Liputan6.com, Cianjur - Insiden pencopotan label gereja di sebuah tenda pengungsi gempa di Cianjur, Jawa Barat banyak menuai keprihatinan.
Salah satunya dari mantan Ketua Umum PBNU yang kini Mustasyar PBNU KH Said Aqil Siroj dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Dia menyayangkan pencopotan label gereja di tenda pengungsi gempa Cianjur. Sebab, musibah diturunkan tanpa melihat identitas seseorang. Musibah adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindarkan.
Advertisement
Hal ini diungkapkan Kiai Said usai Pidato Kebudayaan bertajuk Spirit Islam Nusantara untuk Peradaban Dunia di Aula VIP Masjid Istiqlal, Jakarta, seperti dikutip NU Online, Ahad (27/11/2022).
“Sangat disayangkan. Musibah tidak melihat identitas agama seseorang,” kata Kiai Said, dikutip dari laman NU, Selasa (29/11/2022).
Baca Juga
Mantan Ketum PBNU ini justru mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk sama-sama mendoakan dan berpartisipasi memberikan bantuan sandang maupun pangan kepada korban gempa Cianjur, yang terjadi pada Senin (21/11/2022) pekan lalu.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, bukan hanya umat Islam, untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak musibah,” tegas Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan ini.
Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation (INF) itu pun menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa warga Cianjur dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan Allah swt memberikan rahmat dan perlindungan kepada masyarakat Cianjur yang tertimpa musibah. Bagi para korban semoga Allah swt memberi ampunan, dan keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” tutur Kiai Said.
Komentar Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Insiden pencopotan label Gereja Baru-baru ini beredar video viral di media sosial memperlihatkan sejumlah orang dengan sengaja mencopot tulisan Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia, dari kertas yang ditempel di atap deretan tenda berwarna biru.
Diketahui, tenda-tenda biru tersebut merupakan tenda pengungsian korban gempa bumi di Cianjur. Sontak, aksi tersebut banyak menyita perhatian publik. Termasuk Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Kang Emil, yang menyesalkan tindakan oknum tersebut.
“Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi. Pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur,” kata Kang Emil dikutip NU Online dari akun resmi Instagramnya, Ahad (27/11/2022).
Kang Emil mengatakan simbol atau tanda yang dituliskan si pemberi bantuan adalah hal wajar. Sebab, pemberi bantuan memiliki beban tanggung jawab kepada para donatur yang menitipkan bantuan.
“Berdirinya bendera, spanduk, baliho, stiker dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka,” tuturnya.
Perihal kasus itu, Ridwan Kamil telah meminta Kapolda Jabar untuk menindaklanjuti hal tersebut. Selain itu, dia berpesan bahwa semua dari kita adalah saudara sebangsa dan kemanusiaan. “Saya sudah meminta kepolisian, khususnya Kapolda Jawa Barat, untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari. Hatur Nuhun,” tegas Kang Emil.
“Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan,” imbuhnya. (Sumber: NU Online).
Advertisement