Jokowi-JK Umumkan Postur Kabinet Hari Ini

"Nanti 15 September sudah ketemu posturnya (kabinet) seperti apa. Ketemu gemuk atau kurus. Baru tok..tok..tok...‎," ujar Jokowi.

oleh Sunariyah diperbarui 15 Sep 2014, 09:07 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2014, 09:07 WIB
tim transisi Jokowi-JK
Jokowi bersama anggota Tim Transisi (foto: @aktivitasjokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) hari ini akan mengumumkan postur kabinetnya. Tak hanya itu, Jokowi juga akan menentukan jumlah jajaran menteri pada kabinetnya nanti.

"Nanti 15 September sudah ketemu posturnya (kabinet) seperti apa. Ketemu gemuk atau kurus. Baru tok..tok..tok...‎," ujar Jokowi, Senin 8 September 2014.

Pengumuman ini tentu sangat ditunggu-tunggu. Pasalnya hingga saat ini belum diketahui siapa saja yang akhirnya melenggang menduduki pos menteri di kabinet Jokowi-JK.

Sebelumnya Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Eko Sanjoyo mengatakan, belum ada keputusan final jumlah menteri di kabinet pemerintahan baru, apakah 27 atau 34 Kementerian. Namun dua opsi ini sudah dipertimbangkan Jokowi-JK.

"Jadi ada 2 opsi. Sebab banyak kementerian yang saat ini tumpang tindih, jadi nggak efektif. Cukup 27 kementerian tapi pertahankan kementerian-kmenterian yang strategis," kata Eko dalam seminar  'Membedah Arsitektur Pemerintahan Jokowi-JK' di Hotel Acacia, Jakarta, Minggu 14 September 2014.

Opsi kabinet dengan 34 menteri semakin menguat setelah Jusuf Kalla (JK) mengatakan, ada kemungkinan akan mempertahankan jumlah kementerian yang ada saat ini, yakni 34 posisi. Menurut JK, wacana itu sudah ia bahas dengan Jokowi.

"Sudah dibicarakan, Pak Jokowi juga sudah bicara, posturnya 34 (Kementerian)," kata JK di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 12 September 2014.

Jika posturnya tetap seperti Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, maka Jokowi-JK tak melakukan perampingan. Kemungkinan bedanya dengan kabinet SBY yakni kabinet Jokowi-JK akan diisi oleh banyak orang profesional ketimbang dari partai politik.

Jokowi sejak awal juga sudah menegaskan, melarang menteri rangkap jabatan di kabinet dan partai politik seperti yang terjadi pada Pemerintahan SBY. Bagi calon menteri yang berasal dari parpol, harus melepas jabatannya di partai. Alasannya, agar menteri itu nantinya fokus menjalankan tugasnya melayani rakyat.

"Postur 34, otomatis lebih banyak profesional murni. Tapi jangan lupa dari parpol banyak yang profesional," ucap JK.

Dalam mencari calon menteri, Jokowi-JK melibatkan masyarakat dengan memberikan kesempatan kepada publik untuk mengusulkan calon yang dianggap mumpuni.

Menurut Jokowi, ia memilih menteri tanpa melihat daerah asal mereka. "Pegangan kita adalah yang berkaitan dengan kompetensi, integritas, kemampuan managerial, leadership yang kuat," ujar Jokowi saat perjalanan menuju kawasan Megamendung, di rest ares tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Minggu kemarin.

Satu hal yang penting, Jokowi juga memastikan akan menghapus jabatan wakil menteri di kabinetnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya