Gus Baha Ungkap Wasiat Rasulullah untuk Umat Akhir Zaman Jelang Kiamat

Ulama kharismatik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau populer dengan sapaan Gus Baha menyampaikan pesan penting dari Rasulullah SAW tatkala kita memasuki zaman akhir yang telah dekat dengan datangnya hari kiamat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2024, 04:30 WIB
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)

Liputan6.com, Cilacap - Ulama kharismatik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau populer dengan sapaan Gus Baha menyampaikan pesan penting dari Rasulullah SAW tatkala kita memasuki zaman akhir yang telah dekat dengan datangnya hari kiamat.

Ulama cerdas yang merupakan murid kinasih Mbah Moen menyampaikan hal yang tentu saja sangat penting di ketahui umat Islam yang hidup di akhir zaman.

Sebagaimana kita ketahui, memasuki zaman akhir, banyak sekali kejadian-kejadian yang boleh jadi merupakan ujian bagi umat Islam, seperti merajalelanya fitnah, munculnya kerusuhan dan berbagai macam ujian lainnya.

Gus Baha wanti-wanti jika hal ini nantinya benar-benar terjadi. Di akhir zaman yang penuh huru hara, sebagaimana informasi Rasulullah SAW, beliau memakai istilah badai yang terjadi di zaman akhir.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Urusi Diri Kamu Sendiri

Gus Baha (SS: YT Short @khairazzaadittaqwa)
Gus Baha (SS: YT Short @khairazzaadittaqwa)

Rasulullah SAW sebagaimana disampaikan Gus Baha, tatkala kita memasuki zaman akhir, jika pada saat itu sudah ada badai, misalnya ekonomi, sosial dan yang semisalnya, maka pilihan terbaik ialah mengurus diri sendiri dan keluarganya.

"Nabi berkali-kali berkata, ketika kamu di zaman akhir, kalau sudah ada badai, badai apa saja, badai ekonomi, badai sosial atau badai apa saja, urusi diri kamu sendiri," paparnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube @Menikmatihalal, Sabtu (20/04/2024).

Hal ini bukan berarti Nabi sedang menanamkan egoisme dalam diri manusia. Namun, tatkala menghadapi zaman firnah, maka yang terbaik ialah mengurusi diri sendiri dan keluarga.

Sebab, jika manusia telah sibuk mengurusi diri dan keuarganya, maka sisi positifnya ialah ia akan terhindar dari perilaku tercela seperti mencari-cari kesalahan orang lain.

"Itu bukan Nabi menanamkan egois itu ndak justru menanamkan kebersamaan, barokahnya orang itu sibuk ngurus keluarganya sendiri itu tidak kepikiran menyalahkan orang lain," tandasnya.

Pesan Rasulullah untuk Umat Akhir Zaman

Ilustrasi hari akhir, kiamat
Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Image by kjpargeter on Freepik)

Mengutip Dream.co.id, ada tiga wasiat penting Rasulullah untuk umatnya di akhir zaman yang dikatakan oleh Al Imam Abu Dawud sebagai sesuatu yang menggetarkan hati meskipun hal tersebut berupa nasihat-nasihat.

Sabda Rasulullah untuk kita para umat Islam adalah untuk tetap bertakwa kepada Allah, untuk taat dan senantiasa mendengar meski yang memerintah adalah seorang budak.

Siapapun yang masih hidup sepeninggal Rasulullah, akan ada perselisihan yang pasti akan banyak kita lihat, oleh karena itu memegang sunnah Rasulullah serta Al Khulafa’ Ar Rasyidin itu penting. Mendengar nasihat yang diberikan oleh Rasulullah dan untuk itulah, nasihat yang ada disempurnakan dengan wasiat Rasulullah, seperti berikut ini:

1. Wasiat pertama dari Rasulullah adalah untuk bertakwa kepada Allah karena memang inti dari segala perkara serta pokok kebaikan adalah takwa.

2. Wasiat kedua dari Rasulullah adalah supaya kita lebih mendengar dan taat. Yang dimaksudkan di sini adalah taat akan membawa kita kepada kebahagiaan dunia akhirat, khususnya wasiat ini diperuntukkan bagi pemimpin kaum muslimin.

3. Wasiat Rasulullah SAW untuk kaum muslimin di akhir zaman yang terakhir adalah supaya kita tetap berpegang teguh pada sunnah seperti sabdanya bahwa siapapun, sepeninggal Rasulullah, wajib memegang sunnah Rasulullah serta Al Khulafa’ Ar Rasyidin yang mendapat petunjuk karena adanya perselisihan yang banyak di masa mendatang, bahkan sunnah tersebut perlu untuk digigit erat-erat menggunakan gigi geraham kita.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya