Liputan6.com, Jakarta - Pasca-terpilihnya capres dan cawapres Pilpres 2014, saatnya bangsa Indonesia kembali bersatu guna membangun bangsa menjadi lebih baik. Maka itu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengimbau agar tak ada lagi pertikaian, apalagi perang saudara.
"Persaingan politik yang demokratis tidak seharusnya mengakibatkan pertikaian, akan tetapi harus berujung kemaslahatan. Karena seruncing apapun perbedaan tak boleh mengalahkan persaudaraan antar-sesama," ujar Said Aqil di markas PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014).
Aqil Siraj juga mengatakan, Pilpres bukanlah sebuah hasil akhir yang akan mengakibatkan perpecahan terhadap persatuan bangsa. Sekarang ini sudah saatnya setiap pasangan capres dan cawapres harus bisa menjaga diri agar tak berujung perang saudara.
"Jadi untuk para elite politik, pengamat, media massa untuk terus menjaga ketenangan," imbau Said Aqil yang didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud itu.
Selain itu, Said Aqil juga mengucapkan selamat atas kemenangan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai presiden dan wapres terpilih 2014-2019.
"Mengucapkan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih, sebagaimana Keputusan KPU Nomor 536/Kpts/KPU Tahun 2014," pungkas Said Aqil.
Prabowo menyatakan mundur dari capres tak lama sebelum KPU menyatakan pemenang Pilpres 2014, Selasa 22 Juli malam. Pilpres 2014 dimenangkan pasangan Jokowi-JK.
Dari hasil rekapitulasi nasional atau 33 provinsi di seluruh Indonesia, Jokowi-JK menang dengan perolehan suara 70.997.883 atau 53,15%. Sedangkan untuk pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 62.576.444 atau 46,85% suara. Selisih perolehan keduanya sebesar 8.421.389 suara atau 6,3%.
Baca juga:
Di Mana Hatta Saat Prabowo Tolak Pilpres?
Jokowi Presiden, Pengamanan Pintu Masuk Kota Solo Diperketat
KPU: 3x24 Jam Tak Ada Gugatan ke MK, Jokowi Presiden Sudah Final
(Sss)