Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia yang hidup, hanya dibolehkan memohon kepada Allah SWT. Permohonan kepada Allah merupakan ungkapan doa dan harapan yang diajukan oleh individu kepada Tuhannya.
Dalam banyak keyakinan agama, termasuk Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dan lain-lain, berdoa atau memohon kepada Allah adalah suatu bentuk ibadah dan cara untuk berkomunikasi dengan Yang Maha Kuasa.
Permohonan tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti meminta petunjuk, keberkahan, kesehatan, keselamatan, dan pengampunan.
Advertisement
Ternyata, permintaan manusia tak hanya di kala dia hidup di alam fana. Saat di alam akhirat, manusia juga masih memiliki permohonan.
Sementara, di akhirat manusia memiliki dua destinasi, yakni surga dan neraka. Surga untuk mukmin bertakwa, neraka untuk mereka yang kafir dan berbuat maksiat selama di dunia.
Lantas, apa yang dimohonkan oleh penghuni neraka? Apakah permohonannya dikabulkan?
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Balasan untuk Orang Beriman, dan Tidak Beriman
Menukil Muslim.or.id, Allah Ta’ala telah mempersiapkan dan menjanjikan untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh sebuah ganjaran yang sangat indah berupa surga-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيہَا
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya.”(QS. At-Taubah: 72)
Allah Ta’ala juga telah menjanjikan bagi orang-orang kafir dan munafik sebuah azab serta siksaan yang pedih berupa neraka-Nya. Di antara dalilnya Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَن تُغۡنِىَ عَنۡهُمۡ أَمۡوَٲلُهُمۡ وَلَآ أَوۡلَـٰدُهُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔ۬اۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمۡ وَقُودُ ٱلنَّارِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka sedikit pun tidak dapat menolak (siksa) Allah pada mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka.” (QS. Ali Imran: 10)
Sehingga, telah jelas balasan bagi orang-orang beriman dan telah jelas pula balasan bagi orang-orang kafir. Surga bagi mereka yang beriman dan neraka bagi mereka yang kafir kepada Allah dan berbuat berdosa. Dan semuanya telah dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّهُ لَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ إِلَى الجَنَّةِ إِلَّا قَدْ أّمَرْتُكُمْ بِهِ وَلَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ إِلَى النَّارِ إِلَّا قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
“Sesungguhnya tidak satu hal pun yang mendekatkan kalian ke surga, melainkan telah aku perintahkan kalian untuk mengerjakannya. Dan tidak ada satu pun yang mendekatkan kalian ke neraka, melainkan aku telah melarang hal itu.” (Lihat Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah no. 2866)
Sebagai hamba-Nya, menjauhkan diri dari neraka menjadi hal yang harus kita usahakan. Di dalam Al-Qur’an, terdapat pelajaran yang amat berharga. Di dalam Al-Qur’an, setidaknya Allah Ta’ala menyebutkan empat permohonan penduduk neraka.
Advertisement
4 Permohonan Penghuni Neraka
Simaklah firman-firman Allah Ta’ala tentang permohonan mereka.
Pertama
رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا مِنۡہَا فَإِنۡ عُدۡنَا فَإِنَّا ظَـٰلِمُونَ قَالَ ٱخۡسَـُٔواْ فِيہَا وَلَا تُكَلِّمُونِ
“Ya Rabb kami, keluarkanlah kami daripadanya (neraka) (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Allah berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS. Al-Mu’minun: 107-108)
Di dalam ayat ini, penduduk neraka meminta dan memohon kepada Allah Ta’ala agar dikeluarkan dari neraka. Karena saking beratnya siksa dan azab neraka. Dalam hadis Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang azab penduduk neraka yang paling ringan.
إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَنْتَعِلُ بِنَعْلَيْنِ مِنْ نَارٍ يَغْلِي دِمَاغُهُ مِنْ حَرَارَةِ نَعْلَيْهِ
“Sesungguhnya azab yang paling rendah dari penduduk neraka adalah seseorang memakai kedua sandalnya dari neraka. Otaknya pun melepuh karena panasnya kedua sandalnya.” (HR. Muslim no. 361)
Sehingga, pantaslah mereka meminta kepada Allah Ta’ala agar dikeluarkan dari neraka. Karena saking dahsyatnya azab neraka. Akan tetapi, Allah menjawab permohonan mereka dengan firman-Nya,
ٱخۡسَـُٔواْ فِيہَا وَلَا تُكَلِّمُونِ
“Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS. Al-Mu’minun: 108)
Kedua
وَنَادَوۡاْ يَـٰمَـٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَۖ قَالَ إِنَّكُم مَّـٰكِثُونَ لَقَدۡ جِئۡنَـٰكُم بِٱلۡحَقِّ وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَكُمۡ لِلۡحَقِّ كَـٰرِهُونَ
“Mereka berseru, ‘Hai (Malaikat) Malik, biarlah Rabbmu membunuh kami saja.’ Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).’ Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.” (QS. Az-Zukhruf: 77-78)
Inilah permohonan kedua penduduk neraka. Setelah mereka memohon kepada Allah agar dikeluarkan dari neraka dan permohonan mereka tertolak, mereka pun mencoba untuk meminta kepada Malaikat Malik, agar Allah mematikan mereka dan tidak lagi merasakan azab yang pedih. Namun, jawaban dari Malaikat Malik justru mengecewakan dan menyakitkan mereka.
إِنَّكُم مَّـٰكِثُونَ
“Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (QS. Az-Zukhruf: 77)
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Malaikat Malik menjawab permintaan mereka setelah seribu tahun lamanya.” (Lihat Jami’ul Bayan ‘An Ta’wili Ayil Qur’an karya Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thabari, 21: 645)
Dua Permohonan Berikutnya
Ketiga
وَقَالَ ٱلَّذِينَ فِى ٱلنَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ يُخَفِّفۡ عَنَّا يَوۡمً۬ا مِّنَ ٱلۡعَذَابِ قَالُوٓاْ أَوَلَمۡ تَكُ تَأۡتِيكُمۡ رُسُلُڪُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِۖ قَالُواْ بَلَىٰۚ قَالُواْ فَٱدۡعُواْۗ وَمَا دُعَـٰٓؤُاْ ٱلۡڪَـٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍ
“Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahanam, ‘Mohonkanlah kepada Rabbmu supaya Dia meringankan azab dari kami sehari saja.’ Penjaga Jahanam berkata, ‘Apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?’ Mereka menjawab, ‘Benar, sudah datang.’ Penjaga-penjaga Jahanam berkata, ‘Berdoalah kamu.’ Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (QS. Ghafir: 49-50)
Permintaan ketiga, penduduk neraka meminta kepada penjaga Jahanam agar Allah Ta’ala meringankan azab mereka sehari saja. Mirisnya, permintaan itu pun juga tertolak. Betapa tersiksanya mereka, para penduduk neraka. Allah Ta’ala berfirman menceritakan siksaan yang akan mereka peroleh kelak di neraka,
لَّا يَذُوقُونَ فِيہَا بَرۡدً۬ا وَلَا شَرَابًا إِلَّا حَمِيمً۬ا وَغَسَّاقً۬ا
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah.” (QS. An-Naba: 24-25)
وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٍ۬ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِى ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا
“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29)
Keempat
Setelah mereka merasakan azab di atas, mereka pun melihat penduduk surga yang penuh akan kenikmatan. Segala sesuatu yang penduduk surga inginkan, mereka dapatkan. Allah Ta’ala berfirman,
يُطَافُ عَلَيۡہِم بِصِحَافٍ۬ مِّن ذَهَبٍ۬ وَأَكۡوَابٍ۬ۖ وَفِيهَا مَا تَشۡتَهِيهِ ٱلۡأَنفُسُ وَتَلَذُّ ٱلۡأَعۡيُنُۖ وَأَنتُمۡ فِيهَا خَـٰلِدُونَ
“Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas dan piala-piala. Dan di dalam surga itu, terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata. Dan kamu kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zukhruf: 71)
Penduduk neraka pun ingin mendapatkan seperti yang penduduk surga inginkan, sehingga penduduk neraka menyeru dan meminta kepada penduduk surga. Allah Ta’ala berfirman,
وَنَادَىٰٓ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِ أَصۡحَـٰبَ ٱلۡجَنَّةِ أَنۡ أَفِيضُواْ عَلَيۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ أَوۡ مِمَّا رَزَقَڪُمُ ٱللَّهُۚ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِينَ
“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga, ‘Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu.’ Mereka (penghuni surga) menjawab, ‘Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.’” (QS. Al-A’raf: 50)
Seluruh permohonan dan permintaan penghuni neraka tertolak. Hal ini bisa menjadi pelajaran untuk kita. Terutama bagi orang-orang yang mengatakan “Tidak mengapa kita berbuat dosa, mungkin kita hanya satu atau dua hari saja di neraka.” Subhanallah!! Sekuat apa tubuh kita untuk menahan azabnya neraka. Inilah statement orang-orang Yahudi terdahulu. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُواْ لَن تَمَسَّنَا ٱلنَّارُ إِلَّآ أَيَّامً۬ا مَّعۡدُودَةً۬ۚ قُلۡ أَتَّخَذۡتُمۡ عِندَ ٱللَّهِ عَهۡدً۬ا فَلَن يُخۡلِفَ ٱللَّهُ عَهۡدَهُ ۥۤۖ أَمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
“Dan mereka berkata, ‘Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.’ Katakanlah, ‘Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?’” (QS. Al-Baqarah: 80)
Ketahuilah!! Sehari di dalam neraka sama dengan seribu tahun di dunia,
وَإِنَّ يَوۡمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلۡفِ سَنَةٍ۬ مِّمَّا تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya sehari di sisi Rabbmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al-Hajj: 47)
Hal ini menjadi bahan renungan bagi kita, agar kita jangan sampai masuk ke dalam neraka walaupun satu hari saja. Mengingat betapa pedih dan menderitanya para penduduk neraka. Demikianlah yang Allah ceritakan tentang mereka di dalam Al-Qur’an.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement