Liputan6.com, Solo - Dalam pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah 2022, panitia pemilihan resmi menetapkan Haedar Nashir kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027.
Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum melalui Sidang Pleno VIII Muktamar Muhammadiyah yang dilaksanakan di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada Minggu, 20 November 2022. Bersama dengan Haedar Nashir, Abdul Mu’ti juga kembali terpilih sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Penetapan Ketua dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 dikabarkan berlangsung tiga jam lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Hal ini terjadi salah satunya karena proses pemilihan yang dilakukan memakai sistem e-voting.
Advertisement
Baca Juga
Setelah menetapkan Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti sebagai ketua dan sekretaris umum Muhammadiyah, keduanya kemudian diberi waktu untuk menyampaikan sambutan singkat di akhir sidang.
Dikutip dari kanal YouTube tvMu Chanel, Haedar menyampaikan beberapa point amanat setelah dia kembali terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Saksikan Juga Video Pilihan Ini:
Pertama, PP Muhammadiyah diberi amanat menjalankan program Muktamar Muhammadiyah yang arahnya pada proses transformasi yang lebih dinamis di masa yang akan datang, baik program umum maupun bidang yang arahnya Muhammadiyah unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.
"Yang kedua, kami (PP Muhammadiyah) mengemban tugas untuk menyosialisasikan serta menjadikan pandangan Islam Berkemajuan, dalam risalah Islam yang sudah ditetapkan, untuk terus didialogkan dengan berbagai kalangan di dalam dan luar negeri," ucap Haedar.
Menurutnya, hal itu bertujuan agar pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat kepada semesta alam jadi alam pikiran yang menyebar dan meluas, serta terimplementasi semakin baik di persyarikatan. Ia juga berharap Islam dapat membangun perdamaian, mempersatukan, membangun optimisme, serta Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat bangsa, negara, dan kemanusiaan global.
"Ketiga, kami (PP Muhammadiyah) juga memiliki mandat, untuk terus mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan kebangsaan dan kemanusiaan universal sesuai porsi dan bidangnya,” lanjutnya.
Haedar juga menambahkan agar hasil muktamar ini juga terus dijadikan masukan-masukan penting bagi berbagai pihak, baik mulai dari pemerintah, DPR, lembaga auxiliary, TNI, Polri, dan komponen bangsa yang lainnya bahkan dunia internasional.
Terakhir, haedar juga mengatakan kepemimpinan PP Muhammadiyah merupakan satu mata rantai terstruktur dengan pimpinan wilayah, daerah, cabang ranting hingga di luar negeri. Sehingga ke depan harus mampu membuat gerak kepemimpinan secara nasional yang telah diputuskan oleh Muktamar lebih dinamis.
"Maka kepemimpinan kami ke depan itu harus mampu memobilisasi, mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional. Yang insya Allah setelah Muktamar ini akan diikuti oleh musyawarah wilayah, daerah, cabang, ranting yang ini kita jadwal sedemikian rupa sehingga dalam tempo sekitar tiga bulan ke depan itu, semua permusyawaratan sudah selesai,” ucap Haedar.
Allahu A’laam
Hamzah Setia Al Muhandisyi
Advertisement