Liputan6.com, Jakarta - Anggota timses pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Pramono Anung menilai penundaan pembacaan hasil rekapitulasi suara nasional Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sulit terjadi. Sebab, sesuai aturan pada Selasa 22 Juli akan diketahui pemenang Pilpres 2014.
"Saya meyakini tidak akan ada perhitungan yang ditunda karena ini amanat UU, di mana selambatnya 10 hari setelah pencoblosan itu batas waktu untuk pemilu ulang, dan selambat-lambatnya 22 Juli ini pengumuman resmi siapa yang akan jadi pemenang pilpres," terang Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Politisi PDIP itu mengaku tidak habis pikir dengan langkah yang dilakukan kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta yang meminta adanya penundaan tersebut. Ia menjelaskan, rekomendasi Bawaslu untuk pemilihan suara ulang di 13 TPS di Jakarta sudah dilakukan, sehingga tak ada lagi alasan untuk menunda-nunda.
"Rekomendasi Bawaslu kan sudah dijalankan. Animo warga turun saat Pemilu ulang tapi toh tetap Jokowi-JK yang memenangkan secara keseluruhan dari 13 TPS yang ada. Jadi mau apa lagi?" ungkapnya.
Wakil Ketua DPR itu menambahkan alasan tak mungkin adanya penundaan, yaitu tabulasi yang sudah hampir selesai di 33 provinsi di Indonesia dan para saksi yang secara berkala dan berjenjang sudah membubuhkan tanda tangan tanda persetujuan.
"Sehingga tidak mungkin ada penundaan atau pengulangan," imbuhnya.
Pramono meminta agar beda pendapat ini diselesaikan dengan langkah hukum yang semestinya, yaitu dibawa ke Mahkamah Konstitusi. "Kalau memang masih ada perbedaan, persengketaan lebih baik dilakukan di MK karena aturan mengatur seperti itu," tandasnya. (Yus)
Pramono Anung: Pencoblosan Ulang Sudah, Mau Apa Lagi?
Pramono meminta agar beda pendapat ini diselesaikan dengan langkah hukum yang semestinya, yaitu dibawa ke Mahkamah Konstitusi.
Diperbarui 21 Jul 2014, 13:27 WIBDiterbitkan 21 Jul 2014, 13:27 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo Yakin Indonesia Tetap Jadi Tujuan Investasi Menjanjikan bagi Investor
Panen Demplot di Indramayu, Menteri PU Dorong Penerapan IPHA untuk Swasembada Pangan
Masa Depannya di Liverpol Dipertanyakan, Luis Diaz Ungkap Mimpi Terselubung
Prabowo Tetap Optimis Meski LG Mundur dari Proyek Baterai Mobil Listrik: Indonesia Cerah
Mengenal Rumah Mod Aki Aksa, Hunian Adat Papua Barat Penuh Penuh Makna dan Filosofi
Rektor Pilih Bungkam Usai Dugaan Konsuler Tendang Alat Vital Mahasiswa FK PPDS Unsri
Dukung Pendidikan Santri di Cirebon, Bank Mandiri Tingkatkan Fasilitas Ponpes Al-Inaaroh Al-Hikam
9 Kombinasi Warna Kuku 2025, Bikin Penampilan Makin Terlihat Elegan
Proyek Investasi EV Battery Tetap On Track Meski LG Mundur, Pemerintah Pastikan Hilirisasi Jalan Terus
Alvaro Hilang Sejak Maret 2025, Keluarga Terus Berjuang Mencari Bocah 6 Tahun Itu
Zodiak Banjir Rezeki Minggu Ini (21-27 April 2025), Siap-siap Ketiban Untung
Mesin Cuci Rambut Bertenaga AI di Salon Tiongkok, Hanya Butuh 13 Menit untuk Bilas