Liputan6.com, Jakarta - Anak adalah anugerah yang besar bagi orang tua. Sebab tujuan menikah ialah ingin memiliki keturunan (anak) di samping menjaga kesucian dan menyempurnakan separuh agama.
Baca Juga
Advertisement
Namun, terkadang bagi mereka yang nasibnya kurang beruntung, justru kehadiran buah hati atau anak malah justru membuat orang tua sengsara dan rumah tangga bak neraka. Sebab mereka memiliki anak yang nakal.
Sebenarnya memiliki anak sholeh dan pintar tak lepas dari ikhtiar atau usaha lahir batin dari orang tuanya. Banyak dari mereka yang memiliki anak banyak namun semuanya menjadi anak yang sholeh.
Terdapat amalan rahasia yang dibagikan Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung, KH Sujadi.
Beliau juga mengisahkan temannya yang bernama Kiai Sutomo yang memiliki 9 anak dan 8 di antaranya ialah penghafal Al-Qur’an.
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Amalannya
Untuk memiliki anak banyak dan shaleh semua, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung, KH Sujadi memberikan 3 ikhtiar yang bisa dilakukan orang tua. Hal ini disampaikannya saat mengisahkan seorang sahabatnya yang baru-baru ini meninggal dunia dan memiliki anak banyak yang mayoritas merupakan hafidz dan hafidzah.
“Tirakati, fatihai, dan sangoni,” kata Pengasuh Pesantren Nurul Ulum Gemahripah Pagelaran ini pada Ngaji Tafsir Jalalain, sebagaimana dikutip dari NU Onine, Selasa (04/06/2024).
Tirakat yang dimaksudkannya adalah ikhtiar batin yang dilakukan oleh orang tua dengan melakukan sebuah amalan yang tujuannya sebagai doa agar memberi dampak positif pada putra-putrinya. tirakat ini biasanya dilakukan dengan berpuasa atau amalan lainnya yang dilakukan secara istiqamah.
Selain ditirakati, orang tua juga harus sering-sering mengirimkan fatihah kepada anaknya terlebih saat mereka sedang menuntut ilmu. Mengirim fatihah yang ditujukan untuk anak-anak agar menjadi pribadi yang shaleh dan sukses perlu dilakukan sebagai ikhtiar lahir batin.
Selanjutnya ikhtiar yang ketiga adalah disangoni yakni memberi nafkah halal untuk anak semasa dalam pertumbuhan dan pendidikannya. Nafkah ini seyogyanya dihasilkan dari pekerjaan yang halal walaupun pekerjaan yang tampak rendah di mata manusia.
Advertisement
Miliki 9 Anak Sholeh Semua
Abah Sujadi, sapaan karibnya, kemudian memberi contoh sahabatnya yang memiliki anak sebanyak 9 orang dan 8 di antaranya adalah penghafal Al-Qur’an (hafidz/hafidzah). Sahabatnya itu bernama Kiai Sutomo yang merupakan teman saat nyantri di Pesantren Al-Asy'ariyah Wonosobo, Jawa Tengah, asuhan KH Muntaha.
“Beliau hidup sangat sederhana dengan menjadi penjual tempe. Dulu beliau adalah santri yang membantu Mbah Muntaha di pesantren,” ungkapnya.
Almarhum Kiai Sutomo memiliki istri seorang hafidzah juga bernama Ibu Hasbiyatun dari Desa Sigedong Wonosobo. Hanya satu anaknya yang belum hafidz Al-Qur’an yakni si bungsu yang saat ini duduk di kelas 6 SD. “Pedagang tempe yang sangat sederhana di dunia tapi istimewa di langit,” ungkapnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul