5 Ibadah yang Dianjurkan saat Gerhana Matahari, Berkah Ramadhan Jelang Idul Fitri

5 Ibadah yang Dianjurkan saat Gerhana Matahari, Berkah Akhir Ramadhan Jelang Idul Fitri

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2023, 04:30 WIB
Arti Mimpi Melihat Gerhana Matahari Menurut Beragam Perspektif
Ilustrasi Mimpi Gerhana Matahari Credit: pexels.com/Larry

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat akan menyaksikan fenomena alam gerhana matahari pada Kamis 20 April 2023.

Bagi umat Islam, gerhana matahari bukanlah fenomena alam biasa. Banyak hikmah di balik gerhana matahari.

Salah satunya adalah bahwa gerhana matahari merupakan salah satu wujud kebesaran Allah SWT.

Karenanya, saat terjadi gerhana matahari, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan ibadah, sebagai bentuk penghambaan sekaligus pemohonan ampunan dan rahmat Allah SWT.

Terlebih, kali ini gerhana matahari terjadi pada akhir Ramadhan atau menjelang Idul Fitri. Insya Allah kita akan mendapatkan pahala dan keberkahan berlipat jika melakukan amal dan ibadah di bulan mulia ini.

Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur, Ustadz Sunnatullah dalam tulisannya di laman NU menjelaskan ada lima anjuran syariat Islam saat ada gerhana matahari.

Anjuran-anjuran tersebut sebagaimana ditulis oleh Habib Zain dalam kitab Taqriratus Sadidah fil Masailil Mufidah (2003, h. 348).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

5 Ibadah yang Dianjurkan saat Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari Cincin/ Bairi from Pixabay

1. Melaksanakan shalat Gerhana Matahari (kusuf al-syams) dua rakaat. Shalat ini boleh dilaksanakan secara sendirian maupun berjamaah, baik di dalam rumah ataupun di masjid.

2. Sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana matahari (kusuf al-syams), umat Islam disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi, tidak disunnahkan untuk berhias. Dalam melaksanakan mandi ini, harus diawali dengan niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِصَلَاةِ الْكُسُوْفِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla lishalâtil kusûfi sunnatan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat mandi untuk gerhana matahari sunnah karena Allah ta’ala.”

3. Umat Islam disunnahkan untuk tidak mengeraskan bacaan-bacaannya dalam shalat. Sebab, shalat gerhana matahari termasuk bagian shalat yang dikerjakan di siang hari (nahariyah) sehingga dianjurkan untuk memelankan bacaan shalatnya.

4. Jika dilakukan secara berjamaah, maka disunnahkan bagi imam untuk berkhutbah, sebagaimana khutbah shalat Jumat. Namun bedanya, khutbah shalat gerhana matahari ini dilaksanakan setelah shalat, bukan sebelumnya.

Dalam hal ini, hendaklah bagi khatib untuk memotivasi para jamaah untuk melaksanakan kebaikan, berupa taubat, sedekah, dan kebaikan lainnya, serta mengajak untuk meninggalkan kemaksiatan dan segala kejelekan lainnya. Anjuran khutbah ini tidak berlaku bagi orang yang melakukan shalat gerhana secara sendiri.

5. Disunnahkan untuk tidak dilakukan secara berjamaah apabila terjadi gempa, petir yang menakutkan, dan angin kencang. (Sumber: NU Online)

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya