Liputan6.com, Lumajang - Para pemudik yang berada di wilayah Lumajang Jawa Timur, yang sedang menikmati libur lebaran dan bersilahturahmi dengan orang tua maupun kerabat keluarga, bisa juga mengunjungi tempat wisata "Negeri di Atas Awan" untuk mencoba merasakan sensasi di puncak Bukit 29 atau B29.
Puncak B29 adalah bagian dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Medan yang ditempuh cukup menantang, yaitu melewati jalanan aspal, paving block, dan tanah dengan kemiringan 10 hingga 40 derajat serta beberapa tikungan tajam khas wilayah pegunungan.
"Di kanan kiri jalanan desa yang lebarnya bervariasi antara satu hingga tiga meter itu adalah ladang sayuran milik warga suku Tengger," tutur salah satu wisatawan, Muhammad Arsal Sahban, Kamis (6/6/2019).
Advertisement
Pria yang akrab disapa Arsal ini bahwa ladang milik warna suku Tengger tersebut berbeda dengan ladang pada umumnya. Lahan tersebut mayoritas ditanami kubis, bawang daun, dan kentang berada dikemiringan sekitar 70 derajat.
"Tak hanya itu, barisan bukit dan lembah menghijau disertai kabut dengan udara dingin mewarnai perjalanan penuh sensasi selamq sekitar 15 menit," katanya.
Begitu sampai di gerbang Bukit 29, satu per satu motor berhenti dan diparkir di sana. Para pengunjung kemudian mendaki sekitar 100 meter ke puncak B29 yang sudah terlihat di depan mata.
"Salah satu tujuan wisatawan ke puncak B29 adalah menyaksikan sunrise atau matahari terbit. Momen terbaik adalah menunggu di atas bukit sejak pukul 04.00 WIB. Bahkan, banyak pengunjung yang berkemah atau menggelar tenda di atas bukit yang dahulu disebut bukit Songolikur (Sebutan angka 29 dalam bahasa Jawa)," ucapnya.
Sesampai di puncak bukit dengan ketinggian 2.900 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL), mata para pengunjung dimanjakan pemandangan indah menawan pegunungan Tengger.
"Pemgunjung puncak B29 dapat menikmati detik-detik matahari terbit di ufuk timur. Awan "Tumpah" pun dapat dilihat baik dari sisi timur dan barat. Pemandangan awan "Tumpah" paling menarik adalah dari arah barat atau lautan pasir Gunung Bromo yang puncaknya setinggi 2.392 mdpl," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kapolres Lumajang ini menyampaikan, dengan banyaknya wisatawan yang ingin melihat keindahan puncak B29 dengan negeri di atas awannya, maka Polres Lumajang tidak mau kecolongan, dia memerintahkan anggotanya berpatroli di wilayah wisata tersebut.
“Kami merintahkan anggota untuk berpatroli diwilayah tersebut, tujuan kegiatan patroli agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat menikmati keindahan negeri diatas awan tersebut,” ucapnya.
Legenda Tentang Negeri di Atas Awan Puncak B29 Lumajang Jawa Timur
Puncak Bukit 29 alias puncak B29 atau biasa dikenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan menyimpan sebuah cerita legenda. Menurut informasi masyarakat, puncak B29 dulunya merupakan tempat melakukan ritual masyarakat sekitar.
"Ada kepercayaan masyarakat sekitar, dimana kalau kita memohonkan sesuatu di puncak B29 maka permohonan kita akan cepat terkabul. Bahkan permohonan cukup di ucapkan didalam hati," tutur Kapolres Lumajang AKB Muhammad Arsal Sahban.
Kapolres yang karib disapa Arsal ini menyampaikan bahwa dahulu banyak masyarakat yang ke puncak B29 untuk memohon dimudahkan jodoh atau memohon agar tanaman kentangnya cepat tumbuh dan subur.
"Jadi dapat dikatakan Puncak B29 merupakan tempat suci, tempat memuja para leluhur dan juga tempat menyampaikan harapan melalui doa," ujar Arsal.
Simak juga video pilihan berikut ini: