Liputan6.com, Jakarta Salat qiyamul lail lebih populer disebut dengan salat malam. Banyak yang mengatakan salat sunnah ini adalah salat tahajud, padahal tidak demikian. Salat tahajud adalah bagian dari salat qiyamul lail, tetapi bukan deskripsi tepat qiyamul lail.
Waktu pelaksanaan salat qiyamul lail di mulai setelah salat isya dan sampai terbit fajar. Cara menunaikan salat qiyamul lail, tak ada kewajiban untuk tidur terlebih dahulu seperti salat tahajud. Inilah yang menegaskan perbedaan qiyamul lail dan tahajud.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Salat qiyamul lail boleh dilaksanakan sebelum dan sesudah tidur. Salat malam yang termasuk qiyamul lail adalah tahajud, tarawih, dan witir. Ketiganya harus ditunaikan setelah salat isya. Maka benar bila salat tarawih dan witir tak bisa gantikan kedudukan salat tahajud meski pahala yang diperoleh serupa.
Berikut Liputan6.com ulas salat qiyamul lail, tata cara, dan dalilnya dari berbagai sumber, Rabu (14/4/2021).
Mengenal Salat Qiyamul Lail
Salat qiyamul lail adalah salat malam. Salat sunnah ini berbeda dengan salat tahajud. Salat qiyamul lail adalah salat sunnah yang dilakukan pada waktu malam tanpa tidur terlebih dahulu, terhitung sejak selesainya waktu Isya hingga terbit fajar.
Setiap muslim pasti cukup akrab dengan anjuran qiyamul lail. Anjuran untuk bisa bangun malam untuk mendirikan salat sunnah di malam hari. Ibadah yang dilakukan di malam hari sampai fajar disebut qiyamul lail.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Salat yang paling afdhal setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim)
Salat qiyamul lail adalah salat sunnah yang paling afdhal dilakukan dan mendapat banyak keistimewaan. Salat qiyamul lail meliputi salat tarawih, witir, dan tahajud. Qiyamul lail tak hanya diisi dengan ibadah salat, tetapi membaca Al-Qur’an dan berzikir.
Advertisement
Salat Tahajud
Meskipun salat tahajud termasuk salat qiyamul lail, tetapi ada yang membedakan antara keduanya. Salat qiyamul lail dilakukan tanpa ada kewajiban tidur. Untuk salat tahajud, wajib hukumnya untuk tidur di malam hari terlebih dahulu.
Salat tahajud dapat disebut sebagai salat qiyamul lail karena dilaksanakan di sepertiga malam. Akan tetapi, pelaksanaannya tetap harus sesuai ketentuan. Salat tahajud wajib dilaksanakan setelah tidur malam, tidak seperti salat qiyamul lail lainnya.
“Pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)
Salat tahajud adalah bagian dari salat qiyamul lail, kedudukannya pun tak bisa digantikan tarawih dan witir meskipun pahala keduanya sama seperti salat sunnah semalam suntuk.
Dalam tafsir Imam Al-Qurthubi, salat tahajud adalah bangun setelah tidur (haajid), kemudian menjadi nama salat karena seseorang bangun untuk mengerjakan salat, maka tahajud adalah mendirikan salat usai tidur.
Dalil Salat Qiyamul Lail
Tidak ada tata cara khusus dari Nabi SAW untuk melaksanakan salat qiyamul lail. Akan tetapi ada syarat dan waktu khusus pelaksanaannya.
Dapat ditunaikan sebelum atau sesudah tidur, terkecuali untuk salat tahajud yang harus dilaksanakan sesudah tidur. Sebelum menunaikan ibadah salat malam, wajib menunaikan salat Isya dulu.
Waktu salat qiyamul lail adalah antara isya hingga terbit fajar. Salat sunnah ini boleh dikerjakan di awal malam, pertengahan malam, atau akhir malam.
Sahabat Anas bin Malik menceritakan, “Setiap kami bangun saat ingin melihat Rasulullah SAW salat malam, pasti kami bisa melihat beliau salat.” (HR. Bukhari dan An-Nasai)
Maknanya adalah para sahabat dapat melihat Rasulullah SAW salat malam yang terkadang dilakukan pada awal, pertengahan, atau akhir malam.
Advertisement
Perbedaan Pendapat Ulama
Ada perbedaan pendapat mengenai salat qiyamul lail. Melansir dari laman resmi Rumah Fiqih Indonesia, para ulama berpendapat ada sedikitnya delapan perbedaan antara dua salat sunah malam ini. Perbedaan pertama yaitu waktu pensyariatan.
Perbedaan pertama:
Salat tarawih belum disyariatkan ketika Rasulullah Muhammad SAW masih berada di Makkah. Baru ketika di Madinah, Rasulullah melaksanakan salat Tarawih.
Untuk salat tahajud sudah disyariatkan di awal mula kenabian. Terdapat riwayat menyatakan syariat salat tahajud turun bersamaan dengan turunnya wahyu kedua. Artinya, salat ini sudah disyariatkan sejak Rasulullah SAW masih di Makkah.
Perbedaan kedua:
Salat tarawih di masa Rasulullah SAW masih hidup hanya dilaksanakan tiga kali secara berjemaah. Semakin hari, semakin banyak sahabat yang ikut salat Tarawih.
Kemudian, Rasulullah SAW tidak ke masjid sehingga para sahabat tidak melaksanakan salat Tarawih. Alasan yang dikemukakan Rasulullah SAW cukup jelas, yaitu khawatir jika tarawih diwajibkan.
Sementara salat tahajud dilakukan Rasulullah SAW setiap malam tanpa pernah berhenti agar tidak diwajibkan. Sepanjang hidup, Rasulullah tidak pernah berhenti salat tahajud.
Perbedaan ketiga:
Tarawih hanya dikerjakan saat Ramadan. Hal ini menjadi dasar ulama menyatakan salat tarawih berbeda dengan tahajud. Tidak ada salat tarawih di luar bulan suci Ramadan. Salat sunah yang dikerjakan di luar Ramadan hanya tahajud dan witir, dengan tidur lebih dulu.
Tata Cara Salat Qiyamul Lail
Salat qiyamul lail atau salat malam tidak memiliki jumlah batasan rakaat. Secara umum salat sunnah ini dikerjakan dengan 2 rakaat salam kemudian ditutup dengan witir. Di mana salat witirnya ditunaikan dengan jumlah rakat ganjil
Hanya saja ulama berbeda pendapat, mana yang lebih afdhal, mengerjakan salat malam dengan jumlah rakaat sedikit namun bacaannya panjang, ataukah mengerjakan salat malam dengan jumlah rakaat banyak, tetapi bacaannya pendek.
Berikut tata cara salat qiyamul lail:
1. Tata cara salat malam untuk 11 rakaat. Dikerjakan 2 rakaat, kemudian 2 rakaat lagi, dan witir 1 rakaat di penghujungnya.
2. Tata cara salat malam untuk 9 rakaat. Dikerjakan 8 rakaat sekaligus, kemudian duduk tasyahud awal, dan langsung berdiri ke rakaat ke-9, dan duduk tasyahud akhir lalu salam.
3. Tata cara salat malam untuk 7 rakaat. Dikerjakan 7 rakaat sekaligus tanpa tasyahud awal, dan hanya duduk tasyahud akhir.
4. Tata cara salat malam untuk 5 rakaat. Dikerjakan 5 rakaat sekaligus dan hanya duduk di tasyahud akhir
5. Tata cara salat malam untuk 3 rakaat. Dikerjakan dengan cara yang tidak mirip dengan salat maghrib. Bisa dengan 3 rakaat sekaligus, atau 2 rakaat salam, kemudian salat lagi 1 rakaat.
Advertisement