologi yang terjadi di kementerian sehingga menimbulkan protes.
"Kami di Komisi X belum mengetahui persis persoalan internal yang terjadi. Secara kelembagaan kami belum menerima (laporan),” jelas dia.
Lalu menyebut, Rabu 22 Januari 2025 bakal menggelar rapat dengan Kemdiktisaintek dan Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro. Dia pun menyebut isu pemecatan ASN ini bisa saja dibahas dalam rapat tersebut.
"Ya tentu karena menjadi pertanyaan publik, saya rasa kemungkinan akan menjadi pertanyaan anggota ya. Tapi sekali lagi, silahkan selesaikan secara internal dulu, agar semua fokus bekerja," pungkasnya.
5. Pimpinan DPR Minta Komisi X Pantau dan Evaluasi Kasus Demo ASN Kemendiktisaintek
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta Komisi X memantau dan mengevaluasi adanya demo sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), pada Senin (20/1/2025).
"Kita akan minta komisi teknis (atau X) terkait kementerian juga untuk melakukan pemantauan dan evaluasi," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 20 Januari 2025.
Dasco mengaku belum mengetahui detail adanya demo tersebut. Oleh karena itu ia memastikan akan mencari tahu dan mengkaji.
"Tentunya kita akan mencari tahu, kita akan kaji," jelas Dasco.
Advertisement