Liputan6.com, Solo - Dekorasi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang akan diselenggarakan di Loji Gandrung Solo pada Desember 2022 diputuskan berkonsep Mataram Islam. Ayah Kaesang, Presiden Jokowi dikabarkan telah menyetujui konsep tersebut.
Asmoro Decoration, Karanganyar, ditunjuk untuk membuat dekorasi pernikahan Kaesang Pangarep. Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco da Gama mengatakan, Asmoro mendapat mandat untuk acara ngunduh mantu di Loji Gandrung.
"Semua acara adat diadakan di Loji Gandrung karena nanti di Mangkunegaran itu sifatnya hanya pesta,” katanya, soal hari bahagia Erina Gudono dan Kaesang Pangarep, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, Rabu (30/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
Karena itu, kata dia, tak ada pelanggaran adat di Pura Mangkunegaran Solo. Istana Mangkunegaran hanya digunakan untuk syukuran dan jamuan makan bareng para tamu.
“Untuk detail, tema yang kita angkat adalah Mataram Islam. Mataram Islam di sini, semua bentuk ornamen kita ambil dari Mataram Islam Jogja dan Solo,” dia menjelaskan.
“Untuk yang Jogja, itu floranya, tanaman lebih simpel. Kalau ukiran Solo kan lebih detail itu untuk faunanya, hewan-hewannya,” imbuhnya kami lansir dari video jumpa pers di kanal YouTube Berita Surakarta, Selasa (29/11/2022).
Diketahui, kedua mempelai berasal dari Kota Solo dan Yogyakarta. Karena itu, tema Mataram Islam dinilai relevan. Kaesang Pangarep kelahiran Solo, sementara Erina Gudono adalah gadis Jogja.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Detail Dekorasi Mataram Islam
Mengutip Indozone.id, yang diambil dari konsep Mataram Islam itu flora dan faunanya. Nantinya untuk Solo akan diambil faunanya, sedangkan Yogyakarta soal flora.
"Untuk fauna nanti ada ornamen burung rajawali, rusa, harimau, dan gajah. Kalau flora ornamen daun pisang, kamboja, serta anggrek," kata Ranu.
Nantinya lokasi pelaminan ada di teras Loji Gandrung. Untuk panggung akan dibuat seperti huruf 'L', yang menghubungkan ke halaman.
"Panggung kita buat huruf L. Di situ pengantin dan orang tua akan berjalan menuju kereta kencana kemudian menuju Pura Mangkunegaran," ungkapnya.Ranu mengatakan, untuk acara yang di Loji Gandrung utamanya prosesi upacara adat, seperti sungkeman, tumplak punjen atau udik-udik. Selanjutnya dikirab pakai kereta kencana menuju Pura Mangkunegaran.
"Yang didelegasikan kami acara di Loji Gandrung, kalau di Mangkunegaran belum 100 persen. Namun kami sudah menyampaikan ide-ide dan presentasi ke pihak keluarga," sambungnya.Sementara itu Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco da Gama mengatakan semua prosesi adat itu di Loji Gandrung, sedangkan di Pura Mangkunegaran sifatnya hanya resepsi.
"Kami mendapat mandat itu mendekor di Loji Gandrung. Semua acara adat di Loji Gandrung, kalau di Mangkunegaran hanya resepsi untuk menerima tamu dan pesta makan gitu, tidak ada upacara adat," jelasnya.
Nantinya dengan tema Mataram Islam akan dibuat visual seperti Mrajak Sewu. Di mana itu diambil dari konsep berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
"Sebuah punden dengan dibawahnya ornamen di cover dengan daun jati. Kami imajinasikan daun jati dari Alas Donoloyo, di mana di situ berdirinya Keraton Yogyakarta dan Solo," papar dia.Pandji menambahkan, Mrajak Sewu secara utuh mempunyai filosofi permohonan kepada Tuhan.
Ini agar acara nanti diberi cuaca yang indah, misal tidak hujan dan sebagai penolak bala.
"Ornamen itu nanti akan diletakkan di Loji Gandrung untuk melengkapi dekorasi belakang gebyok yang terdiri dari ornamen Solo dan Yogyakarta. Jumlahnya itu nanti ada 6," ujar dia.
Tim Rembulan
Advertisement