Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Hemat Energi

Kadaker Makkah Endang Jumali mengimbau kepada 170 ribu jemaah yang kini sudah berada di Makkah untuk mengefektifkan energi yang dimiliki.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 10 Agu 2018, 15:12 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 15:12 WIB
Jemaah Calon Haji Indonesia
Para kiai memberikan dukungan bagi jemaah calon haji asal Indonesia yang sedang sakit. (MCH Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Prosesi puncak haji berupa wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Mina (Armina) akan berlangsung sekitar dua pekan lagi.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Endang Jumali meminta kepada seluruh jemaah calon haji untuk tetap menjaga kesehatan dan menghemat energi.

"Jangan sampai energi kita terkuras untuk melakukan sunnah, sementara rukun dan wajib haji belum kita lalui," ujar Endang, seperti dilansir dari laman www.kemenag.go.id, Jumat (10/8/2018).

Menurut Endang, pihaknya terus mengimbau 170 ribu jemaah yang kini sudah berada di Makkah untuk mengefektifkan energi yang dimiliki.

"Kepada jemaah yang baru datang dan akan melaksanakan tawaf qudum (tawaf kedatangan), dimohon tidak berbarengan dengan waktu salat," tegas Endang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Awasi Katering

Jemaah Haji
Makanan jemaah haji yang sakit terjamin baik. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI)

Sementara, Kepala Seksi (Kasie) Katering Daker Makkah Evy Nuryana mengatakan, pihaknya saat ini semakin memperketat pengawasan katering yang diterima jemaah.

"Ini sudah mendekati puncak, jumlah jemaah sudah semakin banyak, maka kontrol kualitas katering menjadi perhatian kami," kata Evy.

Untuk itu, pihaknya telah menempatkan 164 petugas pengawas katering di 164 hotel yang digunakan jemaah calom haji Indonesia di Makkah.

"Prosedur yang dilakukan saat pengecekan adalah ambil satu porsi secara acak, dicicipi sayur, lauk, dan nasi bagian bawah," terangnya.

Jika dirasa basi atau tidak layak, lanjut dia, maka semua makanan akan ditarik.

"Pihak katering kita panggil ke hotel dan mereka harus menggantinya dengan makanan untuk siap santap jemaah dalam jangka waktu satu-dua jam," pungkas Evy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya