Kisah Orang yang Bersemangat Masuk Neraka

Kisah ini menunjukkan masuk surga atau tidak adalah hak prerogatif Tuhan

oleh Musthofa Aldo diperbarui 29 Sep 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 00:30 WIB
Ilustrasi surga dan neraka. (Gambar oleh Jeroným Pelikovský dari Pixabay)
Ilustrasi surga dan neraka. (Gambar oleh Jeroným Pelikovský dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Segala amal ibadah di dunia: sedekah, puasa dan salat, bukanlah satu-satunya parameter penentu apakah seseorang itu masuk surga atau tidak.

Menurut KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha yang menentukan seseorang masuk surga atau tidak adalah karena rahmat Allah SWT.

Maka itu, kata Gus Baha, model hubungan yang baik antara manusia dengan Allah itu model orang bodoh. Jangan beribadah model orang dagang.

"Disuruh salat ya salat. Jangan kamu tanya, gusti kalau salat masuk surga atau tidak, lah itu namanya ibadah dagang, sama Allah pikirannya untung rugi," Katanya.

Model ibadah lain yang menurut Gus Baha tidak baik adalah model budak. Seorang budak, kata dia, menuruti perintah tuannya karena takut di penjara.

"Kalau ada orang nyembah Allah, lalu ditanya kenapa nyembah? Lalu dijawab karena takut masuk neraka, maka ibadah model begini seperti budak," Katanya.

Menurut Gus Baha, doa orang-orang alim yang sudah mencapai tingkatkan klimaks dengan Gusti Allah adalah meminta agar diberi keimanan seperti berimannya orang-orang yang lugu.

"Orang lugu, kalau ibadah nggak mikir. Nyembah Allah ya nyembah aja. Bagi mereka Allah memang pantas disembah. Ibadah sesimple itu, selesai, ngak usah banyak perhitungan," Katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Bersemangat Masuk Neraka

Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus.
Sayid Said Agil Husin Al Munawwar, Gus Baha dan Gus Mus. (Sumber: Instagram/republik.santri)

Gus Baha kemudian juga menceritakan dua penghuni neraka yang dipanggil Tuhan. Kisah ini ada pada bab terakhir Kitab Ihya' Ulumuddin, bab tentang Sa'ati Rahmatillah yaitu luasnya Rahmat Allah.

Allah SWT bertanya, “Apakah kalian tahu kenapa masuk neraka?!”

“Tahu Ya Allah, karena dosa kami banyak. Lebih dari itu, semasa di dunia saya tidak pernah patuh terhadap perintah-perintah-Mu,” jawab keduanya.

Lalu, Allah memerintahkan lagi, “Baik, kalian berdua masuk lagi ke neraka sekarang juga,"

Atas perintah ini, kedua penghuni neraka tadi punya reaksi yang berbeda. Yang satu langsung putar balik dan berlari menuju neraka. Sementara itu, yang satu lagi berjalan santai, seolah-olah malas mau masuk lagi neraka.

Melihat reaksi yang berbeda itu, Tuhan bertanya lagi kepada mereka.

“Kenapa kamu bersemangat sekali masuk neraka?” tanya Tuhan kepada orang yang bersemangat masuk neraka.

“ Ya Allah, saya itu udah kapok untuk tidak taat. Makanya, begitu Engkau memerintahkan agar aku masuk neraka, saya langsung bergegas!” jawab orang itu.

Ternyata, jawaban ini membuat Tuhan terharu dan kemudian memasukkannya ke dalam surga.

Setelah itu giliran orang yang malas-malasan ditanya Tuhan.

“Kenapa jalanmu tampak seperti tidak bersemangat?” tanya Tuhan.

“Jadi begini Ya Allah, setelah Engkau panggil, saya yakin dapat amnesti sehingga tidak kembali ke neraka. Jadi, tadi saya mengira kalau masa hukuman di neraka itu sudah purna. Itu saking baik sangkanya saya pada Engkau,” jawabnya.

Mendengar jawaban itu, rupanya Allah berkenan sehingga memasukkannya juga ke dalam surga. Kisah ini, menunjukkan bahwa surga merupakan hak prerogatif Tuhan yang Maha Kuasa.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya