Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan dajjal di akhir zaman memang tak dapat terelakkan. Fitnah Dajjal merupakan salah satu perkara kekhawatiran terbesar Rasulullah SAW.
Memang demikianlah tujuannya yaitu untuk menyesatkan umat manusia dari jalan Allah. Sosok pendusta terbesar ini akan membawa fitnah yang luar biasa.
Surga yang dijanjikan dajjal adalah neraka, dan sebaliknya neraka yang ditawarkannya adalah surga. Sesungguhnya Rasulullah SAW telah banyak mengingatkan hal ini dalam hadisnya.
Advertisement
Baca Juga
Dajjal memiliki kekuatan luar biasa sehingga mampu menggerakkan banyak manusia untuk menjadi pengikutnya. Tak ada satupun yang dapat melawan dajjal kecuali satu, yaitu Nabi Isa AS yang akan turun di akhir zaman atas perintah Allah SWT.
Akan tetapi, ternyata kekhawatiran Rasulullah SAW atas umatnya di akhir zaman bukan hanya mengenai kemunculan dajjal. Lantas hal lain apa yang dikhawatirkan Rasulullah SAW atas umatnya? Berikut penjelasannya mengutip dari laman dream.co.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Pemimpin yang Menyesatkan
Rasulullah SAW selalu mengkhawatirkan umatnya. Bahkan saat sakaratul maut, beliau SAW selalu menyebut “ummati, ummati, ummati” yang artinya umatku. Ini menandakan bahwa beliau SAW sangat menaruh perhatian besar terhadap umatnya. Apalagi umat yang hidup di akhir zaman, di mana sudah jauh dari masa Nabi SAW dan dikhawatirkan sudah melenceng dari ajaran yang seharusnya.
Selain kemunculan dajjal, ternyata ada kekhawatiran lain yang dirasakan Rasulullah SAW atas umatnya. Kekhawatiran ini tercantum dalam sebuah hadis riwayat Imam Ahmad berikut ini:
Rasulullah SAW bersabda:
لَغَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَى أُمَّتِي ( قالها ثلاثًا ) قال : قلت : يا رسول الله ما هذا الذي غير الدجال أخوفك على أمتك ؟ قال : أَئِمَّةً مُضِلِّينَ.
“Bukan hanya dajjal yang paling aku takutkan atas umatku.” Beliau mengulanginya sebanyak tiga kali. Kemudian Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah! Apa itu selain dajjal yang paling Anda takutkan atas umatmu?” Beliau SAW menjawab, “Para pemimpin yang menyesatkan.” (HR. Ahmad)
Ada lagi riwayat lain yang memiliki esensi sama dengan hadis di atas. Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku tidak takut atas umatku kecuali para pemimpin yang menyesatkan, dan jika diletakkan pedang pada umatku, maka tidak akan diangkat dari mereka sampai Hari Kiamat.” (HR. Ibnu Hibban)
Advertisement
Sebabkan Daya Rusak yang Dahsyat
Kata “aimmatan” dalam hadis di atas adalah bermakna jamak yang artinya orang-orang yang diikuti, baik seorang pemimpin, khalifah, atau yang semisalnya. Kata tunggal dari “aimmatan” adalah imam.
Kalimat “aimmatan mudhilliin” dalam hadis tersebut bermakna para pemimpin yang diikuti banyak orang namun menyesatkan mereka dari jalan kebenaran Allah SWT. Para pemimpin ini termasuk para pejabat, pemimpin negara, pemerintah yang buruk, pemuka agama yang buruk, dan lain sebagainya.
Pemuka agama yang buruk menyebabkan daya rusak yang sangat dahsyat. Apalagi jika mereka memiliki pengikut yang banyak, ini bisa menyebabkan rusaknya agama.
Sebab para pemimpin dan pemuka agama yang buruk menanamkan racun fanatisme terhadap para pengikut yang kebanyakan orang awam.
Hal ini menyebabkan kebenaran apapun akan ditolak oleh para pengikutnya karena bukan keluar dari mulut pemuka yang dipujanya. Kebatilan dan kegelapan akan selalu dicari pembenarannya.
Pemimpin zalim atau pemuka agama yang buruk akan membawa kerusakan bagi akidah dan kemanusiaan. Semoga kita semua terjaga dari pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. Allahumma amin!