Doa Setelah Sholat yang Dicontohkan Nabi SAW, Perlindungan dan Pengampunan

Doa juga merupakan bentuk tawadhu' (kerendahan hati) yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun memiliki kedudukan yang tinggi di mata umat Islam, beliau tetap merendahkan diri di hadapan Allah SWT

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2024, 16:30 WIB
Umat Muslim Palestina Berburu Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim Palestina berdoa . (AP Photo/Mahmoud Illean)

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah SWT, adalah contoh utama dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal berdoa.

Meskipun memiliki kedekatan spiritual yang sangat tinggi dengan Sang Pencipta, beliau tetap melakukan doa sebagai bentuk ketaatan dan kesungguhan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Tentunya, hal ini menjadi teladan bagi umat Islam, menunjukkan bahwa doa adalah panggilan universal untuk semua umat manusia, tidak terkecuali seorang nabi sekalipun.

Dengan terus berdoa, Nabi Muhammad SAW memberikan pesan bahwa tidak ada yang terlalu besar atau kecil untuk dipersembahkan kepada Allah SWT melalui doa.

Selain itu, doa juga merupakan bentuk tawadhu' (kerendahan hati) yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun memiliki kedudukan yang tinggi di mata umat Islam, beliau tetap merendahkan diri di hadapan Allah SWT dalam doa.

Dalam doa-doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, terdapat pesan-pesan penting tentang nilai-nilai moral, kebajikan, dan kasih sayang yang menjadi inti ajaran Islam.

Lalu bagaimanakah doa-doa yang dilantunkan Nabi Muhammad SAW?

Simak Video Pilihan Ini:

Istighfar Dibaca Tiga Kali

Ilustrasi muslim berdoa
Ilustrasi muslim berdoa. (Photo by Visual Karsa on Unsplash)

Menukil itishom.org, jika kita mencermati hadis-hadis Nabi tentang bacaan doa dan dzikir setelah sholat, yang paling banyak adalah bacaan dzikir yang dibaca setelah sholat.

Dzikir yang dimaksud adalah seperti kandungan pensucian, pujian, dan pengagungan terhadap Allah. Sedangkan doa-doa yang berupa permohonan lebih banyak dibaca di dalam sholat. Misalkan saat sebelum salam atau saat sujud.

Namun, ada beberapa hadis yang menunjukkan adanya doa permohonan yang dibaca Nabi setelah selesai sholat, di antaranya:

Pertama: Doa permohonan ampunan kepada Allah (istighfar) yang dibaca 3 kali

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

Dari Tsauban RA, beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam jika selesai dari sholatnya beliau beristighfar 3 kali dan berkata: Allaahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta dzal jalaali wal ikroom.. Al-Walid (salah seorang perawi) berkata: Aku bertanya kepada al-Auza’i: Bagaimana istighfar (tersebut)? Al-Auzai menjawab: mengucapkan Astaghfirullah Astaghfirullah (Aku memohon ampunan kepada Allah, aku memohon ampunan kepada Allah) (H.R Muslim)

 

Permohonan Perlindungan dan Ampunan

Ilustrasi memanjatkan doa
Ilustrasi memanjatkan doa. (Image by Artadya Gumelar from Pixabay)

Kedua: Permohonan perlindungan dari siksaan Allah saat dibangkitkannya manusia

عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُونَ عَنْ يَمِينِهِ يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ قَالَ – فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: رَبِّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ – أَوْ تَجْمَعُ – عِبَادَكَ

dari al-Baraa’ –semoga Allah meridhainya- ia berkata: Kami jika sholat di belakang Rasulullah shollallahu alaihi wasallam suka berada di sebelah kanan beliau sehingga beliau nanti akan menghadapkan wajahnya ke arah kami. Aku mendengar beliau mengucapkan (doa): robbi qinii adzaabaka yawma tab’atsu – atau tajma’u – ibaadak (Wahai Rabbku, lindungilah aku dari adzabMu pada hari Engkau bangkitkan atau kumpulkan hamba-hambaMu)

Ketiga: Permohonan ampunan kepada Allah

عَنْ ‌عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ مِنَ الصَّلَاةِ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ‌مَا ‌قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَالْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Dari Ali bin Abi Tholib ia berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam jika salam dari sholat beliau mengucapkan: Allaahummagh fir lii maa qoddamtu wa maa akhhortu wa maa asrortu wa maa a’lantu wa maa asroftu wa maa anta a’lamu bihi minnii. Antal muqoddimu wal muakkhiru laa ilaaha illaa anta.

(Ya Allah, ampunilah aku terhadap (dosa) yang aku lakukan sebelum ini dan yang aku akhirkan. Ampuni pula dosa yang aku sembunyikan atau aku lakukan secara terang-terangan. Ampuni perbuatanku yang melampaui batas dan segala yang Engkau ketahui dariku. Engkaulah yang mengedepankan ataupun mengakhirkan (siapapun yang Engkau kehendaki dari makhluk-Mu). Tidak ada sembahan yang benar kecuali Engkau (H.R Abu Dawud, dishahihkan Syaikh al-Albaniy.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya