Liputan6.com, Cilacap - Nabi Sulaiman AS adalah salah satu nabi yang kisahnya diceritakan relatif banyak di dalam Al-Qur'an. Pernikahan Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis adalah salah satunya.
Dua manusia itu dianugerahi kekuasaan berupa kerajaan oleh Allah SWT. Selain kekuasaan, keduanya juga dianugerahi harta beda yang melimpah.
Baca Juga
Akan tetapi di balik kisah kekuasaan dan melimpah ruahnya harta yang dimiliki, yang jarang diketahui dari keduanya ialah perihal kisah menjelang pernikahan yang sempat mengalami banyak hambatan dan rintangan.
Advertisement
Hambatan dan rintangan itu bukan hanya dari kalangan jin yang sempat menghembuskan isu tidak sedap perihal dirinya, akan tetapi juga halangan tersebut berasal dari ibunda Ratu Balqis.
Kisah pernikahan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis bak kisah telenovela. Ada intrik dari sejumlah kelompok culas untuk menggagalkan pernikahan agung itu.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pernikahan Sempat Akan Digagalkan oleh Jin dan Ibunda Ratu Balqis
Syahdan, ketika Ratu Balqis masih dalam perjalanan, istananya sudah berada berada di hadapan Nabi Sulaiman AS. Sementara itu, telah beredar isu yang kurang sedap, yakni bahwa kaki Ratu Balqis cacat sebelah.
Ada juga yang mengatakan bahwa kaki ratu Balqis seperti kaki himar (keledai) yang penuh bulu.
Isu ini sengaja dihembuskan oleh kalangan jin agar Nabi Sulaiman tidak jadi menikahi Ratu Balqis karena salah satu dari mereka ada mencintainya dan hendak dibawanya ke pelaminan.
Konon diceritakan juga bahwa ibu kandung Ratu Balqis memang berasal dari bangsa jin tidak merestui pernikahannya dengan Nabi Sulaiman karena takut kalau Nabi Sulaiman benar-benar menikahi Ratu Balqis, maka semua rahasia bangsa jin akan terbongkar dan mereka juga takut akan keturunan yang lahir dari pasangan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis, kelak memperbudak mereka selamanya.
Maka demi membuktikan kebenaran isu tersebut, Nabi Sulaiman AS memerintahkan pada segenap punggawanya agar merenovasi halaman depan istana Ratu Balqis dengan menambah kolam yang diisi aneka ikan hias dan segala jenis hewan air tawar yang indah kemudian di atasnya dipasang kaca kristal tembus pandang yang berfungsi sebagai jembatan.
Tamu yang dinanti akhirnya tiba. Ratu Balqis dan pengikutnya sampai di Bait al-Maqdis. Nabi Sulaiman AS dan semua rakyatnya begitu gembira menyambut kedatangan Ratu Balqis.
Berjalanlah Ratu Balqis dan semua pengikutnya melewati gerbang istana. sebelum memasuki istana Nabi Sulaiman as sengaja bertanya: “Serupa inikah singgasanamu?”
Ratu Balqis menjawab: “Seakan-akan itulah dia”.
Advertisement
Ratu Balqis Mengakui Kekuasaan Allah SWT
Nabi Sulaiman pun mempersilakan Ratu Balqis memasuki istana melalui jembatan kaca transparan yang dibuatnya. Ratu Balqis masih belum percaya dengan apa yang diperintahkan Nabi Sulaiman dan genangan air yang berisi aneka ikan dihadapannya.
Tanpa bertanya, Ratu Balqis melangkah dengan menjinjing bajunya hingga tampak warna kaki dan betisnya layaknya orang yang akan melewati genangan air telaga atau kolam ikan.
Nabi Sulaiman tersenyum melihat tingkah Ratu Balqis dan berkata: “Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.”
Ratu Balqis seketika bersimpuh, mendengar ucapan Nabi Sulaiman as dan berkata: “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat dzalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. An-Naml : 44).
Tidak terasa air mata Ratu Balqis berlinangan, tanda pasrah dan penyesalan diri sekaligus kebahagiaan dan kekaguman pada kekuasaan Allah yang ditampakan melalui mu’jizat Nabi Sulaiman.
Peristiwa ini, merupakan akhir dari segala kisah keajaiban dan keagungan Nabi Sulaiman dan sebagai jawaban bahwa apa yang selama ini diisukan tentang Ratu Balqis tidaklah benar dan hanya bualan belaka.
Nabi Sulaiman AS Menikahi Ratu Balqis
Kemudian Nabi Sulaiman memutuskan untuk menikahi Ratu Balqis. Mencintai dan menyayanginya hingga akhir hayatnya namun Ratu Balqis memohon agar tetap diperbolehkan tinggal di negeri Saba’ (Yaman) untuk melanjutkan memimpin kerajaan yang merupakan warisan ayahnya.
Nabi Sulaiman menyetujui, bahkan dia memerintahkan pada segenap bangsa jin agar membuatkan tiga istana yang super megah dan indah yang belum pernah dilihat manusia di zamannya sebagai lambang cinta Nabi Sulaiman pada Ratu Balqis.
Konon menurut sebagain mufassirin, Nabi Sulaiman menyambangi Ratu Balqis setiap tiga bulan sekali dan berada di sana selama tiga hari dan kerajaan Ratu Balqis diperkirakan musnah berakhir bersamaan dengan wafatnya Nabi Sulaiman AS.
Demikian kisah pernikahan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis sebagaimana disarikan dari asscholmedia.net yang merujuk pada beberapa kitab para ulama diantaranya: Hasyiyah al-‘Allamah as-Shawiy al-Makkiy, Marohi Labib Syaikh Nawawiy al-Bantaniy, Sab’yati fi Mawa’idzu al-Bariyat Syaikh Abu Nashir al-Hamdaniy dan Badi’u az-Zuhur fi Waqai’u ad-Dzuhur.
Penulis: Khazim Mahrur
Advertisement