Wakil Ketua MPR: Jangan Permasalahkan Awal Puasa dan Idulfitri

Hidayat mengatakan, penentuan 1 Ramadan merupakan bagian dari kerangka ijtihad dari ulama.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jun 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 11:15 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. (MPR RI)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengajak umat Islam untuk tidak memperdebatkan penetapan awal puasa Ramadan. Dia meminta umat Islam untuk menyiapkan diri sebelum menjalani puasa.

"Insya Allah ditakdirkan Allah, umat- Nya bertemu Ramadan. Apakah Senin (6 Juni) atau Selasa (7 Juni), tunggu informasi dari Kementerian Agama. Awal puasa ya 1 Ramadan, Idul fitri juga tidak perlu repot, pasti 1 Syawal. Biarlah para pimpinan berijtihad. Kita doakan ijtihad mereka ikhlas, sehingga hasilnya benar," tutur dia di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/6/2016).

Hidayat mengatakan, penentuan 1 Ramadan merupakan bagian dari kerangka ijtihad--usaha sungguh-sungguh dari siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara-- yang dimungkinan.

"Menurut saya ini semua dalam kerangka ijtihad yang dimungkinkan. Kita jangan menyikapinya dengan menghadirkan konflik, saling fitnah," kata dia.

"Yang menjadi fokus jangan mempermasalahkan awal puasa, tetapi mengapa orang tidak berpuasa. Lalu, kadang repot mempermasalahkan kapan Idulfitri. Seharusnya fokus pada mengapa orang tidak salat," tambah Hidayat.

Kendati begitu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap sidang isbat Minggu ini tak berbeda dengan hasil perhitungan Muhammadiyah, yang telah menetapkan awal Ramadan pada 6 Juni mendatang.

"Mudah-mudahan rukyat isbat sama dengan Muhammadiyah. Kalaupun berbeda, yang dipentingkan umat jangan menyikapinya dengan menghadirkan masalah," jelas Hidayat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya