Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Rabiul Awal Lengkap dengan Keutamaannya

Puasa ayyamul bidh adalah puasa yang dilakukan sebanyak tiga kali setiap bulannya (termasuk Rabiul Awal), yakni pada tanggal 13, 14, dan 15 penanggalan kalender Hijriyah. Puasa ini disebut ayyamul bidh karena pada malam-malam itu cerah tersinari oleh bulan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 10 Okt 2022, 04:30 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 04:30 WIB
Doa Berbuka Puasa Ganti (Qadha)
Ilustrasi niat puasa ayyamul bidh. Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Bogor - Puasa ayyamul bidh adalah puasa yang dilakukan sebanyak tiga kali setiap bulannya (termasuk Rabiul Awal), yakni pada tanggal 13, 14, dan 15 penanggalan kalender Hijriyah. Puasa ini disebut ayyamul bidh karena pada malam-malam itu cerah tersinari oleh bulan.

Hukum puasa ayyamul bidh adalah sunah muakadah, yakni sunah yang sangat dianjurkan untuk dijalankan. Berikut beberapa dalil dan riwayat tentang puasa ayyamul bidh.

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)   

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan). 

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW memerintahkan untuk melaksanakan puasa pada hari yang malamnya cerah, yakni pada tanggal 13, 14, dan 15 hitungan kalender Hijriyah.

وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)   

Artinya: “Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’.” (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81 dikutip dari NU Online)

Khusus tanggal 13 bulan Dzulhijjah tidak boleh berpuasa ayyamul bidh. Sebab, waktu tersebut termasuk Hari Tasyrik, di mana hari tersebut diharamkan untuk puasa. Mengutip NU Online, menurut pendapat dalam mazhab Syafi’i puasa ayyamul bidh pada bulan Dzulhijjah dapat dilakukan pada 14, 15, dan 16.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Bacaan Niat Puasa Rajab Beserta Hukum dan Keutamaannya
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Puasa ayyamul bidh dapat dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya, termasuk bulan Rabiul Awal. Pada Oktober 2022 ini puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 9, 10, dan 11.

Jika Anda ingin melaksanakan puasa ini, maka dapat memulainya dengan niat. Niat puasa ayyamul bidh yang dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat). Syaratnya, belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Berikut adalah lafal niat puasa sunah ayyamul bidh.

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Arab-latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.” 

Ada beberapa keutamaan puasa ayyamul bidh, di antaranya seperti puasa sepanjang tahun sebagaimana riwayat dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘As, Rasulullah SAW  bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ 

Artinya: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).

Wallahu’alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya