Liputan6.com, Jakarta Bau mulut menjadi salah satu masalah saat puasa. Bau mulut bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari kebersihan hingga makanan yang dikonsumsi. Bau mulut saat puasa umumnya disebabkan oleh mulut kering.
Mulut kering bisa disebabkan oleh dehidrasi. Ini merupakan salah satu masalah yang kerap muncul saat berpuasa. Saat puasa, mulut tidak memiliki air liur yang cukup untuk menjaga mulut tetap basah. Air liur secara alami berperan membersihkan mulut. Jika mulut secara alami kering, bau dapat menumpuk.
Advertisement
Baca Juga
Cara untuk mengatasi mulut kering, di antaranya adalah dengan rutin membersihkan mulut, berkumur, dan mengonsumsi makanan dan minuman yang menghidrasi. Salah satu makanan yang bisa menghidrasi adalah buah-buahan. Buah segar yang renyah membantu memproduksi air liur, yang membersihkan bakteri penghasil bau di mulut.
Buah-buahan ini bisa menjaga tubuh tetap terhidrasi. Anda bisa mengonsumsinya saat berbuka dan sahur. Selain itu, untuk menghindari bau mulut, pastikan untuk menghindari makanan pedas dan minuman manis yang dapat menyebabkan mulut kering selama berpuasa.
Berikut 7 buah yang bisa membantu mencegah bau mulut saat puasa, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (19/4/2021).
Apel
Apel termasuk buah yang renyah. Ia meningkatkan produksi air liur dan membantu membersihkan mulut. Apel telah terbukti menjadi salah satu makanan terbaik untuk mengurai senyawa berbau, berkat polifenolnya. Selain itu, tekstur apel juga membantu dalam menghilangkan kelebihan plak di gigi. Apel dapat memberikan kelembapan pada mulut yang diperlukan untuk menghilangkan bakteri.
Apel dapat membantu mengurangi plak dan sisa-sisa makanan di gigi, yang biasanya jadi sumber bakteri penyebab mulut bau. Buah renyah seperti apel, yang juga kaya akan serat adalah cara paling ampuh dalam menghilangkan bau mulut.
Advertisement
Stroberi
Stroberi berfungsi ganda untuk mengatasi bau mulut . Bau mulut bisa berasal dari dehidrasi atau mulut kering. Karena kandungan airnya tinggi, makan stroberi akan memberi dosis hidrasi dan membantu air liur mengalir. Stroberi juga mengandung vitamin C yang sangat tinggi.
Vitamin C membuat bakteri dan kuman sulit hidup di mulut, sehingga bisa mencegah bau mulut tidak sedap. Asam yang dihasilkan buah ini dapat membantu mencegah bakteri jahat berkembang biak di dalam mulut.
Semangka
Semangka dikenal sebagai buah kaya air. Mengunyah buah dan sayuran yang mengandung banyak air dapat membantu menjaga kelembapan mulut dan juga bebas bakteri. Air yang banyak pada semangka membantu membasahi bagian-bagian mulut dan mencegah berkembangnya bakteri yang menyebabkan bau mulut.
Kurangnya air liur dalam mulut bisa menyebabkan napas jadi berbau tidak sedap, semangka yang mengandung banyak air bisa membantu mencegah bau mulut tersebut. Antioksidan yang terkandung di dalamnya juga bisa membantu mencegah kerusakan bagian mulut.
Advertisement
Melon
Melon menyediakan banyak vitamin C dan air. Vitamin C pada melon bisa menghambat bagi bakteri jahat di mulut untuk berkembang. terdiri dari sekitar 90% air. Kandungan airnya yang tinggi menghidrasi mulut dan menjauhkan bakteri. Melon juga mengandung folat, magnesium, dan vitamin K.
Jeruk dan lemon
Jeruk
Vitamin C pada jeruk adalah sumber yang sangat baik untuk mencegah pertumbuhan bakteri di mulut. Mengonsumsi buah jeruk saat berbuka dan sahur bisa meminimalkan bau mulut. Vitamin C juga mencegah banyak infeksi gusi, yang pada akhirnya akan meminimalkan bau mulut.
Buah jeruk juga kaya akan air. Ini bisa mencegah dehidrasi yang menyebabkan mulut kering.
Lemon
Isap irisan lemon, kunyah sedikit kulitnya, atau tambahkan sedikit ke air. Ini karena vitamin C dalam lemon membantu menghilangkan bau mulut. Keasaman buah membuat mulut memproduksi lebih banyak air liur.
Anda juga bisa menambahkan beberapa sendok jus lemon ke air dan menggunakannya sebagai obat kumur. Ini adalah rasa yang menyegarkan dan akan membatasi bau mulut.
Advertisement
Pir
Sama dengan semangka, buah pir juga memiliki kandungan air yang banyak. Kandungan air dalam buah pir tersebut dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan mengonsumsi buah pir, kamu bisa mendapatkan sensasi mulut terasa lebih segar dan bebas dari bau mulut.
Nanas
Banyak orang percaya bahwa jus nanas adalah pengobatan tercepat dan paling efektif untuk bau mulut. Anda bisa mencoba segelas jus nanas organik setelah setiap makan, atau kunyah irisan nanas selama satu hingga dua menit.
Advertisement
Penyebab bau mulut saat puasa
Tidak segera membersihkan mulut saat sahur
Terkadang saat sahur, keinginan untuk tidur kembali bisa sangat besar. Ini bisa membuat Anda melewatkan aktivitas membersihkan mulut. Tidak menyikat gigi sebelum tidur dan sesaat setelah sahur dapat menyebabkan bau mulut. Ketika mulut tidak dibersihkan, bakteri bisa memecah partikel makanan yang terperangkap di gigi atau mulut. Kombinasi bakteri dan makanan busuk di mulut ini akan menghasilkan bau yang tidak sedap.
Mulut kering
Saat puasa, mulut akan cenderung menjadi kering. Mulut kering bisa menjadi salah satu penyebab bau mulut. Saat puasa, mulut tidak memiliki air liur yang cukup untuk menjaga mulut tetap basah. Air liur secara alami berperan membersihkan mulut. Jika mulut secara alami kering, bau dapat menumpuk.
Dehidrasi
Dehidrasi dapat membuat mulut kering yang menjadi penyebab bau mulut. Dehidrasi dapat menyebabkan bau mulut karena bakteri yang hidup di mulut cenderung bertambah banyak saat mulut mengering. Dehidrasi menyebabkan penurunan produksi air liur yang melawan banyak bakteri ini. Untuk mengatasi masalah ini, cobalah untuk memenuhi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka puasa.
Penyebab bau mulut saat puasa
Konsumsi terlalu banyak gula
Tak cuma merusak gigi, gula berlebih juga menyebabkan bau mulut. Gula adalah sumber bahan bakar bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri yang menyebabkan bau mulut menggunakan gula sebagai bahan bakar untuk berkembang. Ini menciptakan senyawa sulfur yang lebih ofensif, membuat bau mulut menjadi lebih buruk.
Makanan rendah karbohidrat
Ketika tidak makan karbohidrat yang cukup, tubuh membakar lemak dan protein untuk bahan bakar. Proses ini disebut dengan ketosis. Sayangnya, proses ketosis dapat menyebabkan bau mulut yang tidak menyenangkan. Mengurangi dosis protein harian dan meningkatkan asupan karbohidrat dapat mengatasi masalah ini.
Masalah pada lambung
GERD dapat menyebabkan bau mulut ketika asam lambung bercampur dengan makanan dan kemungkinan bakteri. Sama seperti banyak gejala refluks asam, bau mulut disebabkan oleh pergerakan isi lambung ke kerongkongan. Ini juga bisa disebabkan oleh cara mengunyah makanan yang tidak sempurna, yang membuat makanan membusuk di lambung dan menyebabkan bau busuk.
Â
Â
Advertisement