Liputan6.com, Jakarta Meningkatkan kecerdasan anak bisa dilakukan melalui berbagai cara. Selain mengajak mereka melakukan aktivitas yang merangsang perkembangan kognitif, memberikan asupan nutrisi yang tepat juga berperan sangat besar dalam mendukung fungsi dan pertumbuhan otak anak secara optimal.
Tidak hanya melalui pola makan harian, pemberian suplemen vitamin juga bisa menjadi solusi tambahan untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi, terutama dalam masa-masa pertumbuhan yang sangat krusial.
Advertisement
Kualitas nutrisi yang diberikan sejak dini terbukti memengaruhi pembentukan struktur otak dan kemampuan berpikir anak. Bahkan menurut Zero to Three, anak yang mengalami kekurangan gizi cenderung memiliki ukuran otak yang lebih kecil, akibat proses pembentukan sel-sel otak yang tidak berjalan maksimal setelah kelahiran.
Advertisement
Mengingat pentingnya peran nutrisi dalam perkembangan otak anak, berikut ini beberapa jenis vitamin yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan dan mendukung daya pikir anak, dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis (10/4/2025).
Ragam Nutrisi Penting untuk Mendukung Perkembangan Otak Anak
Perkembangan otak anak merupakan proses kompleks yang sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sejak dini. Di antara berbagai nutrisi yang berperan, sejumlah vitamin dan mineral tertentu terbukti memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan belajar, memori, konsentrasi, hingga keterampilan komunikasi anak.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai vitamin dan zat gizi penting yang berkontribusi dalam kecerdasan otak si kecil.
1. Vitamin E: Antioksidan yang Mendukung Fungsi Kognitif Anak
Vitamin E dikenal luas sebagai salah satu antioksidan kuat yang memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam mendukung kemampuan otak dalam hal mengingat, mengolah informasi visual dan auditori, serta memfasilitasi perkembangan bahasa dan daya tangkap anak.
Ketersediaan vitamin E yang cukup dalam tubuh diyakini dapat memberikan stimulasi positif terhadap proses belajar anak. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini, orang tua dapat memberikan asupan dari sumber alami seperti telur, biji bunga matahari, kacang almond, kacang tanah, serta sayuran hijau seperti brokoli.
2. Vitamin C: Pelindung Otak dari Kerusakan Oksidatif
Tidak hanya penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, vitamin C juga memegang peranan penting dalam perkembangan otak anak. Otak manusia secara alami memiliki mekanisme untuk mengakumulasi vitamin C dari aliran darah dan menggunakannya sebagai pelindung dari stres oksidatif yang bisa merusak jaringan saraf.
Lebih dari itu, vitamin C berperan dalam sintesis neurotransmitter—zat kimia otak yang membantu menyampaikan sinyal antar sel saraf. Proses ini sangat berpengaruh dalam kemampuan anak untuk memahami pelajaran dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Beberapa sumber vitamin C yang baik dan mudah dikonsumsi anak antara lain jambu biji, pisang, stroberi, jeruk, dan sayuran hijau seperti bayam.
3. Vitamin B12: Nutrisi Esensial untuk Daya Ingat Anak
Vitamin B12 termasuk salah satu nutrisi penting dalam mendukung fungsi neurologis dan perkembangan otak yang optimal. Kekurangan vitamin ini pada anak dapat menyebabkan gangguan pada daya ingat, keterlambatan bicara, bahkan hambatan dalam proses berpikir secara logis.
Untuk menjaga asupan vitamin B12 tetap terpenuhi, anak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan hewani seperti daging sapi, ayam, ikan, telur, serta produk olahan susu. Vitamin B12 juga membantu pembentukan mielin, lapisan pelindung saraf yang memungkinkan sinyal otak berjalan lebih cepat dan efisien.
Advertisement
4. Vitamin B6: Pendukung Fokus dan Konsentrasi
Vitamin B6 memiliki peranan penting dalam pembentukan neurotransmitter dopamin dan serotonin yang bertanggung jawab terhadap suasana hati, motivasi, dan kemampuan fokus. Anak yang kekurangan vitamin ini umumnya akan lebih cepat merasa lelah, mudah tersinggung, dan sulit berkonsentrasi saat belajar.
Penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak mendapatkan cukup vitamin B6 dari makanan sehari-hari, yang bisa berasal dari sumber seperti pisang, kentang, ikan, dan biji-bijian utuh.
5. Zat Besi: Mineral Kunci dalam Daya Konsentrasi
Zat besi tidak hanya berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Kekurangan zat besi terbukti berhubungan dengan gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADD/ADHD). Ini karena zat besi juga terlibat dalam sintesis dopamin, neurotransmitter penting yang memengaruhi kemampuan fokus dan kontrol impuls.
Asupan zat besi bisa diperoleh dari bahan makanan seperti daging merah, hati ayam, bayam, dan kacang-kacangan. Memastikan kecukupan zat besi dapat membantu meningkatkan daya konsentrasi dan prestasi akademik anak di sekolah.
6. Minyak Ikan: Sumber Asam Lemak Omega-3 dan Omega-6
Kandungan omega-3 dan omega-6 yang terdapat dalam minyak ikan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan fungsi sel-sel saraf di otak. Penelitian yang dilakukan oleh Derbyshire dan Kirby menunjukkan bahwa konsumsi minyak ikan secara rutin dapat meningkatkan kemampuan belajar, keterampilan membaca, dan daya tangkap anak terhadap materi pelajaran.
Omega-3 juga terbukti membantu memperbaiki komunikasi antar neuron serta mendorong perkembangan keterampilan sosial dan komunikasi verbal anak. Minyak ikan bisa diperoleh dari konsumsi ikan laut seperti salmon, makarel, atau melalui suplemen yang disarankan oleh tenaga medis.
Â
7. Kolina: Penunjang Memori dan Fungsi Otak
Kolina merupakan nutrisi yang sering terlewat, padahal sangat penting dalam membangun dan memelihara struktur sel-sel otak. Nutrisi ini dibutuhkan untuk memproduksi asetilkolin, neurotransmitter yang berperan dalam proses pembelajaran dan pembentukan memori jangka panjang.
Sumber kolina yang baik bisa diperoleh dari kuning telur, hati sapi, daging ayam, ikan, dan kacang-kacangan. Asupan kolina yang cukup membantu anak lebih mudah memahami pelajaran dan mengingat informasi.
8. Zink (Seng): Meningkatkan Daya Pikir dan Fokus
Zink merupakan mineral yang terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik di otak, termasuk dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat. Kekurangan zink pada anak sering dikaitkan dengan gangguan atensi, perilaku impulsif, dan daya pikir yang kurang optimal.
Makanan kaya zink seperti daging merah, biji labu, kacang mete, dan produk susu bisa menjadi solusi alami untuk mendukung konsentrasi dan respons kognitif anak di sekolah.
9. Magnesium: Penyeimbang Sinyal Saraf Otak
Magnesium membantu menjaga stabilitas aktivitas listrik di otak. Nutrisi ini penting untuk mengatur transmisi sinyal saraf serta mendukung suasana hati yang seimbang. Anak-anak yang kekurangan magnesium bisa mengalami kesulitan tidur, kegelisahan, atau bahkan tantrum.
Sumber magnesium alami yang disarankan termasuk bayam, alpukat, kacang almond, pisang, dan gandum utuh.
10. Asam Folat: Nutrisi Esensial bagi Perkembangan Otak Awal
Asam folat (vitamin B9) sangat penting terutama pada masa pertumbuhan otak di awal kehidupan. Vitamin ini berperan dalam pembentukan DNA dan sel-sel otak. Kekurangannya bisa menyebabkan masalah dalam proses belajar, memori, hingga perkembangan saraf anak.
Asupan asam folat bisa diperoleh dari sayuran hijau, jeruk, kacang polong, dan sereal yang difortifikasi.
Advertisement
