Liputan6.com, Makassar - Sup lidah merupakan salah satu kuliner khas Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), selain coto dan pallubasa. Sup nan lezat ini bisa pula menjadi pilihan makanan berbuka puasa saat bulan Ramadan.
Meski tak setenar coto dan pallubasa, sup lidah punya cita rasa rempah-rempah yang bisa membuat lidah penikmat kuliner ketagihan. Seperti saat bulan Ramadan di Kota Anging Mamiri. Warung Sup Lidah Lamuru yang berlokasi di Jalan Rusa, Kota Makassar, tampak dipadati pengunjung menjelang waktu berbuka puasa.
"Kalau saya ingin bungkus lalu bawa pulang ke rumah untuk dipakai berbuka puasa bersama keluarga. Kebetulan kangen dengan sup lidah, jadi pengin berbuka dengan sup lidah," ucap Ridwan (32), warga Jalan Monginsidi Baru, Makassar, saat mengantre di Warung Sup Lidah Lamuru, Makassar, beberapa hari lalu.
Ridwan menuturkan, Warung Sup Lidah Lamuru merupakan satu-satunya penjual sup lidah tertua dan terkenal di Kota Makassar. Adapun pemilik dan peracik bumbu pertama Sup Lidah Lamuru adalah seorang keturunan etnis Tionghoa.
Baca Juga
"Yang saya tahu dari cerita yang ada pertama kali yang mulai menjual hasil olahan lidah sapi di pinggir Jalan Lamuru, sebelah timur Masjid Raya Makassar itu adalah orang Tionghoa bernama Jong," kata dia.
Setelah bergulir, lanjut Ridwan, usaha sup lidah kemudian dilanjutkan Hania, warga setempat yang kala itu rumahnya dikontrak oleh Jong. Hania berhasil mewarisi ilmu racik yang dimiliki Jong. Akhirnya, usaha Sup Lidah Lamuru hingga saat ini kini dijalankan oleh generasi Hania.
"Usia duduk di bangku SD dulu, saya kerap dibawa bapak ke sini makan sup lidah dan rasa bumbu yang digunakan masih terasa sama hingga sekarang ini. Makanya, pelanggannya banyak," ujar Ridwan.
Sup Lidah Lamuru yang disajikan hangat dan diberi pelengkap irisan daun seledri dan taburan bawang goreng tersebut dibanderol dengan harga Rp 30 ribu semangkuk. Sup lidah pun rasanya semakin nikmat ketika dimakan bersamaan dengan nasi hangat dilengkapi dengan telur asin.
Berikut resep cara membuat Sup Lidah Lamuru bagi mereka yang hendak mencoba membuat sendiri di rumah masing-masing. Pertama, harus menyediakan bahan berupa satu potong lidah sapi, 10 butir telur puyuh yang sudah direbus dan dikupas kulitnya, serta 300 gram hati sapi.
Advertisement
Adapun untuk bahan penyedap rasanya diperlukan bahan berupa dua sendok makan ngohiong, dua sendok makan mentega, bawang merah, bawang putih, enam gelas air garam, kecap manis secukupnya, dan kecap asin sesuai selera.
Setelah seluruh bahan telah lengkap, tahapan terakhir adalah memasak. Langkah awal yaitu dengan merebus lidah sapi bersama air secukupnya dan tambahkan penyedap rasa sampai matang. Selanjutnya, daging lidah sapi dipotong-potong dan disisihkan.
Setelah itu, bawang merah dan bawang putihnya ditumis menggunakan mentega agar menjadi harum. Selanjutnya, potongan lidah sapi yang telah dipotong-potong tadi dimasukkan, lantas diaduk dan tambahkan air secukupnya.
Selang beberapa menit bumbu-bumbu lainnya yang telah dihaluskan turut dimasukkan juga. Tunggu hingga daging benar-benar matang. Setelah itu, Sup Lidah Lamuru siap untuk dihidangkan sebagai makanan berbuka puasa di bulan Ramadan. *