Wasekjen PPP: Gabung ke Jokowi, Kami Tak Anut Asas Transaksional

Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding yang hadir dalam pertemuan memastikan, PPP bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Okt 2014, 05:56 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2014, 05:56 WIB
Romi
Romi terpilih sebagai ketua umum dalam Muktamar PPP di Surabaya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Elite PPP bersilahturahmi dengan Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi di rumah dinasnya, Taman Suropati, Jakarta. Hasil pertemuan itu menegaskan, partai berlambang Ka'bah itu keluar dari Koalisi Merah Putih dan bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.

"Ini kalian lihat pertanda bahwa kami lebih ke Koalisi Indonesia Hebat," kata Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha usai pertemuan, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Dalam silahturahmi, Syaifullah menjelaskan, PPP sudah sepakat dengan garis dan arah kebijakan partai yang ditetapkan Jokowi, yakni politik non transaksional. PPP pun tak meminta jatah kekuasaan.

"Kami melakukan komunikasi politik tidak menganut asas transaksional," tegas dia.

Sementara Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding yang hadir dalam pertemuan menambahkan, PPP pasti bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, sesuai keterangan yang diucapkan dalam pertemuan tertutup itu.

Bahkan, kata Kadir, 2 kubu yang berbeda pandangan di internal PPP hadir dan menyatakan siap bergabung dalam barisan Koalisi Indonesia Hebat --yang mendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

"Mereka yang ada di sini bisa dikatakan ada dua kelompok. Ada dari keduanya. Insyallah ke depan, PPP mulai hari ini menyatakan bersama dengan pak presiden dan Koalisi Indonesia Hebat," tandas Kadir.

Kisruh internal PPP mulai sejak Pileg 2014 lalu, antara kubu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dengan kubu Sekjen PPP Romahurmuziy. Kubu Suryadharma sejak awal mendukung Koalisi Merah Putih --yang menyokong pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya