Tajam dan Religius, Karim Benzema Beberkan Pengalaman Jalankan Ibadah Puasa di Tengah Kompetisi

Karim Benzema mengungkap pengalamannya menjalankan ibadah puasa di tengah kompetisi. Bintang Timnas Prancis itu memang masih aktif menjadi pilar bagi lini depan Real Madrid sepanjang bulan suci Ramadan.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 14 Apr 2023, 16:15 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2023, 16:15 WIB
Bintang Real Madrid Karim Benzema
Pemain Real Madrid, Karim Benzema, masih menjalankan ibadah puasa di tengah berjalannya kompetisi. (AFP/Javier Soriano)

Liputan6.com, Jakarta Karim Benzema mengungkap pengalamannya menjalankan ibadah puasa di tengah kompetisi. Bintang Timnas Prancis itu memang masih aktif menjadi pilar bagi lini depan Real Madrid sepanjang bulan suci Ramadan.

Benzema tercatat sanggup melesakkan hattrick saat Los Blancos mengalahkan Valladolid dalam laga lanjutan La Liga yang dihelat di Santiago Bernabeu pada Minggu (2/4/2023).

Pesepak bola berusia 35 tahun tersebut juga tiga kali mencatatkan namanya di papan skor kala El Real mengalahkan rival abadinya Barcelona dengan 4-0 di leg kedua semifinal Copa del Rey pada Kamis (6/4/2023).

Dilansir dari The Star, catatan ini menjadikan Benzema sebagai pemain Real Madrid pertama yang mencetak hattrick di Nou Camp sejak Ferenc Puskas pada 1963.

Ia juga menyandang status sebagai pesepak bola perdana sejak Ivan Zamorano yang mencetak tiga gol dalam El Clasico pada 1995. Menariknya, rekor mentereng tersebut ditorehkan Benzema saat dirinya menjalani ibadah puasa.

Sang pemain sendiri mengeklaim ibadah puasa sama sekali tak berdampak pada permainannya. Malahan, ia merasa tubuhnya lebih baik ketika berpuasa. 

“Ramadan adalah bagian dari hidup saya dan agama saya menjadikan Ramadan sebagai kewajiban,” ujar pemain internasional Prancis, seperti dikutip dari The Star.

“Bagi saya, ini (ibadah puasa) sangat penting dan saya merasa baik saat berpuasa," sambung Karim Benzema.

Pilar Penting Agama

Foto: Daftar 5 Pemain dengan Hattrick Terbanyak di Liga Champions, Robert Lewandowski Gacor dengan 3 Klub Berbeda
Karim Benzema. Striker Prancis berusia 34 tahun yang kini memasuki musim ke-14 bersama Real Madrid ini tercatat 4 kali mencetak hattrick di Liga Champions dan semuanya dilakukan bersama Real Madrid. Hattrick teranyarnya dibuat ke gawang tuan rumah Chelsea pada leg pertama babak perempatfinal Liga Champions 2021/2022, 6 April 2022. Dalam laga tersebut Real Madrid akhirnya mengungguli Chelsea denagn skor 3-1. (AFP/Javier Soriano)

Lebih lanjut, Benzema juga menilai agama merupakan pilar penting dalam hidupnya. Oleh sebab itu, ia juga berharap anak-anaknya kelak bertumbuh dengan memahami warisan agama.

“Saya selalu dibimbing oleh keyakinan dan nilai-nilai saya. Penting bagi saya untuk tidak melupakan dari mana saya berasal, karena hal paling sederhana dalam hidup adalah yang terpenting," tuturnya. 

"Pondasi sebuah bangunan akan membantu (bangunan itu) untuk berdiri tegak. Saya ingin menanamkan warisan ini kepada anak-anak saya. Saya berharap ini akan selalu menjadi bagian dari mereka, dan jika ragu mereka dapat mengacu pada nilai-nilai ini dan keyakinan mereka," tandas dia.

Puasa dan Sepak Bola

Karim Benzema bukanlah satu-satunya pemain muslim yang menjalankan ibadah puasa di pertengahan kompetisi. Malahan, di Liga Inggris puasa dianggap sebagai sesuaty yang lumrah sehingga otoritas memberi jeda khusus bagi para penggawa yang hendak berbuka puasa. 

Sayangnya, tak semua federasi sepak bola di negara-negara dunia menerapkan aturan serupa. Federasi sepak bola Prancis (FFF) sempat menjadi sorotan akibat keputusan yang dibuat bagi para pemain muslim di bulan Ramadan. Laporan mengeklaim asosiasi tersebut enggan memberi jeda buka puasa untuk penggawa saat pertandingan malam. 

Dilansir dari Morocco World News, Komisi Wasit Federal (CFA) FFF telah mengirim email imbauan kepada ofisial sepak bola di negara tersebut. Isinya ialah larangan interupsi pada pertandingan sepak bola lantaran dianggap tidak menghormati ketentuan statuta FFF.

Masih merujuk pada laporan yang sama, pihak federasi sepak bola Prancis menyiratkan bahwa mereka melarang adanya penampilan berbau afiliasi politik, ideologis, agama, atau serikat dagang sepanjang pelaksanaan pertandingan dalam turnamennya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya