5 Prediksi Kiamat 'Gagal' yang Tercatat dalam Sejarah, Y2K hingga Ramalan Suku Maya

Riwayat prediksi kiamat yang gagal dan tak pernah terjadi hingga sekarang, apa saja?

oleh Putry Damayanty diperbarui 29 Sep 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2023, 12:30 WIB
Ramalan Suku Maya
Ramalan Suku Maya

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat merupakan peristiwa hancurnya kehidupan alam semesta. Kiamat adalah sesuatu yang diyakini dan disepakati oleh ilmu pengetahuan maupun agama.

Tak ada satupun yang dapat mengetahui kapan datangnya hari kiamat. Oleh karena itu, maka kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya untuk mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. 

Akan tetapi, tidak sedikit yang memperkirakan kapan peristiwa kiamat itu akan terjadi. Namun, hingga saat ini tak ada satupun dari ramalan tersebut yang terbukti kebenarannya. 

Seharusnya kita dapat meyakini dengan iman dan keyakinan hati bahwa kiamat memang benar hanya diketahui oleh Allah azza wa jalla. Cukuplah itu menjadi rahasia Yang Maha Kuasa.

Merangkum dari laman merdeka.com, berikut deretan prediksi kiamat oleh manusia yang ternyata gagal dan tak pernah terjadi hingga saat ini.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Y2K

Bagi kamu yang hidup di era 90 an dan tumbuh di 2000an awal, Y2K mungkin tak asing. Meski demikian tentu kita tak sangka bahwa hal ini banyak diprediksi sebagai kiamat.

Banyak orang yang resah ketika kalender akan memasuki tahun 2000. Disebut bahwa kode komputer tak akan mengenali tahun 2000 dan akan menyebabkan semua sistem yang terkomputasi bisa crash. Hal ini disebut akan mengacaukan dunia.

Bahkan, jutaan dollar tercatat dihabiskan oleh banyak perusahaan untuk mempersiapkan Y2K yang disebut akan mempengaruhi segalanya, mulai dari ritel hingga sistem keselamatan di pesawat.

Jutaan orang percaya pada teori ini. Tak terhitung jumlahnya orang yang menimbun persediaan makanan lalu bersembunyi dari hiruk pikuk dunia karena takut dunia benar-benar kiamat. Akhirnya, tidak terjadi apapun.

 

Komet Elenin

Masyarakat tidak memandang komet sebagai sesuatu yang ramah. Sejak dahulu kala, penampakan komet berarti kekhawatiran akan terjadinya kiamat. Bahkan hal ini terjadi hingga di dunia modern.

Seperti ketika astronom Rusia Leonard Elenin pertama kali melihat komet Elenin pada tahun 2010, teori soal kiamat mulai bermunculan. Berbagai fenomena alam yang dekat dengan munculnya komet dianggap sebagai pertanda, mulai dari gempa dan gelombang pasang.

Para pencetus teori ini memperkirakan akan ada tabrakan penuh antara Bumi dan komet Elenin ini pada Agustus hingga Oktober 2011. Namun, hal itu tidak terjadi. Bahkan dilaporkan bahwa komet ini pecah berkeping-keping ketika memasuki tata surya kita.

Karena ini, para astronom NASA sampai turun tangan. Mereka meyakinkan bahwa jarak komet ini dari Bumi adalah 647 juta kilometer dan tak akan menimbulkan ancaman kepada penduduk Bumi.

Kiamat Suku Maya

Kiamat Suku Maya mungkin adalah salah satu yang paling terkenal, dan terjadi dalam kurun waktu yang belum lama ini, yakni 2012.

Hal ini berdasarkan kalender kuno Suku Maya yang menyebut bahwa akhir dunia akan datang pada tanggal 21 Desember 2012. Banyaknya fenomena alam dan bencana alam banyak dipercaya sebagai ramalan yang menjadi nyata. Internet pun banjir dengan teori-teori soal tabrakan galaksi, komet, dan sebagainya.

Akhirnya, NASA kembali turun tangan. Para ilmuwan di lembaga antariksa AS tersebut mencari para ahli kalender Maya dan memecahkan bersama masalah akhir zaman ini.

Penjelasan NASA akhirnya berkesimpulan soal kalender Maya yang tak akan bisa sesuai jika dikonversikan ke kalender modern, sehingga kalaupun ada kiamat, tanggalnya tak akan tepat. Selain itu, dalam radar NASA tak ada komet, planet, atau galaksi lain yang berpotensi tabrakan dengan Bumi.

NASA bahkan mengeluarkan siaran pers untuk menenangkan masyarakat dan meyakinkan bahwa kiamat tak akan terjadi. Dan benar, dunia terus berjalan hingga sekarang.

Ramalan Blood Moon

Setelah kiamat Suku Maya, ada ramalan kiamat lain yang membuat masyarakat benar-benar menimbun persediaan makanannya untuk menghindari akhir zaman.

Blood Moon atau gerhana bulan darah telah lama diasosiasikan dengan kiamat oleh para cendekiawan Kristen kuno. Hal ini dikarenakan dalam Kisah Para Rasul dan Wahyu disebut bahwa "matahari akan berubah menjadi kegelapan dan bulan menjadi darah." Hal ini merupakan sebuah metafor dari hari kiamat.

Permasalahannya adalah, gerhana bulan darah secara nyata dianggap sebagai akhir dunia.

Hal ini lebih diperburuk dengan di tahun 2014, terdapat serangkaian gerhana bulan darah selama empat bulan, yang disebut tetrad.

Kiamat tentu tak terjadi. Namun yang perlu diketahui bagi para pemercaya kiamat yang ditandai gerhana bulan darah, gerhana semacam ini telah terjadi 2 kali dalam 2.000 tahun, sehingga jika benar kiamat akan terjadi, hal ini sudah akan terjadi ribuan tahun lalu.

Planet Nibiru

Planet Nibiru adalah planet fiksi yang dipercaya akan tabrakan dengan Bumi. Banyak yang percaya bahwa ini adalah planet yang dikontrol oleh UFO raksasa. Tentu ini konyol. jangankan tabrakan, planetnya pun tak ada.

Kiamat pertama yang dipercaya akan terjadi karena Nibiru dipercaya muncul tanggal 27 Mei 2003. Hingar bingar masyarakat membuat lagi-lagi NASA turun tangan dan menyangkal keberadaan Nibiru.

Hal ini terjadi lagi di 2015, yang diklaim tanggal 23 September akan terjadi tabrakan dan kiamat. Kali ini, NASA justru dituduh menyembunyikan informasi rahasia ke masyarakat oleh para pembuat teori konspirasi.

NASA pun tetap sabar untuk berpendapat dan mengedukasi masyarakat bahwa Nibiru tak lebih dari hoax internet belaka, dan sampai sekarang tak terlihat kemunculannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya