Liputan6.com, Jakarta - Dukungan secara resmi Partai Demokrat kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjadi suntikan energi baru. Tapi, kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menilai dukungan tersebut tidak memiliki efek besar.
Namun, hal itu dibantah Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, George Toisutta. Ia menilai pesona Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bisa dipandang sebelah mata.
"Yang harus diingat SBY itu dipilih 60% masyarakat Indonesia," kata Toisutta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Rabu (2/7/2014).
Toisutta menegaskan, mungkin saja daya tarik Demokrat sebagai partai penguasa sudah menurun. Tapi, sosok SBY sebagai pucuk pimpinan partai tidak bisa dianggap remeh.
"Demokrat mungkin tidak, tapi sosok SBY tetap berpengaruh. Sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, presiden tidak akan memihak. Tapi kalau secara pribadi boleh," katanya.
Mantan KSAD itu mengatakan, dukungan tersebut tentu sangat menunjukkan keberpihakan SBY kepada pasangan nomor urut 1 itu. Dukungan itu tentu tidak lepas dari ikatan batin yang terjalin antara keduanya.
"Loh, kalau Demokrat sudah ke kita secara pribadi ada keberpihakan. Mau tidak mau ada kaitan batin, ada hubungan emosional antara SBY dan Pak Prabowo. Jadi pasti semua ikut ke Prabowo-Hatta," tandas Toisutta.
Salah satu alasan utama dukungan Demokrat berefek kecil, karena sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah tidak memiliki efek. Terlebih, Demokrat hanya mendapat suara 10% pada Pileg 9 April lalu. (Mut)
Baca juga:
2 Pentolan Demokrat Hijrah Dukung Jokowi-JK
Demokrat Dukung Prabowo, Status Quo Bakal Berlanjut
Advertisement