Bacaan Rasulullah SAW Ketika Ziarah, Salam hingga Doa untuk Ahli Kubur

Umat Islam dianjurkan melakukan ziarah kubur, terutama menziarahi makam orangtua

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2022, 04:30 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 04:30 WIB
Foto: Momen Haru saat Skuad Arema FC Berziarah ke Makam Korban Tragedi Kanjuruhan
Arema FC menjadi klub yang paling berduka atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa yang sebagian besar merupakan fans fanatik mereka. Berbagai empati pun dilakukan skuad Arema FC untuk memberi penghormatan kepada mereka yang menjadi korban dan memberi kekuatan bagi keluarga korban. Usai melakukan tabur bunga di Stadion Kanjuruhan, para pemain dan ofisial tim Arema FC pun melakukan ziarah ke makam salah satu korban, Senin (3/10/2022). (AFP/Putri)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk ziarah kubur. Selain membersihkan, beberapa amalan juga dianjurkan ketika berziarah.

Rasulullah SAW mencontohkan ziarah kubur sekaligus doa ziarah makam orangtua, saudara, atau ulama dan lainnya.

Dalam Shahih Muslim dipaparkan bahwa setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah SAW menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.

Usai membaca salam ini, Rasulullah SAW lalu menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.” Doa ini bisa kita ganti dengan memohonkan ampun kepada para ahli kubur tempat peziarah berkunjung.

Mengutip laman NU, istri Nabi Muhammad SAW, Aisyah pernah bertanya tentang apa yang seharusnya dibaca kala ia pergi ke kuburan. Rasulullah mengajarkan bacaan dengan redaksi lain, namun dengan substansi yang tetap mirip, yakni mengucapkan salam, mendoakan kebaikan bagi ahli kubur, dan menyadari bahwa peziarah pun suatu saat akan berbaring di dalam tanah.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Doa Rasulullah SAW dan Hal yang Disunahkan Saat Berziarah

Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadan
Warga melakukan ziarah makam menyambut bulan Ramadhan 1442 H di Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus covid-19 di Srengseng sawah 2, Jakarta Selatan, Jumat (09/04/2021). Tradisi ziarah makam dalam menyambut bulan Ramadhan setiap tahun dilakukan oleh umat Islam. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berikut jawaban Rasulullah SAW:

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn.

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan [yang telah mendahului dan akan menyusul] kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian."

Jawaban Nabi atas pertanyaan Siti A’isyah yang terekam dalam Shahih Muslim itu sekaligus memberi isyarat bahwa ziarah juga bisa dilakukan oleh kaum perempuan. Namun, para peziarah dilarang menangis di atas kuburan.

Imam Nawawi dalam Al-Adzkâr mengatakan, para peziarah disunahkan memperbanyak baca Al-Qur'an, dzikir, dan doa untuk penghuni kubur yang diziarahi serta seluruh umat Islam yang telah meninggal dunia. Ziarah dianjurkan dilaksanakan sesering mungkin dan diutamakan ke kuburan orang-orang saleh.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya