Liputan6.com, Jakarta - Naga-naganya, dai muda asal Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam benar-benar akan go internasional.
Guse garangan ini bakal ngaji di Jerman. Permintaan Gus Iqdam untuk ngaji di Jerman diunggah dalam akun TikTok @ilhamjebor.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, bagaimana ide pengajian Gus Iqdam di Jerman muncul? tentunya ada asbabun nuzulnya.
Nah, ini ada kaitannya dengan perjalanan ibadah umrah pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Blitar ini, di Tanah Suci. Bagaimana kisahnya? mari simak cerita berikut ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Gus Iqdam Temui Tamu PCINU Jerman
Dalam tayangan video singkat tersebut, terdapat beberapa orang yang menenemu Gus Iqdam di Arab Saudi.
Ternyata di antara tamu tersebut merupakan perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jerman, atau yang lebih dikenal sebagai PCINU Jerman.
"Saking pundi niki, saking pundi njenengan?," tanya pemegang kamera yang mengabadikan pertemuan tersebut.
"PCINU Jerman, Jerman," kata perempuan berkaca mata hitam yang didampingi pria berjubah putih, dan didampingi anak-anaknya.
Gus Iqdam dalam kesempatan tersebut hanya mengatakan, dirinya habis live pengajian untuk rutinan di Indonesia.
"Setelah live rutinan Indonesia, ini kerawuhan (kedatangan) dari PCINU Jerman," kata Gus Iqdam singkat.
"Lha Alhamdulillah misalkan Gus Iqdam kerso teng Jerman Masya Allah injih," ungkap perempuan yang menggunakan rompi hijau berlogo NU dan bendera Jerman.
Advertisement
Antusiasme Fatayat dan Muslimat NU Jerman Terhadap Gus Iqdam
"Bisa nonton sepak bola Euro sekalian," kata pemegang kamera yang memvideokan momen tersebut.
"Gimana apa orang Jerman menunggu Gus Iqdam juga bu," tanya pemegang kamera lagi.
"Wah sangat, banyak teman-teman kami yang mengdolakan Gus Iqdam," ujar perempuan ini.
Ternya banyak ibu-ibu muslimat dan Fatayat PCINU Jerman yang menunggu kedatangan Gus Iqdam. Terutama, ibu-ibu Muslimat dan ukhti-ukhti Fatayat.
"Waduh diidolakan ibu-ibu ini," canda pemegang kamera.
Dalam kesempatan tersebut perempuan itu juga memperkenalkan anak-anaknya yng sekolah tingg, di Budapest dan Jerman.
"Niki anak kulo S3 teng Budapest, niki S2 teng Jerman gus," ujar perempuan tersebut.
Sedikit Tentang PCINU Jerman
Mengutip laman resmi PCINU Jerman, pcinu.de, PCINU Jerman telah melalui tiga masa kepengurusan yang masing- masing dipimpin oleh Suratno (Universitas Frankfurt) sejak awal berdirinya hingga tahun 2014, dilanjutkan oleh Zacky Khairul Umam (Universitas Freie Berlin) hingga tahun 2017, dan kemudian oleh Muhammad Rodlin Billah (Institut Teknologi Karlsruhe) hingga saat ini.
Ketiganya terpilih sebagai ketua tanfidziyah (pelaksana harian) secara mufakat melalui musyawarah anggota. Hingga hari ini, PCINU Jerman telah memiliki anggota aktif lebih dari 75 orang yang kini semakin tersebar di berbagai berbagai penjuru Jerman seperti Bremen, Hamburg, Köln, Kassel, Duisburg, Dresden, München, Heidelberg, Mannheim, Karlsruhe, Stuttgart, Tübingen, Aachen, Freiburg, hingga Ilmenau.
"Sebagai salah satu bentuk pengamalan visi-misi keislaman NU yang toleran dan moderat, disamping mengadakan kegiatan-kegiatan keislaman, PCINU Jerman juga senantiasa mengadakan kegiatan-kegiatan kebangsaan maupun sosial untuk terus memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tertulis dalam laman tersebut.
"Hal ini tidak lain juga didukung dari sejarah panjang kontribusi Nahdlatul Ulama terhadap tanah air, baik sebagai jam’iyah (komunitas) maupun organisasi, pada masa sebelum, saat, dan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia diraih," tambah tulisan di laman itu.
Kesemuanya tidak lepas dari fakta bahwa keislaman dan ana yang pernah disampaikan oleh KH Abdul Wahab Chasbullah, Rais Aam PBNU periode 1947 – 1971, hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman).
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement