Teks Khutbah Jumat Singkat Mei 2023: Merawat Keberagaman, Menghargai Perbedaan

Teks Khutbah Jumat Singkat Mei 2023: Merawat Keberagaman, Menghargai Perbedaan

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2023, 20:30 WIB
FOTO: Salat Idul Adha Pertama di Hagia Sophia
Khatib menyampaikan khutbah saat pelaksanaan salat Idul Adha di Hagia Sophia, Istanbul, Turki, Jumat (31/7/2020). Ini merupakan salat Idul Adha pertama di Hagia Sophia setelah dialihfungsikan dari museum menjadi masjid. (Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku, etnis, dan agama berbeda. Namun, yang patut disyukuri adalah perbedaan itu tidak membuat Indonesia terpecah belah.

Hidup di tengah masyarakat yang beragam, kita dituntut untuk ber-toleransi yang berarti menghargai orang yang berbeda dengan kita.

Pada Jumat pertengahan Mei 2023 yang bertepatan dengan akhir Syawal 1444 Hijriah ini, redaksi mengetengahkan teks khutbah Jumat terkait keberagaman. Keberagaman adalah sunatullah.

Khutbah Jumat ini dinukil dari lampung.nu.or.id, dengan judul 'Khutbah Jumat: Merawat Keberagaman Adalah Perintah Allah'.

Teks khutbah ini mengajak kepada khalayak untuk mengingat kembali perihal pentingnya sikap saling menghargai perbedaan. Semoga bermanfaat.

 

Khutbah I

 اَلْحَمْدُ للهِ.اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَنَا شُعُوْبًا وَّقَبَائِلَ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَوْئِلُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ جَاءَ بِهِ الرَّسَائِلُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَ اَصْحَابِهِاَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِوَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًا ۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ  كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ. 

Jamaah Jumat yang berbahagia, 

 Segala puji milik Allah swt, yang telah menciptakan bumi berserta isinya yang beragam, berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan beragam budaya, bahasa, hingga agama. Shalawat dan salam, kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya, sahabatnya, serta kita semua sebagai umatnya. 

Di hari yang penuh berkah ini, khatib mengajak jamaah sekalian, juga terhadap khatib sendiri, untuk dapat menumbuhkan ketakwaan kita kepada Allah swt, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sikap saling menghargai di atas berbagai macam perbedaan yang melekat dalam diri masing-masing, adalah salah satu perintah-Nya yang harus kita jalankan dengan sepenuh jiwa. Memang, kita diciptakan dengan beragam perbedaan, mulai dari bangsa, suku, bahasa, hingga agama. 

Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Hal ini memang menyimpan potensi konflik yang cukup besar. Karenanya, negeri ini yang sejak dahulu sudah sedemikian plural, sudah diingatkan agar tetap menjaga keutuhannya dengan sebuah adagium, Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.  Adagium yang dicetuskan oleh Mpu Tantular dalam kitabnya, Sutasoma, dijadikan sebagai salah satu dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Jamaah Jumat yang berbahagia, 

Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal. Perbedaan suku, misalnya, tidak menghalangi kita untuk tetap menjalin sinergi. Meskipun berbeda suku, jangan sampai menjadi penyebab terputusnya kerja sama. 

Hatta perbedaan agama juga tidak boleh dijadikan sebagai alasan, untuk tidak menjalani kehidupan sosial bersama-sama. Apalagi sampai membenci dan mencaci maki atas nama perbedaan itu. Sebab, Allah swt melarang perilaku demikian. Sebagaimana ditegaskan-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 108.

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًا ۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ  كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ 

 Artinya: Janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan, (QS. Al-An’am: 108).

 Dari ayat tersebut, jelas kita tidak boleh untuk mencaci maki orang lain hanya karena berbeda. Berbeda tidak berarti kita dibolehkan untuk memperlakukan mereka sewenang-wenang. Kita harus tetap menjaga diri pada koridor etika universal. Lagi pula, perilaku demikian itu kontraproduktif. Pencaci pun tidak mendapat untung, sedangkan yang dicaci justru tersakiti karena ucapan-ucapannya. Menyakiti atau membuat orang lain rugi, tentu tidak dibenarkan di dalam agama. 

 Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sikap demikian, dicontohkan secara langsung oleh Sunan Kudus. Untuk menjaga perasaan saudara-saudara beragama Hindu yang menganggap suci sapi, maka umat Muslim tidak berkurban hewan tersebut. Sunan Kudus menggantinya dengan kerbau. Kebijakan ini semata untuk menghormati kepercayaan mereka. 

 Dengan begitu, mereka tetap menjalani hidup nyaman berdampingan dengan umat Muslim. Inilah sikap toleran yang harus diteladani betul. Sebab, hal tersebut juga sejalan dengan hadis Rasulullah saw.

  أَحَبُّ الدِّينِ إلى الله الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ 

 Artinya: Agama yang paling dicintai oleh Allah adalah yang lurus lagi toleran.

 Jamaah Jumat yang berbahagia, 

 Oleh karena itu, kita harus dapat menghargai segala macam perbedaan yang mewarnai kehidupan kita. Keseragaman justru tak nikmat untuk dipandang, sedangkan pelangi menjadi indah karena berwarna-warni, dan perbedaan umat adalah sebuah rahmat. 

 Dengan demikian, insyaallah kita bakal mendapat banyak keuntungan. Selain kehidupan yang nyaman dan aman, penghargaan atas perbedaan juga dapat mewarnai kebahagiaan hidup kita bersama-sama. 

 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ 

 

Khutbah II

  اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَااِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ 

Tim Rembulan

Simak Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya