Ini Hotline Kemenag RI terkait Tragedi Mina

Kemenag menyiapkan nomor hotline bagi keluarga jemaah asal Indonesia yang ingin mendapatkan informasi seputar tragedi di Mina.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 24 Sep 2015, 20:39 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2015, 20:39 WIB
20150924-Tragedi Mina-Reuters
Sebuah ambulans melaju menuju pemukiman sementara umat muslim saat melaksanakan ibadah haji di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015). Sekitar 310 jemaah wafat akibat berdesak-desakan saat prosesi lempar jumrah di Mina. (REUTERS/Ahmad Masood)

Liputan6.com, Mekah - Seorang jemaah asal Indonesia diduga menjadi korban ‎tragedi di Jalan Arab 204, Mina, Arab Saudi, Kamis pagi tadi waktu setempat. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan nomor hotline bagi keluarga jemaah asal Indonesia yang ingin mendapatkan informasi seputar musibah di Mina.

"Silakan menghubungi hotline +966543603154," ucap Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat di kantornya, Kamis (24/9/2015).

Arsyad menerangkan ‎PPIH Arab Saudi berusaha menguasai situasi agar tidak muncul korban lebih banyak dari Indonesia. PPIH Arab Saudi juga terus berkoordinasi dengan Dipa Madani (BNPB Arab Saudi) untuk mendapatkan informasi di wilayah-wilayah yang dapat dijangkau.

PPIH juga sudah menurunkan tim ke rumah sakit dan lokasi kejadian.

Peristiwa terjadi di Jalan Arab 204, pagi tadi sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi. Kala itu jemaah hendak melontar jumrah. Dalam perjalanan ada rombongan jemaah yang terhenti, sehingga membuat jemaah yang berada di belakang mendorong ke depan. ‎Akibatnya, banyak perempuan dan orangtua yang menjadi korban.

"Semua korban dibawa ke RS Mina Al Jisr" ujar Arsyad.

Hingga pukul 16.11 waktu Arab Saudi atau pukul 20.11 WIB, tercatat ada 717 jemaah haji yang dinyatakan meninggal dunia akibat tragedi Mina, sementara 800 lainnya luka-luka. Korban jiwa dimungkinkan terus bertambah. Belum ada jumlah pasti.

Seperti dikutip dari The Guardian, insiden terjadi saat dua kelompok besar peziarah bertemu di persimpangan besar. Desakan dan saling dorong tak terelakkan. Video dan foto yang diambil dari lokasi kejadian menunjukkan para korban yang tergeletak di jalanan gurun yang panas dan kering.

Kronologi Versi Kemenag

Terkait musibah di Mina, Arab Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) RI merilis kronologi peristiwa. Berikut beberapa poin keterangan Kemenag yang diterima pada Kamis (24/9/2015):

1. Peristiwa Mina terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada pukul 07.30 waktu Arab Saudi (Kamis 24 September 2015), pada saat jemaah akan melakukan lontar jumrah aqabah.

2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jemaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jemaah haji Indonesia;

3. Jemaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.

4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan jumrah aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab 204. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan, sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orangtua yang jatuh menjadi korban.

5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan juga di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut.

6. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jemaah haji tersebut.

(Ans/Yus)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya