Maju ke Pemilihan Pimpinan DPD, GKR Hemas Mewakili Wilayah Tengah

GKR Hemas memperoleh 64 suara mengalahkan Oesman Sapta yang memperoleh 60 suara.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Okt 2014, 21:12 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 21:12 WIB
GKR Hemas
GKR Hemas

Liputan6.com, Jakarta - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas maju dalam pemilihan ulang pimpinan DPD RI periode 2014--2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta. GKR Hemas memperoleh 64 suara serta Oesman Sapta memperoleh 60 suara.

Pemilihan ulang tersebut dilakukan pada rapat paripurna pemilihan pimpinan DPD RI periode 2014-2019, setelah pada pemilihan sebelumnya, GKR Hemas dan Oesman Sapta sama-sama memperoleh 61 suara.

Pimpinan rapat paripurna Aidil Fitri Syah memutuskan dilakukan pemilihan ulang hanya di wilayah Tengah, yakni antara GKR Hemas dan Oesman Sapta.

Setelah Aidil mengetokkan palu sebagai putusan dilakukan pemilihan ulang di wilayah tengah, petugas dari Sekretariat Jenderal DPD RI segera membagikan kertas kosong dan pembawa cara mengumumkan nama anggota satu persatu untuk menyerahkan surat suara ke kotak yang telah di tempatkan di depan.

Hasil penghitungan suara keseluruhan adalah, di wilayah barat, Irman Gusman mendapat 90 suara dan Intsiawati Ayus 22 suara.

Kemudian, di Indonesia Timur, Farouk Muhammad mendapat 49 suara, Nono Sampono (47 suara), Bahar Ngitung (19 suara), dan Gede Pasek (6 suara).

Seru

Pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berlangsung seru. Sebanyak 8 kandidat bertarung untuk memperebutkan kursi pimpinan DPD.

Kedelapan calon itu terbagi dalam tiga wilayah. Yaitu barat, tengah dan timur.

Untuk wilayah Barat, ada dua calon yang maju yaitu Irman Gusman dan Intsiawati Ayus bersaing. Sedangkan dari wilayah tengah, ada nama Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Oesman Sapta. Dan wilayah timur yaitu Nono Sampono, Farouq Muhammad, I Gede Pasek Suardika, dan Bahar Ngitung.‎

Sebelum pemilihan dimulai, kedelapan calon diminta kesediaannya maju sebagai calon pimpinan DPD. Mereka diminta memperkenalkan satu persatu kepada para anggota DPD lainnya.

Setelah proses itu selesai, petugas dari Setjen DPD memulai proses pemungutan suara. Para anggota DPD dari Aceh hingga Papua dipanggil satu per satu untuk maju ke depan menggunakan hak pilihnya. Proses penghitungan suara berlangsung seru. Bahkan beberapa tamu tampak menghitung sendiri suara yang keluar.

Setelah proses pemungutan suara selesai, proses penghitungan pun dimulai. Untuk wilayah barat, suara Irman Gusman terlihat cukup jauh mengalahkan saingannya. Irman meraih suara 90 suara, sedangkan lawannya Intsiawati Ayus hanya meraih suara 22 suara.

Persaingan ketat terjadi di wilayah timur. Sempat saling mengejar, nama Farouq Muhammad menang dengan meraih 49 suara.

Yang menarik adalah pertarungan suara di wilayah tengah. GKR Hemas dan Oesman Sapta, meraih suara yang sama yaitu sebanyak 61 suara. Anggota senat meminta untuk pemilihan ulang, karena ada kesamaan suara. ‎

Permasalahan itu muncul lantaran jumlah suara yang diberikan kepada setiap kandidat ditambah jumlah suara tidak sah, sehingga jumlah suara yang muncul di papan penghitungan tidak sama dengan jumlah senat yang hadir.

Beberapa anggota DPD pun meminta pimpinan sidang agar melakukan pemilihan ulang untuk wilayah barat. ‎

"Kita harus mengulang pemilihan, sesuai dengan tata tertib. Karena jumlah total tidak sesuai dengan jumlah absensi," ujar salah seorang anggota senat yang mengajukan interupsi. ‎‎
‎
Atas sejumlah usulan dari para anggota senat yang melakukan interupsi, pimpinan sidang kemudian mengetuk palu dan memutuskan untuk dilakukan pemilihan ulang untuk wilayah tengah yaitu antara GKR Hemas dan Oesman Sapta. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya