Liputan6.com, Madinah - Sebanyak 198 jemaah haji sakit sudah dipulangkan ke Tanah Air. Mereka dipulangkan melalui dua bandara, yakni Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah dan King Abdulaziz, Jeddah.
Demikian diungkapkan Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Eka Jusuf Singka. "Dari 198 orang, 110 dari bandara Jeddah dan sisanya dari bandara Madinah," ujar dia, seperti dikutip Jumat (13/9/2019).
Baca Juga
Dia menuturkan jika proses evakuasi jemaah haji dengan mempertimbangkan kondisi mereka. Jemaah dipulangkan dalam kondisi duduk, setengah baring hingga berbaring di dalam pesawat.
Advertisement
Pemulangan jemaah haji dikatakan sejauh ini berjalan baik. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Agama dalam pemulangan jemaah haji sakit.
Kementerian Agama yang bertugas mengatur kebutuhan pemulangan, seperti tiket pesawat dan lainnya.
"Kami secara medis yang memberikan pengantaran serta evakuasi ke tanah air dalam prosesnya," dia menandaskan.
Pesan Menkes untuk Calon Jemaah Haji di Tahun Depan
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengungkapkan beberapa permintaan kepada calon jemaah haji di masa mendatang.
Ini dia ungkapkan saat meninjau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, pada Kamis malam (12/9/2019).
Pertama, kata dia, Kementerian Kesehatan meminta calon jemaah haji melaksanakan istitha'a dengan baik. Dengan demikian, proses ibadah haji jemaah haji bisa berjalan lancar dan khusyuk.
Selain itu, jemaah calon haji juga harus terus memeriksakan kesehatannya sejak jauh hari, sebelum keberangkatan ke Tanah Suci dengan maksimal.
""Kiranya fisik mereka akan baik pada saat keberangkatan," dia menandaskan.
Berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH), jumlah jemaah haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI sebanyak 102 orang, hingga 11 September 2019.
Saat peninjauan turut mendampingi Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali, Kepala Pusat Kesehatan Haji Dr Eka Jusuf Singka dan Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir.Â
Advertisement