Liputan6.com, Jakarta - Langkah stabilisasi harga gula terus digenjot hingga Lebaran. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto kembali turun ke pasar rakyat untuk menjual sendiri gula pasir dengan harga sesuai HET Rp 12.500 per Kg.
Jika ada distributor, subdistributor dan pedagang yang membuat harga jual gula sampai ke konsumen menjadi lebih mahal dari Rp 12.500 per kg, Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan tidak akan segan-segan menindaknya dengan tegas.
“Ini perintah Bapak Presiden. Jika ada distributor, agen dan pedagang yang menjual harga gula lebih mahal dari HET Rp12.500 per kg, tolong segera laporkan. Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan tak akan segan-segan menindaknya,” tegas Mendag Agus Suparmanto usai melakukan Operasi Pasar Gula Pasir di Pasar Baru Bogor, Minggu (17/5/2020).
Advertisement
Masyarakat Kabupaten Bogor yang menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangat senang dengan kembali normalnya harga gula pasir di tingkat konsumen tersebut. Sehingga jelang hari Raya Idul Fitri 1441 H masyarakat dapat menyambutnya dengan suka cita.
Mendag Agus Suparmanto melakukan Operasi Pasar Gula Pasir ini bersama Walikota Bogor Bima Arya.
“Setiap hari PT Sungai Budi Group akan memasok 12 ton gula pasir ke 4 pedagang di Pasar Baru dan sebagian dijual ke konsumen secara langsung. Jumlah pedagang dan jumlah pasar akan terus ditambah hingga harga gula telah benar-benar normal,” ujar dia.
Penjualan langsung gula oleh produsen yang dimulai sejak kemarin 16 Mei 2020 di Tangerang dan dilanjutkan di Bogor ini dilakukan dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan. Pedagang dan pembeli harus memakai masker serta menerapkan physical distancing. Setiap jarak antrean ditandai dengan garis warna cokelat.
“Insya Allah harga gula akan kembali normal sesuai HET Rp 12.500 per kg di seluruh Indonesia termasuk kota Bogor,” jelas Agus Suparmanto.
Baca Juga
“Stok gula sangat cukup. Jangan sampai ada gap harga terlalu jauh karena konsumen nanti yang akan dirugikan,” tegas dia.
Selain itu, Mendag juga blusukan ke los-los pasar untuk memantau harga barang kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Baru Kota Bogor.
Mendag Agus meminta seluruh masyarakat bergotong royong dalam situasi pandemi COVID-19 ini. Sebenarnya masyarakat juga memahami kondisi ini sehingga semua pihak diminta bersama-sama bersinergi untuk mengamankan harga, menjadi harga komoditi pangan ini semakin terjangkau oleh masyarakat secara luas.
“Saya imbau agar kita semua bergotong royong bersama-sama menjaga agar semua harga kebutuhan pokok ini bisa terjangkau masyarakat,” katanya.
Distribusi gula meskipun tantangannya adalah adanya PSBB di beberapa wilayah di Indonesia, Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan bersama Satgas Pangan termasuk Kepolisian RI akan terus memantau dan mengawalnya dengan baik sehingga distribusi bisa lancar ke seluruh pelosok Tanah Air.
“Satgas Pangan bersama Kementerian Perdagangan terus mengawal distribusi barang kebutuhan pokok ini. Pantauan kami harga gula ini sempat mengalami harga yang tinggi karena ditemukan beberapa distributor menjual ke distributor lainnya sehingga mata rantai perdagangan menjadi cukup panjang sampai ke konsumen. Dengan penjualan langsung ke pasar seperti yang dilakukan Menteri Perdagangan ini, saya yakin harga gula akan dapat ditekan dan kembali normal,” tegas Kepala Satgas Pangan Brigen Daniel Tahi Monang Silitonga.
Potong Rantai Pasok
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menyatakan rasa terima kasihnya yang besar kepada Menteri Perdagangan atas kebijakan strategis Kementerian Perdagangan yang memotong mata rantai ini melalui OP Gula Pasir sehingga harga gula kembali normal dan stabil.
“Pedagang menyatakan saat ini daya beli masyarakat turun hingga 50%. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan situasi kembali normal,” katanya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto menyatakan penugasan impor kepada BUMN yaitu Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia,dan PT Rajawali Nusantara Indonesia sebesar 150 ribu ton sudah mulai datang dan disalurkan ke semua daerah.
“Bulog juga sudah mendistribusikan gula tersebut ke semua divisi regional yang dimiliki di seluruh Indonesia. Begitu juga PPI. Dengan demikian, kita harapkan seluruh daerah sudah dapat dipasok dengan gula dan harga yang normal,” ujar Suhanto.
Pasokan diberikan ke pedagang dan pedagang akan menjual ke konsumen dengan harga tidak boleh lebih dari HET Rp12.500/kg.
Turut hadir dalam Operasi Pasar dan Blusukan ke Pasar Bogor ini, Kepala Satgas Pangan Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono, Sesditjen PDN Syailendra dan Kepala Biro Humas Olvy Andrianita.
Menurut pantauan Direkrorat Bapokting Kementerian Perdagangan, harga sejumlah komoditi barang kebutuhan pokok di Bogor saat ini relatif stabil dibandingkan minggu sebelumnya. Hanya daging ayam yang sedikit mengalami kenaikan.
Harga telur ayam ras mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi Rp 21.000 per kg, cabe merah keriting Rp 22.000 per kg, cabe rawit merah Rp 14.000 per kg, cabe merah besar Rp20.000 kg, bawang merah Rp50.000 per kg, bawang putih honan Rp 30.000 per kg.
Harga beras medium Rp 10 ribu per kg, beras premiun Rp 12.000 per kg, gula pasir (nonpenugasan) Rp 17 ribu per kg, tepung terigu Rp8.000 per kg, 8.000 per kg, minyak goreng Rp12.000 per liter, daging sapi paha belakang Rp 120 ribu per kg, dan daging ayam ras Rp35.000 per kg, sebelumnya Rp 30 ribu per kg.
Advertisement