RI Ingin Haji Jadi Pilar Diplomasi Kerjasama Ekonomi dengan Saudi

Sektor ekonomi yang terbuka untuk menjadi alat diplomasi bersamaan dengan penyelenggaran ibadah haji, antara lain pada bidang perdagangan, investasi dan pariwisata.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Jul 2019, 11:26 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2019, 11:26 WIB
Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin. Darmawan/MCH
Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin. Darmawan/MCH

Liputan6.com, Madinah - Indonesia berharap pelaksanaan ibadah haji bisa membuka peluang peningkatan kerjasama dari sisi ekonomi dengan Arab Saudi. Peluang terbuka karena ratusan ribu penduduk Indonesia bertandang ke Arab Saudi untuk beribadah haji setiap tahunnya.

Ini diungkapkan Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin. Dia mengatakan jika pelaksanaan ibadah haji sudah berlangsung selama puluhan tahun. Di sinilah peluang besar sangat terbuka buat kerjasama ekonomi dengan Arab Saudi.

"Jadi sebenarnya kegiatan haji bagi pelaksanaan diplomasi Indonesia adalah aset," jelas dia saat berbincang dengan Media Center Haji (MCH) di Kantor Urusan Haji, Madinah, Sabtu malam (6/7/2019).

Sektor ekonomi yang terbuka untuk menjadi alat diplomasi bersamaan dengan penyelenggaran ibadah haji, antara lain pada bidang perdagangan, investasi dan pariwisata. Meski ini dilakukan tanpa mengecilkan, mengurangi kualitas pelayanan terhadap jemaah haji.

"Jadi konsepnya kita ingin menjadikan kegiatan haji sebagai salah satu pilar utama bagi peningkatan bilateral Indonesia saudi," tutur dia.

Sebagai contoh nyata, dikatakan Indonesia sudah selama 3 tahun terakhir melobi untuk mengekspor ikan patin ke Arab Saudi. Ekspor patin untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para jemaah haji Indonesia.

Akhirnya pada tahun ini, lobi tersebut berhasil. Pemerintah Arab Saudi kini membolehkan puluhan ton ikan patin Indonesia masuk ke pasarnya.

Upaya lain untuk menggenjot ekspor, pemerintah sejak dua tahun terakhir menerapkan kebijakan kepada para katering provider yang ingin ikut tender, untuk memberikan menyediakan menu bagi jemaah haji dengan menggunakan produk ekspor indonesia. 

"Misi kami adalah siapapun boleh (ekspor) yang penting nilai transaksi ekspor kita meningkat," tegas dia.

Di bidang pariwisata, pemerintah memanfaatkan kedatangan para calon jemaah haji dari negara lain yang mencapai ratusan ke Arab Saudi, untuk berpromosi tentang lokasi wisata di Indonesia.

"130 negara mengirimkan jemaah ke Tanah Haram, setiap tahun 2,5 - 3 juta. Mereka di mekkah paling sedikitnya bisa 15 hari-30 hari. Bayangkan pada saat tertentu di tempat tertentu berkumpul orang dari 190 negara. ini waktu yang tepat untuk promosi indonesia," kata dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya