Quraish Shihab: Ibadah Bukan Terbatas pada Puasa, Salat, Zakat dan Haji

Menurut Quraish Shihab yang dimaksud ibadah dalam konteks uraian para ahli hukum adalah ibadah ritual, bukan ibadah secara umum.

oleh Maria Flora diperbarui 12 Mei 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2020, 11:15 WIB
Mutiara Hati Quraish Shihab - Ibadah
Mutiara Hati Quraish Shihab - Ibadah (Foto:Liputan6/Maria Flora)

Liputan6.com, Jakarta Ibadah, kata ini menurut Quraish Shihab kerap disalahpahami. Ada yang menyatakan bahwa ibadah hanya terbatas pada salat, puasa, zakat, dan haji.

Kesalahpahaman ini, lanjut dia, lahir karena kecenderungan manusia yang berlebih dalam memahami Islam dari sisi hukum semata-mata.

Ahli-ahli hukum Islam dan fikih menyusun kitab-kitab hukum dengan menjelaskan keempat hal tersebut dan menamainya ibadah.

Padahal menurut Quraish Shihab yang dimaksud ibadah dalam konteks uraian para ahli hukum adalah ibadah ritual, bukan ibadah secara umum.

Dari kesalahpahaman ini, kemudian lahirlah pemahaman bahwa manusia diciptakan Allah untuk beribadah yang hanya untuk salat, puasa, zakat dan haji.

Lantas, sebenarnya apa makna ibadah itu?

Quraish Shihab menyebut sebuah uraian dalam Alquran yang membicarakan tentang rencana Allah yang disampaikannya kepada malaikat.

Allah berfirman,"Sesungguhnya Aku akan menjadikan di bumi ini khalifah."

Jika kata ini dikaitkan dengan ibadah dalam surat yang termaktub dalam Surat Az-Zariyat itu, maka kekhalifahan dan tujuan manusia bukan hanya sekedar surat, puasa, zakat, dan haji.

Namun, oleh para ulama, kekhalifahan dipahami sebagai keberadaan di dunia untuk mengantar makhluk-makhluk di dunia ini menuju tujuan penciptaannya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya