Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah kondang asal Sumatera Utara, Ustadz Abdul Somad (UAS) membagikan ijazah berupa amalan pelancar rezeki di antaranya bagi pedagang tentu saja agar dagangannya laris.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Da’i lulusan program doktoral Omdurman Islamic University (OIU) Sudan memperoleh amalan ini langsung dari salah seorang ulama kenamaan asal Yaman, yakni Habib Umar bin Hafidz.
Para Ulama, selain memiliki keutamaan dalam bidang pengetahuan agama, juga memiliki banyak ijazah untuk diamalkan jemaah atau muridnya.
Terpenting dalam mengamalkan hal ini ialah mendapatkan ridlo dari Allah SWT. Pasalnya, jikalau ridlo Allah sudah kita peroleh, maka sesuatu yang kita inginkan akan mudah tercapai.
Simak Video Pilihan Ini:
Rezeki Lancar dan Mendapatkan Ridlo Allah
UAS mengatakan bahwa ada ijazah yang faidahnya bisa membuat kelancaran dalam berusaha sekaligus mendapatkan ridlo atau perkenan dari Allah SWT.
Ridlo Allah merupakan kunci kesuksesan. Pasalnya banyak juga hasil melimpah yang diperoleh, namun tidak memperoleh Ridlo Allah SWT. Tentu saja orang tersebut merupakan golongan orang yang sangat merugi.
"Bagaimana cara agar usaha kita diberi kelancaran tanpa kita harus cari penglaris dan selalu diridloi Allah?," kata UAS, membaca pertanyaan salah seorang jamaah sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Dakwah Islamiyah, Kamis (21/04/2024).
Advertisement
Amalan Pelancar Rezeki agar Dagangannya Laris
Lalu UAS mengijazahkan amalan yang dia peroleh dari ulama Yaman, Habib Umar bin Hafiz. UAS menjelaskan bahwa amalan ini hendaknya dibaca di pagi hari atau pertama kali akan masuk warung atau toko:
1. Membaca Surah Al-Fatihah 1 kali.
2. Membaca Surah Al-Ikhlas 3 Kali
3. Membaca Surah Al-Falaq 1 Kali
4. Membaca Surat An-Nas 1 Kali
5. Membaca Ayat Kursi 1 Kali (Surat Al-Baqarah ayat 255)
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
"allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm"
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Demikian amalan agar laris dagangannya tanpa harus mendatangi dukun atau orang pintar untuk meminta pelaris karena hal tersebut sangat dilarang oleh Islam.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul