Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, hasil analisis lembaganya memprediksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal gagal ke Senayan pada Pemilu 2014 karena tidak memenuhi electoral threshold. Menurutnya hal ini disebabkan dugaan korupsi suap impor daging sapi mendera mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq.
Ari menilai dugaan suap impor daging sapi yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq sangat mempengaruhi elektabilitas partai. Terlebih, PKS merupakan partai yang berbasis agama.
"Untuk PKS, kasus korupsi yang menimpa Presiden PKS sangat mempengaruhi preferensi pemilih," kata Ari di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2013).
Ia menambahkan, PKS sudah sangat menyadari penurunan elektabilitas itu. Berbagai usaha juga sudah dilakukan seperti mengadakan pemilihan raya untuk menentukan calon presiden pilihan partai. Namun, hal itu dirasa tidak cukup mendongkrak elektabilitas partai.
"Mereka menyadari kasus PKS akan mempengaruhi elektabilitas publik. Capres mereka juga belum cukup untuk menggaet konstituen mereka," tandas Ari.
Berdasarkan analisis yang dilakukan SSS, peneliti Rido Hanafi menyebut beberapa partai seperti PKS, PAN, dan Hanura diprediksi tidak akan mendapat kursi lagi di DPR. Sebab, perolehan suara ketiga partai tak memenuhi electoral threshold.
"Berdasarkan analisis kami elektabilitas PKS hanya 3,15%, PAN 2,54%, dan Hanura 3,16%. Sedangkan syaratnya harus 3,5%. Jelas partai ini tidak akan duduk di Senayan (DPR)," kata Rido. (Adi/Ein)
Ari menilai dugaan suap impor daging sapi yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq sangat mempengaruhi elektabilitas partai. Terlebih, PKS merupakan partai yang berbasis agama.
"Untuk PKS, kasus korupsi yang menimpa Presiden PKS sangat mempengaruhi preferensi pemilih," kata Ari di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2013).
Ia menambahkan, PKS sudah sangat menyadari penurunan elektabilitas itu. Berbagai usaha juga sudah dilakukan seperti mengadakan pemilihan raya untuk menentukan calon presiden pilihan partai. Namun, hal itu dirasa tidak cukup mendongkrak elektabilitas partai.
"Mereka menyadari kasus PKS akan mempengaruhi elektabilitas publik. Capres mereka juga belum cukup untuk menggaet konstituen mereka," tandas Ari.
Berdasarkan analisis yang dilakukan SSS, peneliti Rido Hanafi menyebut beberapa partai seperti PKS, PAN, dan Hanura diprediksi tidak akan mendapat kursi lagi di DPR. Sebab, perolehan suara ketiga partai tak memenuhi electoral threshold.
"Berdasarkan analisis kami elektabilitas PKS hanya 3,15%, PAN 2,54%, dan Hanura 3,16%. Sedangkan syaratnya harus 3,5%. Jelas partai ini tidak akan duduk di Senayan (DPR)," kata Rido. (Adi/Ein)