Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf membagikan bacaan wirid yang bisa diamalkan tiap pagi, setelah sholat subuh. Amalan ini diyakini akan membuka pintu rezeki.
Bacaan wirid ini pun cukup pendek, yakni 'Yaa Latifu Yaa Latif' yang dibaca 129 kali. Amalan ini diperkuat dengan bacaan tambahan setiap 10 kali, "Allahu latifun bi ibadihi yarzuqu man yasha u wa huwal qawiyyul 'aziz."
Advertisement
Baca Juga
Artikel mengenai ulasan wirid pagi dari Habib Syech ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (20/5/2024).
Artikel kedua yang juga populer adalah Karomah Mbah Arwani Kudus yang seolah bisa melipat jarak, di mana beliau ke Madinah dalam sekejap hanya untuk beli kurma karena diperintah oleh gurunya, saat di Solo.
Sementara, artikel ketiga yaitu karomah Abah Anom Suryalaya yang atas izin Allah SWT menyembuhkan kanker istri kiai yang oleh dokter sudah divonis sukar disembuhkan.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Bacaan Wirid Pembuka Pintu Rezeki dari Habib Syech, Amalkan setelah Sholat Subuh
Tiap manusia menginginkan supaya dikaruniai rezeki lancar. Karena itu, sebagai makhluk berakal manusia wajib berikhtiar.
Ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini untuk mendapatkan rezeki.
Ikhtiar dalam perspektif kaum beriman melibatkan dua usaha, yakni dzahir dan bathin. Dzahir berarti yang tampak, sedangkan bathin yang tak tampak.
Artinya, selain berusaha secara lahiriah, seperti bekerja keras atau berwirausaha umat beriman juga melakukan kerja-kerja batin, dengan doa. Sebab, rezeki adalah milik Allah SWT dan Allah-lah yang mengkaruniakannya.
Ulama asal Solo yang juga seorang penceramah, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf membagikan wirid yang diyakini akan mendatangkan kelapangan rezeki.
Wirid pembuka pintu rezeki ini diamalkan tiap setelah sholat subuh.
Advertisement
2. Ketika Solo-Madinah seperti Dekat, Kisah Mbah Arwani ke Tanah Suci Sekejap untuk Beli Kurma
Allah SWT menganugerahkan karomah kepada hamba pilihan yang saleh dan taat kepada-Nya. Karomah adalah suatu kejadian yang terjadi di luar akal manusia biasa dan kerap kali dianggap aneh.
Karomah berbeda dengan mukjizat. Mukjizat hanya diberikan kepada nabi dan rasul-Nya. Sedangkan karomah diberikan kepada mukmin yang Dia kehendaki selain nabi dan rasul, terutama kalangan waliyullah.
Di Indonesia, ada banyak ulama yang diyakini memiliki karomah sebagaimana sering dikisahkan oleh para guru di pondok pesantren atau majelis ilmu. Karomah kerap digunakan para wali Allah sebagai salah satu cara dakwahnya.
Salah satu ulama Nusantara yang diyakini mendapat anugerah karomah adalah KH. M. Arwani Amin Said atau dikenal Mbah Arwani. Ia adalah ulama yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah.
Dari sekian kisah karomahnya, ada satu cerita Mbah Arwani yang menarik. Menurut kisah, beliau pernah pergi ke Madinah dari Solo untuk membeli kurma atas permintaan gurunya, KH. Manshur Popongan. Berikut kisahnya.
3. Saat Ucapan Abah Anom Suryalaya Sembuhkan Istri Kiai yang Divonis Kanker, Karomah Wali
Allah SWT menganugerahkan suatu karomah kepada hamba pilihan-Nya selain nabi dan rasul. Karomah diberikan agar umat manusia semakin yakin akan kuasa Allah SWT. Sebab, karomah terjadi tidak terlepas atas kehendak-Nya.
Golongan-golongan yang kerap mendapat karomah dari-Nya adalah kalangan waliyullah. Kisah karomah wali sering kali diceritakan oleh para kiai atau ustadz kepada santrinya atau jemaah pengajiannya.
Salah satu wali Allah yang diyakini memiliki karomah adalah Syaikh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau Abah Anom Suryalaya. Abah Anom merupakan seorang ulama kharismatik dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dalam perburuan ilmu agamanya, Abah Anom pernah berguru ke ulama-ulama di Jawa Barat hingga Tanah Suci. Kemudian ia mengabdi dengan membantu sang ayah di pesantrennya di Suryalaya. Ia baru memimpin pesantren tersebut setelah ayahnya wafat.
Berikut kisah karomah Abah Anom. Kisah ini menceritakan seorang kiai yang minta didoakan Abah Anom karena istrinya telah divonis kanker oleh dokter. Simak kisahnya dan petik hikmahnya.
Advertisement