Jelang Ramadan, Pemkot Samarinda Hadapi Jalan Terjal Sosialisasi Tak Salat Berjamaah

Jelang Ramadan, Pemkot Samarinda hadapi hambatan dari takmir masjid dan pemuka agama terkait larangan tidak salat berjamaah di masjid.

oleh Abdul Jalil diperbarui 18 Apr 2020, 22:45 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 22:40 WIB
[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-23, 8 Juni 2018
Lebaran semakin mendekat, tapi jangan lupa sama jadwal sholat, imsakiyah dan buka puasa Ramadan 2018 ya. (Ilustrasi: Pexels.com)

Liputan6.com, Samarinda - Meski sudah ada himbauan untuk tidak melaksanakan kegiatan keagamaan dengan mengumpulkan banyak orang, sejumlah masjid di Kota Samarinda masih menggelar salat berjamaah. Tak hanya Salat Jumat, salat lima waktu lainnya masih saja dilaksanakan secara berjamaah.

Menghadapi situasi ini, tentu timbul kekhawatiran jika telah memasuki Bulan Ramadan. Semakin banyak warga yang datang ke masjid untuk Salat Tarawih berjamaah atau kegiatan ibadah Ramadan lainnya.

Padahal, himbauan dari Kementerian Agama dan Fatwa MUI sudah diedarkan. Isi himbauan tersebut meminta masyarakat untuk melaksanakan salat Jumat di rumah sementara waktu.

Untuk menghadapi Ramadan, Pemerintah Kota Samarinda mengumpulkan seluruh ustaz dan takmir masjid untuk mensosialisasikan intruksi yang sudah diterbitkan pemerintah pusat, fatwa MUI dan pemerintah daerah.

"Untuk mensosialisasikan lagi intruksi yang ada, bagi masyarakat yang belum menjalankan aturan tersebut," jelas Asisten I Setkot Samarinda Tejo Sutarnoto, Sabtu (18/4/2020).

Sepanjang pandemi Covid-19 saat ini, kata Tejo, masyarakat diharapkan bisa mematuhi peraturan agar tidak berkumpul sementara waktu. Termasuk melaksanan salat berjamaah di masjid.

"Dari pertemuan itu masih mengevaluasi saja. Ternyata, masih banyak yang belum memahami imbauan atau edaran pemerintah," ujarnya.

Ia mengatakan dari pertemuan tadi diupayakan bisa ada kesepakatan. Namun pemahaman keyakinan ini nyatanya masih susah diterapkan.

"Kita mengharapkan dimengerti tapi tetap ada yang tidak mengerti," keluhnya.

Tejo, tak memungkiri jika ada penolakan dari masyarakat untuk tetap melakukan salat berjamaah. Namun, dirinya menekankan, adanya imbauan ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Sebagian takmir masjid membela diri dengan melakukan standar kebersihan. Mulai dari penyemprotan disinfektan hingga mencuci tangan dan membawa sendiri sajadah atau mukena.

"Tapi meski mereka melakukan itu semua, kemungkinan adanya interaksi bisa saja," sebutnya.

Oleh sebab itu, kedepan Pemkot akan menggelar rapat tiap kecamatan untuk melakukan sosialisasi kembali soal imbauan pemerintah pusat. Pertemuan itu melibatkan kecamatan, Dinas Kesehatan, kementerian agama kota dan provinsi terutama jelang Ramadan.

"Nanti rapatnya tiap kecamatan, kami mengundang pengurus masjid atau yayasan yang masih melaksanakan salat Jumat berjamaah, untuk diberikan pemahaman. Nah dari situ kita berdialog apa sih yang menjadi keluhan mereka," pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya